Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politisi Gerindra

Gerindra Ingatkan FPI Tak Bermain dengan Intelijen Asing, PKS Rayu Jokowi Rangkul FPI seperti NU

Partai Gerindra mulai berusaha mengajak Front Pembela Islam (FPI) untuk bekerjasama dengan pemerintah, bukan berkolaborasi

Editor: Aswin_Lumintang
Reza Deni/Tribunnews.com
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Partai Gerindra mulai berusaha mengajak Front Pembela Islam (FPI) untuk bekerjasama dengan pemerintah, bukan berkolaborasi dengan pihak asing. Alasannya hal ini tidak sejalan dengan tujuan awal perjuangan.

Apalagi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno sudah berada dalam gerbong pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres, Ma'aruf Amin.

Politisi Partai Gerindra Habiburokhman ingatkan Front Pembela Islam
Politisi Partai Gerindra Habiburokhman ingatkan Front Pembela Islam (KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA)

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman meminta Front Pembela Islam ( FPI) tidak berkolaborasi dengan pihak asing menyusul adanya dugaan mata-mata Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Sudahlah, jangan mau diperalat lagi. Tujuan kita bagus, amar ma'ruf nahi munkar. Jangan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang enggak tepat," ujar Habiburokhman dalam webinar Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).

Menurut dia, berbagai kasus yang tengah dihadapi FPI bisa diselesaikan dengan cara baik-baik tanpa melibatkan pihak luar.

Ia mengatakan, semua masalah saat ini masih ada celah untuk bisa diselesaikan bersama-sama.

"Saya pribadi masih melihat ada celah, kita sebagai bangsa bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan di antara kita," kata dia.

Di samping itu, ia mengingatkan bahwa kolaborasi dengan pihak asing justru akan membahayakan.

"Ini lebih bahaya, jangan sampai dari mulut harimau kita diterkam buaya," kata dia.

Pada Minggu (20/12/2020), Kementerian Luar Negeri memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk dimintai klarifikasi sekaligus menyampaikan protes atas aktivitas salah satu stafnya yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta.

Baca juga: Besarkan Partai PKS, Pengurus Incar Suara Rakyat Indonesia yang Tidak Puas Pemerintahan Jokowi

Baca juga: Jokowi Dinilai Tengah Upayakan Investasi, Tunjuk Sandiaga hingga M Lutfi Jadi Menteri

 

Pihak Perwakilan Kedutaan Jerman pun melayangkan permintaan maafnya atas kehadiran salah seorang stafnya di Petamburan.

Terbaru, anggota Komisi I DPR RI, M Farhan menyebut, staf tersebut merupakan seorang agen intelijen Jerman. Data staf tersebut terkuak berdasarkan hasil investigasi Komisi I DPR.

“Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, si Suzanne Hall ini bukan pula pegawai pemerintah yang tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman, dia tercatat sebagai pegawai di BND atau Badan Intelijen Jerman,” kata Farhan dalam diskusi Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).

Jerman Minta Maaf

Kedutaan besar Jerman untuk Indonesia meminta maaf kepada pemerintah Indonesia atas kejadian seorang stafnya datang ke Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved