Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid19

Positif Covid-19, Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan Jalani Isolasi Mandiri

Pakar Epidemiologi Sulut Prof Grace Kandou mengatakan, melonjaknya penularan covid-19 banyak karena efek kerumunan saat pilkada.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN MANADO/RYO NOOR
Mor Dominus Bastiaan. 

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan (Mor) masih menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif covid-19.

Karena alasan masih isolasi mandiri itulah Mor berhalangan menghadiri apel perdana para pegawai Pemkot Manado, Senin (4/1/2021) pagi.

Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut menyampaikan kondisi Mor tersebut pagi tadi.

"Beberapa hari lalu, saya menghubungi Pak Wakil Wali Kota, tetapi rupanya dalam masa isolasi sehingga hari ini belum bisa bersama-sama dengan kita," ucap Vicky Lumentut.

Pada Pilkada Manado November 2020, Mor maju sebagai calon Wali Kota Manado untuk periode 2021-2026. 

Namun Mor yang berpasangan dangan HJP belum berhasil. 

Apel perdana tahun 2021 lingkup Pemkot Manado berlangsung di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Manado.

Dihadiri para asisten, kadis, kepala biro hingga camat.

Sementara para pegawai lainnya tidak mengikuti apel melalui live streaming Facebook dari rumah masing-masing. 

Apel perdana ini dipimpin Vicky Lumentut.

Vicky Lumentut yang biasa juga ditulis GSVL mengajak semua jajaran pemerintahan dan masyarakat agar disiplin memperhatikan protokol kesehatan/

"Karena virus Corona ini tidak memilih, tetapi siapapun dia bisa tertular," pesan suami Julyeta PA Runtuwene ini.

GSVL yang juga Ketua Nasdem Sulut ini menyampaikan, penyebaran Covid-19 masih ada di Kota Manado, Sulut.

Sehingga perlu kerja sama baik masyarakat dan pemerintah agar bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.

Ayah empat anak ini juga menyampaikan bahwa sampaikan Kota Manado masih pada berstatus zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid-19.

Sebagaimana data yang dirangkum jumlah keseluruhan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Manado berjumlah 3.746 orang.

Sudah sembuh 2.482 orang. Yang sedang dirawat sebanyak 1.131 pasien.

Sementara total meninggal 133 orang.

Efek Pilkada

Pakar Epidemiologi Sulut Prof Grace Kandou mengatakan, pembatasan aktivitas harus diikuti oleh ketatnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan corona.

Grace Kandou menyebut percuma dilakukan pembatasan aktivitas, jika masyarakat banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan dimaksud yakni menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan teratur pakai sabun.

"D isisi lain, pembatasan aktivitas yang dilakukan saat ini seperti bumerang bagi pemerintah, sebab mewabahnya Covid-19 saat ini terjadi akibat pelaksanaan pilkada," ujarnya.

Ia mengatakan, massifnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sekarang adalah imbas dari pelaksanaan Pilkada yang dipaksakan ditengah pandemi.

"Sebab selama pelaksanaan pilkada tak bisa dipungkiri, sangat banyak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi. Tentu saja risikonya adalah penyebaran virus kembali menjadi tak terkendali," tegas dia.

Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) tersebut juga mengatakan tidak konsistennya penerapan aturan dan kebijakan yang diambil, membuat banyak masyarakat sekarang justru semakin tidak percaya adanya Covid-19.

"Sehingga jangan heran kalau ada protes terkait pembatasan aktivitas yang dilakukan dan ini sudah merupakan konsekuensi yang harus dihadapi pemangku kepentingan," terangnya

Ia juga menambahkan pembatasan aktivitas yang dilakukan saat ini, masih setengah hati.

Sebab aktivitas hanya dibatasi pada malam hari, sementara siang tak ada pembatasan.

"Ingat, penyebaran Covid-19 terjadi setiap saat. Jadi jika mau melakukan pembatasan aktivitas harus sepenuhnya. Jangan hanya malam, yang terkesan setengah-setengah," ucap dia

Di sisi lain pengawasan serta penerapan protokol kesehatan juga merupakan kunci meminimalisir penyebaran Covid-19.

Sehingga sangat penting untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

"Sebab meski dilakukan pembatasan aktivitas namun jika banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, maka hal tersebut, percuma dilakukan karena penyebaran masih akan terus terjadi," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved