Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

'Diego Mamahit Selamat', Chris Mamahit dan Keluarga Yakin Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup

Keluarga yakin Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit selamat dari kecelakaan. 'Diego Selamat'.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Dok Keluarga
Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit diyakini keluarga masih hidup dan selamat dari kecelakaan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kini menjadi sorotan publik tanah air.

Sederet doa belasungkawa dari masyarakat Indonesia atas kejadian nahas kecelakaan pesawat itu terus berdatangan.

Keluarga dari penumpang hingga awak pesawat pun kini sedang diselimuti kesedihan.

Diketahui, pesawat jenis Boeing itu diyakini telah jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Hal dibuktikan dengan fakta temuan tim SAR gabungan yang telah menemukan sepihan pesawat yang berada di dasar laut sekitaran Kepulauan Seribu.

Tak hanya serpihan pesawat, tim SAR gabungan juga menemukan body part atau potongan tubuh manusia yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak, dan 3 bayi.

Potret <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kopilot' title='Kopilot'>Kopilot</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sriwijaya-air-sj-182' title='Sriwijaya Air SJ 182'>Sriwijaya Air SJ 182</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/diego-mamahit' title='Diego Mamahit'>Diego Mamahit</a> bersama istri dan anaknya.

(Foto: Potret Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit bersama istri dan anaknya. (IST)

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu dikemudikan oleh pilot bernama Captain Afwan yang di dampingi Copilot bernama Diego Mamahit.

Sejauh ini, belum diketahui pasti kondisi Pilot dan Copilot Sriwijaya Air SJ 182 yang namanya masuk dalam daftar korban Sriwijaya Air SJ 182 tersbut.

Namun, keluarga dari sang Kopilot meyakini jika Diego Mamahit dalam kondisi selamat meskipun belum diketahui keberadaannya.

Hal itu dikatakan oleh kakak kandung Diego Mamahit yakni Chris Mamahit saat mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Minggu (10/1/2021).

Mereka yang datang adalah kakak dari Diego Mamahit, Chris Mamahit, datang bersama kedua orang tuanya yaitu Boy dan Evelyn.

"Saya Chris Mamahit, saya kakak kandung dari first officer Diego Mamahit yang namanya ada di media dari semalem dan saya bawa orang tua saya ada Pak Boy dan Evelyn dan kakak saya Emily hadir pagi ini," kata Chris di lokasi.

Kepada para awak media, Chris mengatakan bahwa Diego bisa berjuang dan meyakini masih bisa selamat.

Menurutnya, Diego pernah berlajar recovery jika terjadi kejadian buruk apapun.

"Kita semua, kami percaya sampai detik ini kami percaya Diego selamat.

Dia bisa berjuang, dia sudah diajari buat recovery kalau terjadi kejadian terburuk apapun," ujarnya.

(Foto: Keluarga korban Kopilot Sriwijaya Air SJ-182, Diego Mamahit mendatangi RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto Kakak Diego Mamahit, Chris Mamahit./tribunnews.com/chaerul umam)

Keluarga Serahkan Data

Chris Mamahit, kakak kandung Copilot Sriwijaya Air SJ-182, Diego Mamahit, mendatangi Posko Antemortem di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Kedatangan Chris bersama keluarga untuk menyerahkan data berupa sidik jari, sampel darah dan sampel gigi.

Hal itu dilakukan untuk mencocokan DNA korban dengan DNA keluarga korban.

Sosok tangguh

Ditemui para awak media, Chris mengatakan, Diego merupakan sosok yang tangguh.

Christ mengungkapkan, Diego sempat mengatakan pada keluarga bahwa dirinya tak akan terbang jika pesawat mengalami kerusakan.

"Dia selalu bilang sama saya tidak akan jalan kalau pesawatnya rusak. Saya pegang kata-kata dia. Saya sampai ancam dia kalau pesawatnya rusak kamu jangan jalan ya. saya selalu bilang sama Diego."

"Dia bilang iya saya pastiin pesawatnya layak jalan setiap kali akan jalan," kata Chris di lokasi.

Selain itu, Chris beserta pihak keluarga optimistis Diego bakal selamat dari insiden tersebut.

"Saya katakan sekali lagi adik saya selamat. Pada dasarnya kami tetap percaya bahwa Diego pasti selamat.

"Tuhan baik, Diego orang baik, dia sayang sama keluarganya."

"Dia sayang sama kita semua. kami percaya sampai detik ini, kami percaya Diego selamat," ujarnya.

Temuan Tim SAR

Sejumlah puing pesawat hingga pakaian ditemukan petugas gabungan.

Hingga Senin (11/1/2021) sekitar pukul 08.50 WIB, petugas gabungan kembali menemukan beberapa barang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang.

Diketahui, para penyelam dari tim pencarian sudah mulai bergerak sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi dan telah menyelam sekitar 30 menit.

Tim Penyelamat Ditpolair Polda Metro Jaya, Kombes Maidh membenarkan telah menemukan beberapa puing pesawat tersebut.
Bahkan, di antaranya terdapat barang-barang milik korban seperti pakaian dan bagian tubuh yang diduga penumpang Sriwijaya Air SJ-182.

"Untuk hari ini kita melakukan penyelam pertama di lokasi yang sama, situasi di bawah masih sama seperti kemarin."

"Tapi di bawah kami menemukan serpihan badan pesawat, barang-barang milik korban dan kami menemukan beberapa potongan bagian tubuh dari korban," katanya, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Maidh menuturkan, ada bagian-bagian tubuh korban yang ditemukan.

Hingga kini, pihaknya masih mengupayakan untuk mengambil beberapa barang yang tersisa di bawah.

Namun karena keterbatasan, mereka sempat mengalami kendala karena beratnya barang yang ditemukan.

"Diperkirakan ada 4 bagian tubuh, 2 bagian tubuh orang dewasa dan anak kecil."

"Ada pakaian milik korban di kapal pertama dan ada lagi badan-badan pesawat juga ditemukan."

"Di bawah masih banyak tapi karena situasi kami tidak bisa mengangkat karena berat," katanya.

Daftar penumpang Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu. Satu jenazah ditemukan. Infografis menggambarkan detik-detik terakhir peswawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021).
Daftar penumpang Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu. Satu jenazah ditemukan. Infografis menggambarkan detik-detik terakhir peswawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). (istimewa)

Proses pencarian masih dilakukan

Sebelumnya diberitakan, proses pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus dilakukan hingga Senin (11/1/2021) pagi.

Namun, pada Minggu (10/1/2021) kemarin, pencarian korban yang dilakukan Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) sempat terkendala cuaca.

Leader Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo mengatakan, ia sempat menunda proses pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 karena cuaca buruk di sekitar lokasi pencarian.

Kondisi cuaca di sekitar lokasi pencairan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu dilaporkan hujan lebat dan diwarnai angin kencang.

"Karena kalau cuacanya hujan kayak begini tentunya kan visibility dipermukaan kan enggak bisa keliatan."

"Jadi ini juga nggak kondusif untuk tim rescue yang turun soalnya nanti kalau ada yang naik enggak kelihatan sama kapal yang di permukaan."

"Jadi memang sementara kita tunggu cuacanya sampai kondusif kembali," kata dia di kapal Negara (KN) SAR Basudewa, Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Kenadati demikian, pihaknya masih menunggu terlebih dahulu keputusan dari Basarnas.

Yang jelas, pihaknya berkomitmen untuk membantu para keluarga korban untuk mencari bangkai pesawat Sriwijaya Air SJY-182.

"Kita menunggu segala sesuatunya dari keputusan dari Basarnas, mungkin juga ini berkaitan dengan cuaca begini."

"Kita nggak tahu tapi yang pasti biasanya operasi bawah air batasnya sampai jam 4 sampai jam 5 sore, biasanya abis itu kita nggak ada," ungkapnya.

Pasalnya, ia menuturkan, keselamatan para penyelam menjadi salah satu prioritas dari operasi kali ini.

"Karena gimana pun juga keselamatan rescuer kan juga yang utama ya."

"Jadi semuanya kita tunggu sampai benar-benar suasananya kondusif," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, awan gelap memang telah menyelimuti lokasi pencarian sejak siang.

Sekitar pukul 15.45 WIB, hujan lebat pun turun dengan disertai angin kencang.

Terlihat, tingginya intensitas angin membuat gelombang ombak di sekitar perairan tersebut mulai tinggi.

Tingginya ombak membuat kapal Negara (KN) SAR Basudewa yang ditumpangi para penyelam menghentikan aktivitasnya sementara.

Tak hanya itu, dari kejauhan, kapal-kapal pencarian yang bergerak dari TNI pun tampak terhenti.

Jadi, tidak ada aktivitas patroli pencarian Sriwijaya Air SJY-182 dengan menggunakan perahu kecil.

(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com)

Tautan:

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Keluarga Yakin Copilot Sriwijaya Air SJ 182 Selamat, Diego Mamahit Disebut Pernah Belajar Ini, https://bogor.tribunnews.com/2021/01/11/keluarga-yakin-copilot-sriwijaya-air-sj-182-selamat-diego-mamahit-disebut-pernah-belajar-ini?page=all.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved