Telly Tjanggulung Meninggal
Berita Lengkap Eks Bupati Mitra Telly Tjanggulung Meninggal,Ternyata Religiusnya Istri Bupati Talaud
Jasad ibunda Hillary Lasut, anggota DPR RI itu akan dikebumikan di Pekuburan Keluarga Lasut di Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Minahasa.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
''Istri saya memang sakit tapi bukan Covid seperti sempat beredar, '' ujar E2L.
Dia pun memastikan pemerintahan di Pemkab Talaud selama ini tetap berjalan dengan baik.
Sesuai informasi Telly Tjanggulung sudah sejak lama menderita kanker serviks.
Bahkan kabarnya sudah diderita almarhumah sejak masih menjabat Bupati Mitra.
Saat itu Telly Tjanggulung sering berobat ke Singapura terkait dengan sakit yang dideritanya.
Sosok Relijius
Kepergian Telly Tjanggulung, istri Bupati Kepulauan Talaud tak cuma meninggalkan duka bagi suami, anak serta keluarga besar Lasut-Tjanggulung.
Pnt Ir Dwight Moody Rondonuwu MT satu di antaranya yang merasa kehilangan besar.
Ya, Moody salah satu orang dekat almarhumah. Keduanya pernah berpasangan di Pilkada Mitra tahun 2013.
Moody, calon Wabup Mitra mendampingi Telly yang notabene calon petahana kala itu.
Sayang, impian bersanding memimpin Mitra kandas. Pasangan usungan Partai Golkar itu belum beruntung.
Moody punya banyak kenangan bersama almarhumah. Jauh sebelum dipinang sebagai cawabup, ia dipercaya Telly sebagai Kepala Bappeda Mitra.
Begitu banyak kesan dan kenangan yang ia simpan. Moody bilang, selama menjadi Bupati Mitra, Telly tetap membumi.
"Beliau sosok bupati sekaligus ibu yang rendah hati, " kata Moody saat melayat jenazah Telly di rumah duka, Rabu (06/01/2021).
Lebih dari itu, Telly sosok murah hati dan bersahabat. Telly menjadi bupati karena sikap bersahabat. Ia bisa diterima semua golongan.
"Keluarga ini diberkati, karenanya menjadi saluran berkat bagi banyak orang," jelasnya.
Namun, apa yang paling berkesan bagi Moody akan sosok almarhumah ialah kesetiaannya menjawab panggilan pelayanan.
"Semua orang tahu ibu pendoa. Tidak hanya bagi keluarga tapi bagi banyak orang," jelasnya. Telly memberi teladan iman bagi keluarga dan orang sekitar.
Selepas menjabat di Mitra, keduanya memang jarang sekali bertemu. Keduanya beberapa kali bertemu dalam momen pelayanan gereja.
Mereka terakhir kali bertemu dalam pelayanan Remaja Sinode Am Gereja-gereja di Suluttenggo (SAG Suluttenggo) di Talaud pada Februari 2020 silam.
"Ibu menjadi pembicara di acara itu dan sangat berkesan. Ibu membangun motivasi generasi muda gereja," jelasnya.
Kesibukan masing-masing serta adanya pandemi Covid-19 membuat mereka tak pernah lagi bertemu.
Kabar duka itu membuat Moody syok. Ia mengimani, kepergian Telly Tjanggulung adalah wujud kedaulatan Tuhan.
Cerita Gembala GBI Manorah
T2 meninggalkan duka bagi masyarakat Talaud dan Mitra. Begitu pula bagi para sahabat pelayanan almarhumah.
Pdt Honny Supit Sirapanji MTh satu di antara begitu banyak kerabat yang merasa kehilangan sosok T2 yang dikenalnya gigih dalam pelayanan.
Sosok T2 di mata Pdt Honny sebagai perempuan setia memelihara iman.
"Ibu Telly imannya sangat teguh," kata Pdt Honny kepada Tribun Manado, Selasa (05/01/2021) sore.
Kesan lain yang menancap kuat kepada Pdt Honny tentang seorang Telly Tjanggulung kalah seorang yang murah hati.
"Dia mau berbagi. Senang menolong orang lain. Dia menjadi berkat bagi banyak orang," kata Gembala Sidang Gereja Bethel Indonesia (GBI) Menorah Manado ini.
Lebih dari itu, kata Pdt Honny, almarhumah adalah pribadi tangguh. Seorang T2 dikenalnya pantang menyerah tapi tidak pernah mendendam.
"Itulah kenapa dipilih Tuhan menjadi kepala daerah," kata pendeta.
Pdt Honny bilang, ada begitu banyak momen dilewati bersama almarhumah sebagai sesama pelayanan Tuhan.
Satu di antaranya yang bakal terus dikenang ialah saat ia dan tim melakukan pelayanan ke Talaud pada pertengahan Agustus tahun lalu.
Saat itu, kata Pdt Honny, mereka mendapatkan pelayanan sangat baik dari almarhum.
"Ibu Telly Tjanggulung sangat mengutamakan pelayanan dengan harga apapun," katanya.
Diketahui, semasa hidup, almarhum. Telly Tjanggulung merupakan bagian dari pelayanan GBI Menorah.
Bukan sekali dua ia tampil berkhotbah dan memberi kesaksian di GBI Menorah Manado.
Sebagai Gembala Sidang, Pdt Honny Sirapanji mewakili seluruh jemaat menyampaikan turut berbelasungkawa yang dalam atas kepergian Telly Tjanggulung.
Banyak Karangan Bunga
Karangan bunga bunga memenuhi rumah duka kediaman Bupati Kepulauan Talaud, Elly Lasut di Jalan WZ Yohanes, Bumi Nyiur Manado.
Di kediaman Kel. Lasut-Tjanggulung yang bercat putih, jenazah nyonya rumah, Telly Tjanggulung disemayamkan.
Jenazah mantan Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) itu ditempatkan di ruang tengah, ruang utama rumah berlantai dua.
Bangsal duka berdiri di depan rumah hingga jalan WZ Yohanis. Tepat di depan rumah.
Pantauan Tribun Manado, Rabu (06/01/2021), bangsal duka dipenuhi karangan bunga tanda belasungkawa.
Karangan bunga datang dari pejabat Pemprov Sulut, kepala instansi vertikal, kementerian/lembaga, Pemkab/Pemkot di Sulut, para anggota DPR RI, senator Sulut, anggota DPRD, pimpinan parpol, pengusaha hingga kerabat dan handai taulan lainnya.
Tampak, papan bunga ucapan duka Gubernur Sulut, Olly Dondokambey. Karangan bunga bercorak merah putih itu ditempatkan di sisi pintu masuk utama rumah.
Selain Gubernur, tampak karangan bunga dari para kepala daerah di Sulut, di antaranya, Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut, Bupati Mitra, James Sumendap; Bupati Minsel, Tetty Paruntu; Bupati Minahasa, Roy Roring; Wabup Minahasa, Robby Dondokambey dan Wali Kota Bitung, Max Lomban.
Setiap pelayat yang akan masuk ke ruang jenazah disemayamkan pasti akan melihat papan bunga dari Gubernur Sulut itu.
Saking banyaknya, papan bunga lain ditempatkan di sisi kiri kanan jalan. Tak hanya di jalan WZ Yohanis, tanda duka itu terpaksa dipajang di jalan depan STIEPAR Manado
Jejeran papan bunga itu mencapai ratusan meter dari bangsal duka.
Moktar Parapaga tak Kuasa Menahan Tangis
Wakil Bupati Kepulauan Talaud, Moktar Parapaga tak kuasa menahan tangis di depan jenazah istri Telly Tjanggulung, istri Bupati Talaud, Elly Lasut.
Begitu tiba di rumah duka di Jalan WZ Yohanis, Bumi Nyiur, Moktar bersama istri, Maritje Leong dan keluarga langsung menuju ruang utama.
Tempat jenazah Ketua TP PKK Kepulauan Talaud disemayamkan. Begitu berdiri di sisi peti jenazah, Moktar terpaku.
Tangannya meremas sisi peti. Tak berapa lama, ia terlihat sesunggukan. Air mata menetes. Ia berupaya tegar. Mengambil sapu tangan dan menyapu air mata.
Sang istri juga sama. Begitu emosional, tak kuasa melawan duka. Melepas orang yang selama ini begitu dekat.
Moktar mengatakan, Pemkab dan masyarakat Kepulauan Talaud berduka. Mereka kehilangan sosok ibu sekaligus pendoa.
"Ibu Telly adalah ibu bagi masyarakat Talaud. Kepergiannya meninggalkan duka cita bagi kami. Semoga Pak Bupati dan Hillary serta keluarga besar diberi penghiburan dan ketabahan," kata Moktar.
Tangis juga pecah ketika puluhan pejabat Pemkab Talaud melayat. Mereka tak kuasa menyembunyikan duka ketika melihat tubuh 'first lady' Talaud terbujur kaku.
Usai melihat dari dekat, jajaran Pemkab Talaud menggelar ibadah penghiburan. Ibadah dipimpin Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Talaud (Germita) Pdt Dr Arnoldus Abast.
Direncanakan, selain ibadah penghiburan dari Pemkab Talaud, selanjutnya ada ibadah penghiburan dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) pada pukul 12.00 Wita.
Ikut Protokol Kesehatan Cegah COVID-19
Ratusan pelayat bergantian memberi penghormatan terakhir kepada istri Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut yang meninggal Selasa dini hari di Jakarta.
Meskipun dalam suasana duka, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diberlakukan.
Setiap pelayat yang datang diminta mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Ada perwakilan dari keluarga yang bertugas mengukur suhu tubuh menggunakan thermo gun di gerbang bangsal duka.
Keluarga juga menyediakan tempat cuci tangan, lengkap dengan sabun dan tissue. Hand sanitizer juga tersedia.
Tempat duduk bagi para pelayat juga diatur berjarak sesuai anjuran pemerintah.
Para pelayat juga diatur durasinya saat melayat. Maksimal 10 menit. Mereka secara bergantian memberi penghormatan terakhir kepada almarhumah.
Mewakili Keluarga Lasut-Tjanggulung, Moktar Parapaga mengatakan, keluarga diberi izin oleh Wali Kota Manado untuk menyemayamkan jenazah almarhumah selama tiga hari.
Sesuai ketentuan Pemkot Manado, dalam rangka mencegah Covid-19, janazah hanya bisa disemayamkan sehari.
"Atas izin Wali Kota Manado, Pak Vicky Lumentut, ibadah pemakaman dan pelepasan jenazah Ibu Telly diperbolehkan hingga Jumat 08 Januari dengan catatan, perketat protokol Covid-19," kata Wakil Bupati Talaud ini.