Berita Tomohon
1 Minggu Sampah di Pasar Beriman Tomohon Tak Diangkat, Warga Mulai Keluhkan Bau Busuk
Dari pantauan, Senin (28/12/2020) pagi, tampak sejumlah titik ruas jalan di sekitaran Pasar Beriman Wilken Tomohon dihiasi dengan pemandangan penumpuk
Penulis: Hesly Marentek | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID,TOMOHON- Pasca natal sampah di Kota Tomohon seakan tak terkendali.
Dari pantauan, Senin (28/12/2020) pagi, tampak sejumlah titik ruas jalan di sekitaran Pasar Beriman Wilken Tomohon dihiasi dengan pemandangan penumpukan sampah.
Baik sampah sisa jualan, hingga sampah rumah tangga tercampur dalam satu tumpukan.
Lebih parahnya lagi, aroma bau menyengat dari sampah mulai tercium.
Tak ayal hal ini pun menuai keluhan dari sejumlah baik dari warga hingga pedagang.

"Sangat disayangkan jika pihak terkait hanya seperti melakukan pembiaran. Apalagi kemarin saat hendak melewati jalan di sekitaran pasar jelas tercium bau menyengat," keluh seorang warga asal Kelurahan Paslaten II, Kecamatan Tomohon Timur, Senin (28/12/2020).
Terpisah, seorang pedagang yang berjualan di sekitaran Pasar Beriman Maikel Langitan mengakui terjadinya penumpukan, dikarenakan sampah sudah tak pernah diangkut sejak pekan lalu.
"Biasanya ada petugas yang melakukan pengangkutan sampah setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu. Tapi sejak tanggal 23 Desember, sudah tak ada petugas yang lakukan pengangkutan sampah," aku Maikel.
Sementara PD Pasar melalui Ketua Badan Pengawas (Banwas) Wilhem Gontha mengakui pihaknya melakukan penanganan sampah pedagang di dalam lokasi pasar.

Sedangkan untuk lokasi di ruas jalan sekitaran pasar biasanya ditanganani Dinas Lingkungan Hidup.
"Selama ini yang mengatur jam pengangkutan sampah itu dari DLH. Kalaupun hanya dalam pasar itu bisa kami cover, tapi ini kebanyakan sudah di ruas jalan yang masuk kewenangan DLH," ujarnya saat ditemui di Kantor PD Pasar Kota Tomohon, Senin (28/12/2020).
Selain itu, diungkapkan Gontha, sampah yang saat ini menumpuk kebanyakan dari sampah masyarakat.
Sebab, dari pantauan pihaknya sampah di tanggal 25 pagi sampah waktu itu tidak sebanyak saat ini, sedangkan pedagang juga hampir sebagian besar tak berjualan.
"Ini bukannya belah diri, tapi ini fakta. Pada tanggal 25 bukanya tidak ada sampah, ada tapi tak sebanyak seperti ini. Nah coba lihat sekarang kebanyakan sampah rumah tangga," ungkapnya.

"Pagi tadi kami apel, direktur operasi mengecek tentang mobil pengangkut sampah. Artinya begini kalau mereka tentukan jam, biasanya jam 9 sudah action, tapi ini kan. Sehingga beliau berinisiatif agar untuk sewa sendiri," tambah Gontha.