Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air
Tim SAR Temukan Bagian Tubuh Mengapung dan Rekaman FDR, Kolonel: Alhamdulillah Berkat Rahmat Tuhan
Tim SAR dari anggota TNI AL mendapati sejumlah bagian tubuh dari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang mengapung.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Operasi pencarian kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terus dilakukan Tim SAR gabungan.
Tim SAR gabungan dikabarkan mendapatkan sejumlah temuan penting dalam operasi SAR hari keempat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1/2021) kemarin.
Ditemukan bagian tubuh yang mengambang di sekitaran kapal operasional.
Selain temuan diduga bagian tubuh penumpang, black box perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) juga berhasil ditemukan.
Pada pencarian hari keempat kemarin, Tim SAR gabungan terus menggencarkan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat.
Hasilnya, pada Selasa pagi, Tim SAR dari anggota TNI AL mendapati sejumlah bagian tubuh dari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang mengapung.
(Foto: Suasana pencarian black box dan korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1/2021).TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)
Ada dua bagian tubuh yang mengapung dan ditemukan di dekat kapal operasional.
Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan menuturkan, sebelumnya, tim juga menemukan masih ada bagian tubuh yang mengambang pada Senin (11/1/2021) petang.
Penemuan seluruh bagian tubuh mengambang itu di dekat KRI Rigel-933, yang melego jangkar di perairan pertengahan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
"Pagi tadi dua bagian. Lalu pada Senin malam sekitar pukul 18.00 WIB juga ada bagian tubuh yang mengapung di dekat KRI Rigel," kata Yayan dari atas KRI Rigel-933, Selasa pagi.
Tidak menutup kemungkinan bagian tubuh lainnya masih mengambang di sekitaran perairan Kepulauan Seribu.
Maka itu, dalam proses pencarian lanjutan di hari kelima ini, tim SAR bakal terus menggencarkan penyisiran di sekitaran perairan Kepulauan Seribu.
"Kita terus berkolaborasi dengan semua instansi terkait operasi ini," ujar Yayan.
Kisah Penyelam di Balik Temuan Black Box FDR
Hari keempat pencarian Selasa kemarin juga memancarkan secercah titik terang dalam operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 yang telah berlangsung sejak Sabtu (9/1/2021).
Sebab, salah satu komponen utama pesawat, yakni kotak hitam atau black box akhirnya ditemukan.
Dari dua black box yang sedang dicari, tim penyelam TNI AL menemukan flight data recorder (FDR) saat tengah menyelam di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa sore.
Salah seorang penyelam dari TNI AL, Mayor Laut Teknik Iwan Kurniawan menceritakan, proses pencarian black box dimulai pukul 11.00 WIB kemarin siang.
Pertama, penyelam menemukan underwater locator beacon (ULB) sekaligus casing dari black box FDR.
"Kita pencarian sekitar jam 11, dapet beacon-nya berikut di siang hari dapat casing FDR-nya," tutur Iwan kepada Dinas Penerangan TNI AL di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.
Kemudian, pada penyelaman terakhir di sore hari, tiga orang penyelam, termasuk Iwan, akhirnya mendapatkan black box FDR.
"Penyelaman terakhir pas saya sama tiga rekan saya dapat FDR-nya," kata Iwan.
Didapatkannya black box FDR ini berawal dari penemuan titik koordinat yang diberikan KRI Rigel.
Berbekal titik koordinat tersebut, Iwan dan dua penyelam TNI AL terjun ke lokasi di dekat keberadaan sebuah bongkahan besar.
"Kita survei dulu, setelah itu kita lihat titik-titik yang punya bongkahan-bongkahan besar, di mana material atau objek yang besar dan berat," kata Iwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif menuturkan, penemuan black box ini hasil koordinasi empat unsur TNI AL yang memiliki penyelam handal.
Keempat unsur TNI AL tersebut meliputi Dislambair, Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), serta Intai Amfibi (Taifib).
"Memang dari tim kita yang turun setiap hari kita rencana, sudah koordinasi dengan yang lain, dengan Kopaska, Taifib, maupun Denjaka, pembagian sektor maupun tugas," kata Wahyudin kepada tim Dispenal.
Para penyelam, kata Wahyudin, turun ke dalam laut dan langsung menyisir puing-puing tumpukan.
Menurut dia, di dalam air terdapat banyak sekali puing-puing yang sempat menjadi kendala tersendiri dalam pencarian black box FDR.
"Itu lah akhirnya kami di situ mulai mengurai satu demi satu dengan teliti.
Alhamdulillah cuaca mendukung, arus juga mendukung. Alhamdulillah berkat rahmat Tuhan bisa ketemu," ucap Wahyudin.
Adapun setelah ditemukan, black box FDR diangkut menggunakan KRI Kurau menuju ke Dermaga JICT II.
Selanjutnya, black box tersebut langsung diserahterimakan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tautan:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bagian Tubuh Mengambang di Hari Keempat SAR Sriwijaya Air, Ini Kisah Penyelam di Balik Temuan FDR, https://jakarta.tribunnews.com/2021/01/13/bagian-tubuh-mengambang-di-hari-keempat-sar-sriwijaya-air-ini-kisah-penyelam-di-balik-temuan-fdr?page=all.