Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Tomohon

Penanganan Sampah di Pasar Beriman Belum Maksimal, Warga Sering Keluhkan Bau Busuk

Selain menjadi perusak pemandangan, keberadaan sampah yang sering menumpuk menjadi pemicu keluarnya aroma bau tak sedap.

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Hesly Marentek
Menumpuk, sampah dari hasil aktivitas pasar yang dibuang di pinggir jalan Pasar Beriman Wilken Tomohon. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON -- Masalah penanganan sampah yang ada di sekitaran Pasar Beriman Wilken Tomohon terus mendapat sorotan.

Selain menjadi perusak pemandangan, keberadaan sampah yang sering menumpuk menjadi pemicu keluarnya aroma bau tak sedap.

Hal tersebut pun mulai menjadi keluhan, baik warga sekitar ataupun pengunjung pasar.

"Hampir setiap lewat di dekat pasar ekstrem memang terjadi penumpukan. Malahan kalau sudah siang begini, baunya mulai menguap," keluh salah satu pengunjung pasar.

Tak cuma itu, aroma bau busuk sampah yang ada di sekitaran pasar ektreme juga turut menjadi keluhan dari pedagang.

"Karena sudah menumpuk, sehingga sering kali baunya menyengat."

"Nah ini sangat mengganggu kami, terlebih berpengaruh pada jumlah pembeli yang datang," ujar salah satu pedagang yang engan namanya disebutkan.

Adapun turut terpantau, Senin (11/1/2021) siang, tampak petugas PD Pasar bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah melakukan pengangkutan sampah.

Dengan menggunakan truck terlihat petugas menyisir sejumlah lokasi titik penumpukan sampah.

"Memang untuk penanganan sampah itu di wilayah pasar memang masuk tanggung jawab PD Pasar."

"Namun untuk pengangkutan kami koordinasi dengan DLH," kata Fecky Lasut Staf Kebersihan dan Penertiban PD Pasar, Senin (11/1/2021) disela pemantauan pengakutan sampah.

Meski demikian, sering terjadinya penumpukan dikatakan Lasut, karena faktor kendaraan.

"Kami sebetulnya siapkan pengangkutan pagi. Bisanya kerja jam 8."

"Tapi karena kendala dikendaraan, yang datang jam 9 sehingga sering kali harus menyesuaikan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup John Kapoh mengatakan untuk jadwal pengangkutan dari DLH biasanya disiapkan 2 kali dalam sehari.

Namun jika ada kelebihan, dia menyebut pihak pasar harus ada kebijakan lain untuk menangani itu.

"Kami melakukan pengangkutan sejak siang hingga sore. Karena pagi ada kegiatan pengangkuatan di lokasi-lokasi lain," ungkapnya.

Sedangkan terkait sampah yang ada di pinggiran jalan namun sudah tak masuk wilayah pasar tetap masih diangkut.

"Karena sampah yang ada di jalan juga merupakan sampah hasil aktivitas pasar," tandasnya. (hem)

Baca juga: Sejarah Baru BRC Sulut, Ivha Lady Bikers: Komunitas Kami Ini Bukan Gank Motor

Baca juga: Mau Jadi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kota Kotamobagu? Silahkan Mendaftar, Ada 8 Posisi

Baca juga: Yang Terjadi di Laut Saat Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Nelayan Lihat Air Naik, Dikira Tsunami

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved