Penanganan Covid
WHO Direncanakan Berkunjung ke China, Bakal Selidiki Asal Usul Virus Corona di Wuhan
Pencarian asal usul virus corona itu sendiri sudah menimbulkan tensi antara China dan sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Kesehatan Dunia menyatakan, mereka mengirim tim berisi 10 ilmuwan untuk menyelidiki asal usul virus corona di Wuhan, China, bulan depan.
Kabar itu muncul setelah sebelumnya Beijing selalu menolak adanya penyelidikan independen, dan butuh berbulan-bulan guna diyakinkan.
Kasus Covid-19 pertama dunia tercatat di Wuhan, tepatnya di Pasar Seafood Huanan yang juga menjual berbagai jenis hewan liar, pada Desember 2019.
Pencarian asal usul virus corona itu sendiri sudah menimbulkan tensi antara China dan sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS).
Pemerintahan Presiden Donald Trump sepanjang tahun ini sudah menuding "Negeri Panda" berusaha menutupi dari mana corona itu berasal.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) mengatakan pihak berwenang China akan menyambut tim internasional penyelidik Covid-19 yang berencana mengunjungi China pada Januari.
Direktur darurat regional WHO di Pasifik Barat, Dr Babatunde Olowokure mengatakan kepada wartawan pada Kamis (17/12/2020) bahwa kedua belah pihak terus membahas tempat-tempat yang mungkin dikunjungi.
"Pemahaman kami saat ini adalah China menyambut tim internasional dan kunjungan kami," ujar Olowokure seperti yang dilansir dari Russia Today pada Kamis (17/12/2020).
"Ini kemungkinan, sejauh yang kami ketahui, akan terjadi pada awal Januari," lanjutnya.
Jika diizinkan, hingga 15 ahli akan pergi ke China, hampir setahun setelah Beijing pertama kali melaporkan wabah virus corona baru.
Negara itu sebelumnya menentang seruan untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul Covid-19.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Jumat 18 Desember 2020, 7 Wilayah Ini Potensi Hujan Petir
Jadwal perjalanan masih dibahas, dan belum jelas apakah tim WHO akan melakukan perjalanan ke Wuhan, kota tempat virus pertama kali terdeteksi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan pada Kamis bahwa "China siap untuk meningkatkan kerjasamanya dengan WHO untuk memajukan upaya penelusuran global," tetapi tidak mengomentari kunjungan mendatang.
Amerika Serikat telah menuduh China menyembunyikan tingkat awal wabah Covid-19.
Jika melihat ketentuan rencana penyelidikan WHO, memungkinkan para ilmuwan China untuk melakukan penelitian pendahuluan tahap pertama.
Dr Olowokure mengonfirmasi pada Kamis bahwa waktu perjalanan yang tepat akan bergantung pada "mendapatkan hasil dari beberapa tes lain."
Media China telah mempertanyakan apakah virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan, dan telah ada penelitian, apakah kemasan makanan beku dapat menimbulkan risiko.
Dr Michael Ryan, direktur program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan pada bulan lalu akan "sangat spekulatif" untuk mengatakan bahwa penyakit itu tidak muncul di China.
Lebih dari 72,92 juta orang dilaporkan telah terinfeksi oleh virus corona secara global dan 1.641.733 telah meninggal.
Apa tujuan dari penyelidikan ini?
Salah satu anggota tim pakar yang dikirim WHO kepada AP berkata, investigasi mereka tidak bertujuan mencari siapa pihak yang harus disalahkan.
Namun seperti diwartakan BBC Rabu (16/12/2020), mereka hanya berusaha mencegah merebaknya virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu merebak di masa depan.
"Ini tentang berusaha memahami apa yang sedang terjadi dan melihat, berdasarkan datang yang kami temukan, cara meredakannya," kata Fabian Leendertz dari Institut Robert Koch, Jerman.
Dr Leendertz menerangkan, dia dan sembilan ilmuwan lainnya akan mencari tahu kapan virus mulai menyebar dan apakah memang berasal dari Wuhan.
Dia memerkirakan penyelidikan itu bakal berlangsung selama empat sampai lima pekan.
Kapan dan di mana virus itu pertama kali terdeteksi?
Ketika Covid-19 pertama kali merebak, dunia penelitian yakin berasal dari Pasar Seafood Huanan, dan meyakini juga virusnya bisa berpindah dari hewan ke manusia.
Namun dalam perkembangannya, peneliti menduga virus itu hanya berkembang biak di Wuhan, dan menyebar lewat kelelawar selama bertahun-tahun.
Desember lalu, seorang dokter bernama Li Wenliang menjadi perhatian dunia karena mengaku sudah berusaha memeringatkan akan wabah baru itu.
Tetapi, keberaniannya mengungkapkan kebenaran membuatnya didatangi aparat karena dianggap membuat pernyataan palsu dan meresahkan publik.
Baca juga: Sosok Tania Ayu, Model Majalah Dewasa, Pilih Berhenti dari DJ dan Terjun Jadi Artis TV
Pada akhirnya, Dr Li Wenliang meninggal dunia karena virus corona Februari lalu, setelah dia tertular dari salah satu pasiennya.
Pada April, mulai muncul kecurigaan dan tuduhan bahwa Covid-19 kemungkinan adalah penyakit yang bocor dari laboratorium di Wuhan.
Pemerintah AS melalui sejumlah pejabatnya, bahkan Presiden Trump sendiri, sudah berulang kali menyuarakan kecurigaan tersebut.
Badan intelijen AS menuturkan meski virus itu bukan buatan manusia, mereka menyelidiki kemungkinan wabah dimulai dari kecelakaan di laboratorium.
Baru-baru ini, laporan di media China memberikan narasi tandingan dengan menyatakan bahwa pandemi virus corona malah terjadi dari luar negara mereka.
Tapi analis menyebut klaim itu tak berdasar, dan menunjukkan kepanikan di Beijing karena reputasi mereka hancur oleh pandemi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul China Sambut Baik Rencana WHO Berkunjung untuk Selidiki Asal-usul Covid-19