News
Jalanan Penuh Sesak Saat Perayaan Tahun Baru 2021 di Wuhan China
Beginilah suasana malam tahun baru di Kota Wuhan China tempat pertama dilaporkannya ada wabah Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sangat berbeda suasana di semua kota Indonesia maupun di negara lain dengan Wuhan China saat perayaan tahun baru.
Saat semua kota sepi karena dilarang pemerintah untuk merayakan tahun baru secara berkerumun, di Wuhan China justru yang terjadi sebaliknya.

Penduduk di Wuhan China pada Kamis malam (31/12/2020) memadati jalan untuk merayakan Tahun Baru.
Kota Wuhan, China, kota asal muasal Covid-19, rayakan Tahun Baru 2021 dengan meriah, jalanan penuh sesak.
Perayaan Tahun Baru pecah di kota Wuhan, China, ketika hampir seluruh negara lainnya memberlakukan aturan tinggal di rumah untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Setahun yang lalu pada hari ini, wabah Covid-19 dilaporkan muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei yang kemudian menyebar ke seluruh belahan dunia dan telah membunuh lebih dari 1,8 juta orang.
Namun secara luar biasa, tidak ada lagi laporan kasus baru infeksi Covid-19 di Wuhan sejak 10 Mei, setelah melakukan lockdown paling ketat di dunia 7 bulan lalu.
Dalam pemandangan yang tak terbayangkan di banyak kota di hampir seluruh dunia, penduduk Wuhan pada Kamis malam (31/12/2020) memadati jalan untuk merayakan Tahun Baru.
Banyak yang berkumpul di depan balai kota Wuhan sambil memegang balon.
Orang-orang yang memakai masker wajah memadati jalan untuk menghitung mundur Tahun Baru di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 31 Desember 2020.(NOEL CELIS/AFP)
Beberapa mengenakan masker, yang lain menariknya ke bawah atau tidak mengenakannya sama sekali.
Sementara itu, anak-anak muda berdesakan di klub malam.
Beberapa mengatakan mereka berhati-hati, tetapi dilaporkan tidak khawatir tertular Covid-19.
Tidak ada kasus sejak Mei
Tampaknya Covid-19 tidak pernah melanda kota ini lagi tahun lalu, setelah melakukan lockdown yang sangat ketat.
Kota berpenduduk 11 juta itu ditutup dari seluruh China dalam lockdown yang mengejutkan mulai 23 Januari.
Penghalang jalan didirikan, lalu pesawat, kereta api, dan bus dilarang memasuki kota.
Saat itu, telah ada hampir 3.900 dari 4.634 kematian akibat Covid-19 di China terjadi di kota industri.
Namun setelah lockdown dicabut, gambar-gambar yang menunjukkan ratusan orang di festival musik taman air telah muncul.
Kerumunan besar juga terlihat di Wuhan memadati jalan untuk merayakan Halloween.
Pada awal Desember, klub malam dibuka kembali yang seketika penuh sesak dikunjungi.
Para ilmuwan percaya bahwa Covid-19 pertama kali berasal dari kelelawar sebelum menyebar ke manusia di Wuhan, mungkin di salah satu pasar basah di kota China.
Teori konspirasi tentang asal-usul Covid-19 tetap ada, dengan digambarkan mungkin virus berasal dari laboratorium Institut Virologi Wuhan.
Dalam pesan Tahun Baru, Presiden China Xi Jinping memuji upaya rakyatnya.
"China telah mencatat dengan epik dalam memerangi Covid-19 ketika negara mengutamakan orang dan kehidupan serta memerangi epidemi dengan persatuan dan ketekunan," ujar Xi.
"Kebesaran ditempa dalam hal biasa.
Pahlawan berasal dari para rakyat. Setiap orang luar biasa!"
Memberikan penghormatan kepada petugas medis, dia menambahkan, "Mereka mengumpulkan tetesan kekuatan mereka menjadi kekuatan yang luar biasa dan membangun tembok besi untuk melindungi kehidupan."
Dalam berita lain, China telah mengonfirmasi kasus pertama dari varian mutan Covid-19 yang baru-baru ini terdeteksi di Inggris.
Pasien pertama di China dengan varian baru virus corona adalah seorang wanita berusia 23 tahun yang terbang ke Shanghai dari Inggris pada 14 Desember, kata Pusat Pengendalian Penyakit China.
Dikatakan kasus itu "menimbulkan potensi ancaman besar" bagi upaya China untuk mengekang dan mengendalikan penyebaran virus corona.
Varian bari viruscorona menurut para ahli berpotensi menyebar lebih cepat dari pada yang asli, telah mendorong pembatasan perjalanan di Inggris oleh lebih dari 50 negara.
Sepinya Tahun Baru Saat Pandemi Covid-19: Beragam Restriksi dan "Hilangnya" Kembang Api

Malam pergantian tahun dari 2020 ke 2021 berbeda dari biasanya.
Dunia terkurung dalam beragam restriksi (pembatasan atau larangan), serta pesta kembang api yang tidak semeriah biasanya.
Sebab, pandemi Covid-19 yang masih merebak bahkan adanya varian baru virus corona, membuat sejumlah negara harus membuat aturan ketat guna menekan laju penularan.
Sydney dan New York misalnya, yang melarang pesta kembang api dan perkumpulan di tempat umum.
Larangan serupa juga diterapkan di sebagian Eropa, yang sedang dilanda kekhawatiran atas varian baru Covid-19 di Inggris.
Perancis mengerahkan 100.000 polisi untuk membubarkan pesta Malam Tahun Baru dan memberlakukan jam malam.
Sementara itu di Inggris lokasi munculnya jenis baru virus corona, PM Boris Johnson mendesak rakyatnya untuk mematuhi aturan.
"Artinya tidak bertemu dengan teman atau keluarga di dalam ruangan, kecuali mereka berada di rumah yang sama atau support bubble, dan menghindari pertemuan besar dalam bentuk apa pun," kata Johnson pada Rabu (30/12/2020).
Irlandia juga mengaktifkan tingkat pembatasan tertinggi hari ini, melarang semua kunjungan ke rumah-rumah, menutup semua ritel non-esensial, dan membatasi perjalanan maksimal 5 km.
Bergeser ke Jerman, "Negeri Bir" sedang dalam masa isolasi sampai 10 Januari.
Pemerintah melarang penjualan kembang api, dan membatasi ketat jumlah orang yang berkumpul di tempat umum.
Belanda juga merayakan Malam Tahun Baru dalam lockdown yang berlangsung sampai 19 Januari, dan Turki memulai lockdown 4 hari pada malam berakhirnya 2020.
Di Amerika Serikat, para pihak berwenang membatasi perayaan di banyak negara bagian dan kota.
Hitung mundur di Times Square Ball New York tidak dibuka untuk umum, dan pertunjukan kembang api ditiadakan di banyak kota termasuk San Francisco dan Las Vegas.
Lalu bagaimana dengan di Asia-Pasifik?
Dilansir dari BBC pada Kamis (31/12/2020), di Australia masih ada pesta kembang api tetapi orang-orang dilarang berkerumun di luar.
"Kami tidak mau membuat acara yang jadi super-spreading pada Malam Tahun Baru," kata Premier New South Wales, Gladys Berejiklian.
Sebagian besar warga Sydney hanya akan menonton kembang api di tv rumah, dan perkumpulan di kediaman dibatasi hanya untuk lima orang, kata jurnalis BBC Phil Mercer di kota itu.
Kemudian di China, pertunjukan lampu-lampu Tahun Baru di ibu kota Beijing ditiadakan. Hanya perayaan kecil-kecilan yang diadakan di kota-kota.
Jepang juga tidak mengadakan acara Tahun Baru tradisional, di mana biasanya Kaisar Naruhito dan anggota keluarga kekaisaran lainnya menyapa orang-orang.
Di India, New Delhi dan beberapa kota lain memberlakukan jam malam dan restriksi lainnya, guna mencegah perkumpulan massa besar saat Malam Tahun Baru.
Namun di Selandia Baru yang sudah bebas dari Covid-19, acara malam pergantian tahun diadakan seperti biasa.
(Kompas/ Shintaloka Pradita Sicca/ Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di:
Kompas.com dengan judul "Wuhan Rayakan Tahun Baru dengan Meriah Ketika Nol Kasus Covid-19 Sejak Mei"
"Sepinya Tahun Baru Saat Pandemi Covid-19: Beragam Restriksi dan "Hilangnya" Kembang Api"
Tribunnewsmaker.com dengan judul SAAT Semua Kota Larang Perayaan Malam Tahun Baru, Betapa Meriah di Wuhan, Kota Asal Covid, Lihatlah!,
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: