Terkini Nasional
Sandiaga Uno Pernah Tolak Pinangan Jadi Menteri, Ungkap Rasa Pil Pahit yang Ingin Disampaikan
Sandiaga menggantikan Wishnutama Kusubandio yang dilantik sebagai Menparekraf oleh Jokowi pada 23 Oktober 2019 lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Jokowi menunjuk mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Selasa (22/12/2020) sore.
"Saya ingin kenalkan, tapi semua pasti sudah kenal, Pak Sandiaga Salahudin Uno. Akan kita berikan tugas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Jokowi, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan.
Sandiaga menggantikan Wishnutama Kusubandio yang dilantik sebagai Menparekraf oleh Jokowi pada 23 Oktober 2019 lalu.
Sandiaga mengatakan, sebagai pembantu Presiden, ia memperoleh tugas dan amanah yang sangat berat.
Dia mengatakan Kementerian perlu menyelamatkan jutaan pekerja yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dia memastikan agenda pembangunan pariwisata akan tetap berjalan sehingga lapangan pekerjaan terbuka lebar.
Ia menyebut Kementeriannya akan merencanakan pelbagai strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi serta pendekatan-pendekatan big data.
Kementerian juga akan memetakan potensi wisata dan ekonomi kreatif serta memperkuat ketahanan pelaku usaha di tengah goncangan pagebluk.
“Terakhir, kolaborasi dengan semua pihak penting, baik, pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, akademisi, pemda, masyarakat, maupun dunia usaha,” ucapnya.
Pernah Tolak Tawaran jadi Menteri Jokowi
Sandiaga sebelumnya pernah menolak tawaran menjadi Menteri Jokowi.
Dia mengaku akan menjadi orang yang membantu mengkritisi dari luar pemerintahan.
"Saya meyakini bahwa masih sangat dibutuhkan masukan dari luar pemerintahan, mitra yang kritis konstruktif, menyampaikan pesan-pesan yang jelas demi kemajuan bangsa kita agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan," kata Sandiaga
"Ini kan kemari kita ada di... pengangguran ada di nomor dua terburuk di ASEAN. Penciptaan lapangan kerja kita nggak jalan, sementara Vietnam, dengan adannya perang dagang China dan Amerika ini meraup untung," imbuhnya.