Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesawat Sriwijaya Air

Mantan Menteri Perhubungan Soroti Sinyal ELT Sriwijaya Air Tak Nyala, Ternyata Usia Pesawat 26 Tahun

Badan SAR Nasional atau Basarnas mengumumkan Emergency Locator Transmitter (ELT) SJ128 tidak menyala saat jatuh. 

Editor: Aldi Ponge
dok Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan SAR Nasional atau Basarnas mengumumkan Emergency Locator Transmitter (ELT) SJ128 pesawat Sriwijaya Air SJ128 tidak menyala saat jatuh. 

Diketahui, Sriwijaya Air SJY 182 Rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2020).

Menteri Perhubungan (Menhub) era Presiden Abdurrahman Wahid, Budhi Muliawan Suyitno menyatakan, ada hal menarik dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ128 di perairan Kepulauan Seribu hari ini. 

Baca juga: Penyebab Pesawat Sriwijaya Air Sempat Delay 30 Menit!, Pengamat: Ada Tiga Sebab Pesawat Bisa Jatuh

Baca juga: Ayah Menangis Histeris, Istri & 3 Anaknya Ada di Pesawat Sriwijaya Air SJY 182: Ditunggu Tak Datang

Budhi menjelaskan, hal menarik itu adalah ketika 

"Jadi ini sangat menarik karena ELT sinyalnya tidak tertangkap. Harusnya ini akan nyala ketika ada tabrakan atau tercelup air," ujarnya dalam Breaking News Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).

Budhi menjelaskan, tidak nyalanya sinyal ELT bisa jadi objek investigasi apakah itu sudah terpasang saat terbang dan masih aktif atau sudah kadaluarsa. 

"Telusuri lebih jauh aspek perawatan lainnya juga. ELT ini sangat krusial, bisa ada korban masih hidup jika lokasinya tahu, bisa masih banyak yang diselamatkan, keberadaan ELT krusial karena harus selalu hidup," katanya. 

Menurut dia, ELT berfungsi dalam memberikan informasi kepada tim SAR perihal lokasi terakhir pesawat terbang yang kecelakaan. 

"Sehingga, tim SAR langsung ke sana mencari korban. Kalau terpancar benar, kemungkinan korban hidup lebih banyak," pungkas Budhi.

Usia Pesawat Sriwijaya Rute Jakarta-Pontianak yang Jatuh 26 Tahun

Pesawat udara Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu, pada Sabtu siang.

Dari informasi yang diunggah FlightRadar24 Sabtu (9/1/2021) dalam akun twitternya, pesawat tersebut berjenis Boeing 737-500 klasik dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323).

Disebutkan bahwa pesawat dengan call sign  SJY 182, pertama kali terbang pada Mei 1994 atau kini berusia 26 tahun.

"Penerbangan #SJ182 dioperasikan oleh Boeing 737-500 klasik dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323). Penerbangan pertama pada Mei 1994. (berusia 26 tahun)," tulis unggahan tersebut.

Pesawat yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten itu direncanakan tiba di Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 16.04 WIB, setelah mengalami keterlambatan 49 menit dari jadwal semula.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved