Penanganan Covid
Didistribusikan ke 34 Provinsi, Ini Kandungan Vaksin Sinovac yang Akan Digunakan untuk Vaksinasi
Kabar soal vaksin Covid-19 di Indonesia. Terkait hal tersebut diketahui vaksin akan didistribusi ke 34 provinsi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar soal vaksin Covid-19 di Indonesia.
Terkait hal tersebut diketahui vaksin akan didistribusi ke 34 provinsi.
Hal itu disampaikan oleh Bambang Herianto yang adalah Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma.
Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan yang Bisa Didapatkan saat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Baca juga: INFO SNMPTN 2021, Cek Jadwal dan Persyaratan Lengkapnya di Sini, Hari Ini Registrasi Akun LTMPT
Baca juga: Aib Nikita Mirzani Dibongkar Sosok ini, Ternyata Nyai Pernah Habiskan Malam Berdua dengan Pembalap
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma Bambang Herianto mengatakan, mulai Minggu (3/1/2021),
akan dilakukan pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi.
Soal persiapan terutama rantai dingin dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik oleh Biofarma.
"Semua rantai dingin di 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius, insya Allah kita sudah siap,
sehingga vaksin nanti yang akan digunakan di masyarakat benar-benar terjamin mutu dan kualitasnya dapat dijaga rantai
dingin pendistribusiannya sampai dengan di Puskesmas atau bila perlu nanti di posyandu," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1/2021).
Bambang mengatakan, vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi mendatang bukan vaksin yang digunakan untuk uji klinis.
Kemasan vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi corona mendatang berjenis vial single dose dan tidak ada penandaan 'only for clinical trial'.
Vaksin uji klinis memiliki kemasan PFS, dimana jarum suntik dan wadah vaksin terpisah serta terdapat penanda 'only for clinical trial'.
"Jadi vaksin covid-19 saat ini sudah berada di Biofarma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya akan
menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan POM sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," jelasnya.
Bambang juga mengklarifikasi bahwa tidak benar jika vaksin Covid-19 yang akan digunakan mengandung Vero Cell.
Vero Cell, kata Bambang, tidak akan terbawa hingga proses akhir pembuatan vaksin.
Ia menambahkan, vaksin corona produksi Sinovac merupakan jenis in activated virus atau virus yang dimatikan.
In activated virus merupakan cara umum yang biasa digunakan dalam pembuatan vaksin.
Kandungan vaksin Covid-19 dari Sinovac lainnya ialah alumunium hidroksida sebagai adjuvant untuk meningkatkan kemampuan vaksin,
kemudian larutan fosfat sebagai penstabil dan larutan garam atau natrium klorida (NaCL) sebagai isotonis.
"NaCL sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan, larutan garam tentu memenuhi standar farmasitical," kata Bambang.
"Vaksin ini diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan lain kayak boraks formalin dan merkuri. Ini sudah diuji di bawah pengawasan BPOM," jelas Bambang.
Saat ini, vaksin Sinovac sedang proses aspek kehalalannya dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Bambang juga menyampaikan bahwa distribusi vaksin akan melibatkan seluruh pihak, tidak hanya Biofarma.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Mulai didistribusikan, Biofarma ungkap isi kandungan vaksin Covid-19 Sinovac, https://nasional.kontan.co.id/news/mulai-didistribusikan-biofarma-ungkap-isi-kandungan-vaksin-covid-19-sinovac.