Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian Selasa 12 Januari 2021, Amsal 14:27: Hidup dalam Takut akan Tuhan

Di dalam komitmen untuk hidup di dalam takut akan Tuhan, seseorang akan hidup bijak karena ia mengandalkan hikmat Tuhan.

Editor: Aldi Ponge
internet
Ilustrasi renungan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengapa sikap takut akan Tuhan itu penting untuk dimiliki oleh setiap orang percaya? Mari lihat petunjuk Amsal 14:27!

"Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.”(TB)

Di dalam komitmen untuk hidup di dalam takut akan Tuhan, seseorang akan hidup bijak karena ia mengandalkan hikmat Tuhan.

Dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan, ia tidak bergantung pada kekuatan dan hikmatnya sendiri, tetapi ia bergantung sepenuhnya kepada kekuatan Tuhan.

Baca juga: Sudah 74 Kantong Jenazah yang Terkumpul dalam Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: Bacaan Alkitab Selasa 12 Januari 2021, Amsal 6:5: Cerdik dan Cekatan Bagai Kijang

Berbagai permasalahan kehidupan seberat apapun akan dihadapinya tanpa gentar karena ia tahu bahwa Tuhan pasti akan menolongnya.

Tuhan pun akan menghindarkannya dari jerat maut yang mematikan.

Di dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup, sering kita merasa goyah bahkan kehilangan pengharapan hidup.

Di dalam situasi seperti ini, kita harus mawas diri dan mengarahkan kembali kehidupan kita untuk takut akan TUHAN.

Bila kita hidup di jalan Tuhan dan mengutamakan hikmat Tuhan, maka Tuhan pasti tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri.

Tuhan pasti akan menuntun dalam setiap langkah hidup kita. Walaupun badai kehidupan yang melanda kita itu sangatlah besar, asalkan Tuhan menyertai kita, maka badai sebesar apapun pasti dapat diredakan.

Oleh sebab itu, marilah kita perteguh iman kita di dalam Tuhan! Bila Tuhan beserta, janganlah sekalipun kita takut!

Mari hidup di dalam takut akan Tuhan!

Renungan Harian Senin 11 Januari 2021, Amsal 14:26: Hidup tentram dalam takut Tuhan

Apa yang terjadi pada orang yang mau berkomitmen untuk hidup dalam takut akan TUHAN? Mari simak Amsal 14:26!

"Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.”(TB)

Amsal menyatakan dengan jelas apa keuntungan dari seorang yang berjalan di dalam takut akan TUHAN.

Tidak hanya ia sendiri yang akan mengalami ketentraman besar karena ada damai sejahtera ilahi, tetapi selain itu, keluarganyapun akan dilindungi TUHAN.

Betapa berharganya janji TUHAN ini! Inilah jawaban TUHAN terhadap doa raja Daud di Mazmur 17:8

"Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu”.

TUHAN memang memperhatikan mereka yang takut pada-Nya.

HIdup di dalam takut akan TUHAN tentu saja tidaklah mudah karena banyak tantangannya.

Karena imannya, seseorang bisa saja mengalami penderitaan, cemooh, bahkan aniaya dari mereka yang tidak menyukainya.

Hidupnya mungkin saja tidak berkelimpahan harta tetapi di dalam iman percayanya yang teguh kepada Tuhan, orang yang takut Tuhan ini akan mengalami damai sejahtera yang melimpah ruah di dalam kehidupannya.

Tidak hanya itu, teladan dari kehidupannya akan menjadi terang bagi kehidupan keluarganya sehingga merekapun akan hidup di dalam takut akan Tuhan pula.

Keluarga ini akan hidup dalam perlindungan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesamanya. Karenanya, mari kita hidup di dalam takut akan Tuhan!” (BHS)

Renungan Harian Minggu 10 Januari 2021 Amsal 14:25: Menjadi Saksi yang Benar

Apa yang disukai TUHAN dalam seseorang menjadi saksi?

Mari lihat petunjuk Tuhan di Amsal 14:25!

"Kalau seorang saksi berkata benar, ia menyelamatkan nyawa; kalau ia berbohong, ia mengkhianati sesamanya,”(BIS)

Saksi adalah seseorang yang diminta untuk menceritakan apa-apa yang dilihat atau dialaminya dalam sebuah perkara di pengadilan.

Keterangan seorang saksi sangatlah penting untuk menentukan apakah seseorang tersangka itu memang bersalah atau tidak.

Untuk itu, saksi yang berkata benar sangatlah penting dan dikenan TUHAN.

Bila seorang saksi berdusta, maka kebohongannya itu akan mengkhianati sesamanya serta membawa celaka.

Bersaksi dusta adalah perbuatan yang jahat di mata TUHAN.

Seorang saksi yang menyatakan kebenaran adalah hal yang menyukakan hati Tuhan.

Dengan mengatakan apa yang benar, ia telah menjadi saluran Tuhan untuk menegakkan kebenaran.

Melaluinya, nama Tuhan akan ditinggikan.

Meskipun demikian, sayangnya, banyak orang yang sering kali mengejar kepentingan diri dan tidak peduli akibat dari kesaksiannya yang tidak benar itu terhadap sesamanya.

Selama itu menguntungkan dirinya, berdusta tidaklah menjadi persoalan baginya.

Ini tentulah hal yang haruslah dihindari oleh setiap orang percaya karena bersaksi dusta adalah hal yang dibenci Tuhan.

Oleh sebab itu, marilah kita belajar berkata-kata benar sebagai wujud kasih kita kepada sesama.

Ayo jadi saksi yang benar! (Budi Setiamarga)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved