Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

FPI

Reaksi Fahri Hamzah, Fadli Zon, Sekum PP Muhammadiyah dan Ketua PBNU Terkait Pelarangan Kegiatan FPI

Sejumlah pihak turut angkat bicara terkait keputusan pemerintah disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam konferensi pers di Jakarta.

Youtube Sekretariat Presiden
Fahri Hamzah dan Fadli Zon berkomentar setelah mendapat anugerah Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang-orang pintar. Tapi..," tulis Fahri Hamzah.

"Tapi, Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah “demikianlah keputusan pemerintah, silakan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab”.

Sayang sekali, orang-orang pintar itu tidak membuka ruang diskusi.

Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti," imbuhnya.

Menurut Fahri Hamzah, dialog diskusi adalah jalan bagi masyarakat dengan pemerintah.

"Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog.

Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan.

Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan.

Seharusnya dialog adalah jalan kita," cuit Fahri Hamzah kembali.

Pembunuhan Terhadap Demokrasi

Sementara itu Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyebut keputusan pemerintah itu sebagai praktik otoritarianisme.

Menurutnya, pelarangan FPI tersebut sebagai bentuk pembunuhan demokrasi.

"Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme."

"Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi," tulis Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon, Rabu (30/12/2020).

Tanggapan Muhammadiyah dan NU

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved