Pesawat Sriwijaya Air jatuh
Kisah Tiga Orang Penumpang Sriwijaya Air, Bos dan Anak Buah Akan Jadi Tukang Bangunan di Pontianak
Ketiga warga yang tercatat dalam manifes penumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 itu adalah Sugiono Effendy, Yohanes, dan Pipit Piyono.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Kabar duka datang dari dunia penebangan, terjadi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu kemarin.
Tepatnya pesawat tersebut jatuh di dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Dari manifes penumpang, ada sebanyak tiga warga Tulang Bawang Barat, Lampung, menumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Pilot Vincent Raditya: Tak Perlu Perlu Khawatir Naik Pesawat Tua
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Besok Senin 11 Januari 2021, Pisces Disarankan Tidak Pikirkan Satu Hal saja
Baca juga: Basarnas Temukan Jaket Anak Pink, Mirip yang Dikenakan Yumna Fanisyahtuzahra

Ketiga warga yang tercatat dalam manifes penumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 itu adalah Sugiono Effendy, Yohanes, dan Pipit Piyono.
Dalam manifes penumpang, terdapat kode TKG pada nama ketiga orang itu.
Kode itu merujuk pada Bandara Radin Intan II, Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Berdasarkan penulusuran, ketiga orang itu merupakan warga Tiyuh (desa) Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulang Bawang Barat.
Juru Tulis Desa Toto Makmur, Eko Febrianto membenarkan ketiga penumpang itu merupakan warganya.
Ketiganya tak memiliki hubungan keluarga.
Tetapi, tinggal di satu lingkungan rukun warga (RW).
“Bukan satu keluarga, tapi satu tiyuh (desa),” kata Eko saat dihubungi, Minggu (10/1/2021).
Eko mengatakan, Sugiono Effendi adalah warga RT 05/RW 02, sedangkan Yohanes dan Pipit Piyono adalah warga RT 04/RW 02.
Berdasarkan keterangan keluarga, kata Eko, ketiga orang itu akan bekerja sebagai buruh bangunan di Pontianak.
Sugiono, kata Eko, telah lama bekerja di Pontianak.
“Yohanes dan Pipit Piyono diajak ke Pontianak untuk bekerja, jadi tukang bangunan, Sugiono ini bosnya,” kata Eko.