Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reshuffle Kabinet

Bukan kader Gerindra, Wamenhan Trenggono Disukai Jokowi Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Kuat berhembus Partai Gerindra akan legowo bukan kadernya yang mengisi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Karena itu, ada signal istana

Editor: Aswin_Lumintang
(Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono)
Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Sakti Trenggono. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kuat berhembus Partai Gerindra akan legowo bukan kadernya yang mengisi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Karena itu, ada signal istana mendorong agar Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono yang nantinya menggantikan Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi.

Anggota Komisi IV DPR Bambang Purwanto menyebut penunjukkan Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo, merupakan hak prerogatif presiden.

Wahyu Sakti Trenggono, kabarnya berpeluang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Wahyu Sakti Trenggono, kabarnya berpeluang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Hal tersebut disampaikan Bambang menyi

Baca juga: Suami Racuni Istrinya Diam-diam hingga Tewas Demi Menikah dengan Selingkuhan, Ketahuan Ayah Mertua

Baca juga: Menang di Pilkada Manado, Jeffry Polii : Pesan AA-RS, Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan

kapi isu Sakti Wahyu Trenggono diminta menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

"Itu ranahnya Presiden, kami tidak banyak komentar. Tapi ruang lingkup kelautan dan perikanan itu kan luas dan sangat komplek, sehingga perlu orang tepat dan sangat menguasai peta Kementerian Kelautan dan Perikanan, agar kebijakannya bisa tepat," ujar Bambang saat dihubungi, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Menurut Bambang, menteri kelautan dan perikanan ke depan harus bisa mengatasi persoalan pencurian ikan, optimalisasi pengelolaan ikan, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. 

Selain itu, kata Bambang, kebijakan izin ekspor benih lobster atau benur juga perlu dihentikan, karena merugikan Indonesia. 

"Sejak awal saya memang minta dihentikan izin ekspor itu. Kayak di Pacitan banyak lobster mutiara, bayi lobsternya diambil dan induknya diambil juga, lama-lama kan punah," ujar politikus Demokrat itu. 

"Vietnam sendiri kan dari kita, bahan pakannya dari kira juga. Lama-lama mereka yang punya lobster, dan kita habis," sambung Bambang. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved