Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Terkini

Dalam 6 Jam Ada 15 Guguran Lava Pijar Terjadi di Gunung Merapi, Muncul Kubah lava di Puncak

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 800 meter ke arah hulu Kali Krasak.

(ANTARA FOTO/RANTO KRESEK)
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan saat ini Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kubah lava telah terbentuk dan muncul ke permukaan di puncak Gunung Merapi sejak 4 Januari  2021.

Kubah muncul ditandai dengan adanya lava pijar dan guguran.

“Jadi per tanggal 4 Januari 2021, Merapi sudah ada lava/magma baru yang muncul di permukaan ditandai dengan adanya lava pijar dan guguran, dan tanggal 7 Januari 2021 ada awan panas,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, dalam keterangan pers di ruang Command Center kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Magelang, Jumat (8/1/2021) sore.

Tangkapan layar kondisi Gunung Merapi yang terjadi awan panas guguran pada Kamis, (7/1/2021) pukul 12.50 WIB.

Sudah terjadi 15 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi pada hari ini, Sabtu (9/1/2021).

Jumlah itu didapat berdasarkan pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) mulai 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 800 meter ke arah hulu Kali Krasak.

"Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya.

BPPTKG juga melaporkan, terpantau ada asap putih tebal setinggi 100 meter di puncak Gunung Merapi. 

Dalam rentang waktu pemantauan itu tercatat pula ada 36 kali gempa guguran, tujuh kali gempa embusan, 51 gempa fase banyak, dan 12 gempa vulkanik dangkal.

Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Radius bahaya berada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak berkegiatan di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak.

Baca juga: Gejala Awal Covid-19 yang Jarang Diketahui, Tak Jauh Berbeda dengan Flu Biasa

Kubah Lava Baru Terbentuk di Puncak Gunung Merapi

Kubah lava telah terbentuk dan muncul ke permukaan di puncak Gunung Merapi sejak 4 Januari  2021.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved