Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Kecelakaan Sriwijaya Air 182 Ini Dikarenakan Elevator Pesawat Copot, Pilot Tak Bisa Berbuat Apa-apa

Pilot tak bisa berbuat apa-apa lagi, kecelakaan Sriwijaya Air 182 ini dikarenakan elevator pesawat yang copot.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Wikimedia Commons CC-BY-SA-4.0/medcom.id/istimewa
Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di laut kepulauan Seribu. Diduga karena elevator copot. 

"(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat.

Menurut mereka sekitar pukul 2 siang (pesawat jatuh)," kata Surachman dikutip dari siaran langsung Kompas TV.

Melihat fakta-fakta tersebut, pengamat penerbangan Andi Isdar Yusuf menyebut, kemungkinan besar pesawat Sriwijaya Air jatuh karena elevator copot.

Andi Isdar Yusuf menduga, elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 copot setelah pesawat di ketinggian ribuan meter.

Elevator pesawat adalah kompartemen penting dalam penerbangan, maka begitu alat ini bermasalah, pilot tak bisa berbuat banyak.

Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pun hanya punya waktu dua menit untuk memperbaiki.

Karena lautnya dangkal, hanya 23 meter, kata Andi Isdar Yusuf, saat elevator copot, pesawat Sriwijaya Air pun langsung menghantam lumpur dan terhambur di dasar laut.

“Dugaan saya, elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 copot. Ini kompartemen penting dalam pesawat.

Kalau ini copot, pilot tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Andi Isdar Yusuf via telepon, Senin (11/1/2021) pagi, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunTimur.

(Foto: Pesawat Sriwijaya Air SJ)

Menurut Andi Isdar Yusuf, situasi itu berlangsung sangat cepat, sehingga tidak ada yang bisa membantu.

“Begitu elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 copot, maka tidak ada yang bisa membantu, langsung terjun,” kata Andi Isdar Yusuf.

Praktisi hukum yang pemerhati penerbangan sipil, Andi Isdar Yusuf, yang juga Alumnus Universitas Hasanuddin (Unhas) juga mengatakan, elevator adalah kompartemen penting dan krusial di pesawat.

“Letaknya itu di belakang, saya horisontal di ekor pesawat,” ujar Andi Isdar Yusuf.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved