Misteri Tangan Perawat Putus
Wanita Ini Ditemukan dalam Kondisi Putus Tangan, Masih Jadi Misteri karena Tak Ada Tanda Kecelakaan
Sebelumnya diketahui seorang wanita ditemukan tergeletak di jalanan. Wanita tersebut berprofesi sebagai tenaga kesehatan yang tangannya putus.
Direktur RSUTP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com. Selasa malam, membenarkan bentuk luka bersih pada lengan korban yang putus, bukan bentuk luka trauma tumpul.
“Belum pernah kita temukan bentuk luka putus seperti itu akibat kecelakaan lalu lintas, paling-paling luka robek setengah.
Biasanya, luka putus seperti itu akibat terkena benda tajam, namun belum juga bisa kita simpulkan juga,” kata dr Ismuha, nama panggilan Ismail Muhammad.
Direktur RSUTP Abdya itu lebih lanjut menjelaskan, peristiwa itu setelah Anna Mutia habis tugas piket perawat di Ruang Rindu E sekira pukul 8.00 WIB, Senin pagi.
Ia pulang ke rumah di Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee melintasi jalan potong (jalur alternatif) dari Desa Ujong Padang, Susoh menuju Desa Ie Mameh, Kuala Batee.
Korban mengendari sendiri sepmor, sedangkan seorang temannya yang lain menggunakan sepmor yang lain juga melintasi jalan yang sama atau jalan searah.
Teman korban melaju di depan, sementara korban mengikuti di belakang.
Menurut Ismuha, ketika teman yang melaju seorang diri di depan memantau melalui kaca spion ternyata Anna tidak terlihat lagi di belakang.
Lalu, memutuskan putar arah untuk melihat rekannya yang hilang dari pantauan.
Tidak berapa jauh balik ke belakang, Anna Mutia ditemukan tergeletak atas permukaan aspal jalan dalam keadaan tidak sadarkan diri dan kondisi luka sangat mengenaskan.
Darah masih mengalir di atas aspal dan serta tangan korban putus total ditemukan terpisah dengan badan dengan jarak sekitar 3 meter.
Tidak lama, sejumlah pelitas dari dua arah tiba lokasi jalan desa tanpa penghuni itu, suana pun menjadi heboh.
Beberapa warga menangis sambil menjerit melihat kondisi luka dialami korban sangat mengenaskan dan tidak sadarkan diri.
Korban juga seorang perawat itu dibawa ke Ruang IGD RSUTP, jarak sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian.
Direktur RSUTP Abdya, dr Ismuha SpB mengakui bahwa luka pada lengan yang putus terjadi pendarahan hebat. “HB-nya turun drastis. Lalu, kita transfusi darah sebagai penanganan darurat,” katanya.