Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pananganan Covid

UPDATE Virus Corona Sulut, Bertambah 34 Orang, Total Menjadi 9.583 Kasus

Selain itu Sulut juga ketambahan 72 kasus sembuh yang mayoritas dari Manado yaitu 52 orang.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Isvara Savitri
Suasana di Pos Pemeriksaan Covid-19 di Malalayang, Rabu (30/12/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Update kasus virus corona Sulawesi Utara bertambah 34 kasus pada Rabu (30/12/2020).

Sehingga total kasus virus corona di Sulut mencapai 9.583.

"Hari ini Sulut ketambahan 34 kasus dan paling banyak dari Manado 17 orang, disusul Minahasa 7 orang," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr Steavan Dande

Penambahan ini menyebabkan total kasus Covid-19 di Sulut menjadi 9.583 orang.

Selain itu Sulut juga ketambahan 72 kasus sembuh yang mayoritas dari Manado yaitu 52 orang.

"Jadi total kasus sembuh di Sulut sampai hari ini ada 7.059 orang," tambah Dandel.

Baca juga: Polri Minta FPI Tidak Lakukan Perlawanan, Larang Semua Aktivitas dan Penggunaan Atribut FPI

Baca juga: FPI Berubah Jadi Front Persatuan Islam, Aziz Yanuar Ungkap 20 Deklarator, Simpan Lokasi Deklarasi

Hari ini Sulut juga ketambahan satu kasus kematian akibat Covid-19 asal Minahasa Tenggara karena pneumonia.

Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 pun menjadi 310 orang.

Berikut rincian kasus Covid-19 yang bertambah hari ini:

1 Manado 17 Kasus

2 Bitung 1 Kasus

3 Tomohon 2 Kasus

4 Minahasa 7 Kasus

5 Minahasa Selatan 1 Kasus

6 Minahasa Tenggara 1 Kasus

7 Minahasa Utara 4 Kasus

8 Kotamobagu 0 Kasus

9 Bolmong 1 Kasus

10 Bolmong Selatan 0 Kasus

11 Bolmong Timur 0 Kasus

12 Bolmong Utara 0 Kasus

13 Kep. Sitaro 0 Kasus

14 Kep. Sangihe 0 Kasus

15 Kep. Talaud 0 Kasus

16 Luar Wilayah 0 Kasus

Pemeriksaan Warga Masuk Kota Manado di Pos Covid-19 Masih Longgar

Pemerintah dan Polri membangun pos pemeriksaan di sejumlah lokasi di pintu masuk Kota Manado.

Hal ini sebagai upaya penanganan virus corona yang terus bertambah di Sulawesi Utara

Setidaknya ada 7 pos yang dibangun yakni Pos Boboca Malalayang, Pos persimpangan Citra Land, Pos persimpangan Giant Kairagi, Pos pintu keluar Tol Manado-Bitung,

Pos Inter change Minut, Pos jalur terowongan ring road dan Pos persimpangan Jalan Tanahwangko

Diketahui, Polda Sulut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemda melalui Satpol PP menyiagakan Pos Pemeriksaan Covid-19 di perbatasan daerah tersebut.

Amatan Tribun Manado pada Kamis (30/12/2020) di Pos penjagaan sekitar Terminal Malalayang pukul 12.00 Wita, pos masih terlihat sepi dan petugas terlihat belum siaga memeriksa setiap pengendara yang lewat.

"Kami sudah siaga sejak pukul 08.00 Wita. Ini kan koordinatornya dari Polda, dan orangnya belum datang jadi belum dimulai dari tadi," ujar salah seorang petugas, Rabu (30/12/2020).

Suasana di Pos Pemeriksaan Covid-19 di Malalayang, Rabu (30/12/2020). (Tribun Manado/Isvara Savitri)
Pukul 14.00 Wita, petugas langsung siaga karena Wakapolda Sulut Brigjen Pol Rudi Darmoko bersama rombongan datang memantau kesiapan.

Petugas langsung beraksi mengukur suhu tubuh pengendara yang lewat, dan melakukan rapid test di pos penjagaan bagi yang memiliki suhu tubuh tinggi.

"Tadi sudah ada sekitar 20 orang yang diperiksa," kata petugas.

Saat memantau, Rudi langsung meminta rombongannya untuk menelepon anggota Polda Sulut yang bertugas di Pos Pemeriksaan Covid-19 Malalayang untuk segera datang.

Rudi dan rombongan menuju ke Pos Pemeriksaan di Kairagi, Tatelu, lalu ke Citraland.

Kapolsek Malalayang AKP Heriadi Ismail mengatakan bahwa Rudi berpesan kepada para anggota agar tetap semangat dan jangan lupa juga terapkan protokol kesehatan.

"Jangan sampai polisi yang bertugas memastikan masyarakat tidak terpapar Covid-19 tapi malah polisinya kena sendiri," ujar Heriadi.

Selain itu, pihak kepolisian juga masih terus stand by di Pos Pengamanan Operasi Lilin Samrat 2020.

"Kalau di pos pengamanan kami juga mengedukasi masyarakat yang lewat untuk menerapkan protokol kesehatan, bagi-bagi masker, dan juga menyediakan tempat istirahat bagi pengendara yang lelah," tambah Heriadi.

Menurut keterangan Heriadi, pihak kepolisian akan terus berjaga hingga tahun baru

Sementara itu, warga masuk Kota Manado hanya diperiksa suhu tubuh dan wajib pakai masker di pos pengamanan  Citraland, Manado, Rabu (30/12/2020).

Terpantau pemeriksaan dimulai pukul 11.00 Wita, ada polisi, TNI, Pol PP dan dari dinas kesehatan.

Terlihat ada empat orang dari dinas kesehatan kota Manado dengan menggunakan tiga alat termogun untuk memeriksa suhu tubuh.

TNI, Polri dan Pol PP hanya mengatur lalu lintas agar tidak macet.

Kurang lebih sejam terpantau tidak ada masyarakat yang dihentikan karena suhu tubuhnya melebihi 37.5.

Seorang Polisi mengingatkan masyarakat yang masuk Manado melalui pengeras suara, jika suhu tubuh diatas 37.5 akan disuruh kembali tidak bisa masuk kota Manado.

Terus juga diingatkan kepada masyarakat yang masuk Manado, mulai sebentar sampai besok akan dilakukan pemeriksaan rapid tes bagi yang akan masuk.

Disampaikan juga mulai besok pukul 18.00 pusat pembelanjaan, rekreasi, tempat makan sudah di tutup, karena itu disampaikan tidak perlu ke kota Manado.

Disampaikan juga, diharapkan agar tetap dirumah saja karena tidak ada konvoi dan pesta kembang api di Manado.

Pengendara terus juga diingatkan agar tetap memakai masker saat akan masuk ke dalam kota Manado.

Terlihat antrian sudah kurang lebih satu kilo meter dari pos ke arah Pineleng.

Kepala Pos Pengamanan Ipda Jani Ramoh ketika diwawancarai menyampaikan, yang ada di pos dari TNI, Polri, Satpol PP, perhubungan dan dinas kesehatan kota Manado maupun provinsi.

"Sasaran oprasi yustisi ini adapah untuk memutus mata rantai mewabahnya virus di kota Manado.

Sehingga jika ada masyarakat yang akan datang Manado, kemudian suhu tubuhnya melewati ambang batas maka yang bersangkutan akan langsung disuruh pulang," ucap Jani.

Kemudian lanjut Jani, terhitung 31 Desember, pukul 18.00 Wita, pusat perbelanjaan di kota Manado semuanya sudah ditutup.

"Tidak pesta kembang api, pesta pora dan bunyi-bunyian di Kawasan tidak ada dan dihimbau kepada masyarakat agar supaya perpisahan tahun dibuat di rumah masing-masing," tegasnya.

Disampaikannya, pos tersebut dari Polri ada 7 orang, TNI 4,  Satpol PP 8, dari Dinas provinsi dan kota ada sekitar 8 orang

7 Pos Penjagaan di Pintu Masuk Manado

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Sulut cukup signifikan.  

Hal ini ia ungkapkan saat konferensi pers laporan akhir tahun di Aula Catur Prasetya Polda Sulut, Selasa (29/12/2020).

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut dr Lidya Tulus membenarkan hal tersebut.

"Jumlah kasus Covid-19 di Sulut sampai tadi malam berjumlah 9.493 kasus," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi Dinkes, yaitu rumah sakit yanh penuh dan kekurangan tenaga kesehatan (nakes).

"Padahal rumah sakit tidak boleh sampai penuh karena ada aturan kapasitas yanh tersisa. Jika masyarakat tertib dan di rumah saja tentu hal tersebut akan sangat membantu," tambah dr Lidya.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Edwin Silangen mengatakan bahwa Gubernur Sulut, Olly Dondokambey sudah menyampaikan ke Dinkes untuk merekrut orang baru.

"Gubernur sudah minta ke Dinkes untuk merekrut orang baru agar tidak ada kendala. Nanti mereka akan dibayar menggunakan APBD," kata Edwin.

Selain pos pengamanan di dalam kota, Polda Sulut juga akan mengadakan pos pengamanan di perbatasan kabupaten/kota.

Pos ini didirikan dengan tujuan memastikan masyarakat yang keluar masuk daerah dalam keadaan sehat sehingga tidak membawa penyakit Covid-19.

"Kami hanya ingin meminimalisir mobilisasi masyarakat yang tidak perlu khususnya menjelang tahun baru. Kami harap masyarakat tetap di rumah masing-masing agar bisa memasuki tahun 2021 dengan sehat," ucap Panca.

Pada pos pengamanan ini, nantinya masyarakat yang keluar-masuk daerah akan diperiksa suhu tubuhnya. 

Jika ada yang ditemukan suhu tubuhnya tinggi akan dilakukan rapid test di pos tersebut.

"Nanti akan kami fasilitasi sampai swab. Kalau sampai ada masyarakat yang positif tentu nanti akan kami bantu untuk isolasi mandiri," pungkas Panca.

Terkait persyaratan menunjukkan surat rapid test, Panca mengatakam hal tersebut menjadi kebijakan masing-masing pemerintah daerah (Pemda).

"Nanti masing-masing Pemda akan membuat aturannya. Yang sudah menerapkan itu baru Minahasa Tenggara," imbuhnya.

Selain membentuk pos, Gugus Tugas Covid-19, Pemda, TNI, dan Polri masih terus melaksanakan Operasi Yustisi hingga sekarang.

"Jika masyarakat kena pemeriksaan di jalan, tolong anggap itu sebagai langkah mengingatkan," kata Panca.

Polda Sulut bersama stakeholder terkait juga masih terus melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi penting di Kota Manado. (Savitri/Fistel)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved