Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penahanan Rizieq Shihab

Reaksi Pengikut Rizieq Shihab saat Pimpinan FPI Ditahan; Melawan Hukum! Menghina, Ancam Penggal

Meski banyak kabar yang menyebutkan keberadaan Habib Rizieq Shihab sejak dari Arab Saudi hingga tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan menikahkan

Editor: Aswin_Lumintang
Tribunnews/Jeprima
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab dengan mengenakan baju tahanan dibawa menuju Rutan Polda Metro Jaya usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (13/12/2020) dini hari. Rizieq Shihab resmi menjadi tersangka dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan yang terjadi di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, usai menjalani pemeriksaan selama 15 jam. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Meski banyak kabar yang menyebutkan keberadaan Habib Rizieq Shihab sejak dari Arab Saudi hingga tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan menikahkan putrinya sarat dengan muatan politik.

Namun, saat ditahan Habib Rizieq Shihab memunculkan ragam reaksi dari pengikutnya.

Massa simpatisan Pemimpin FPI Rizieq Shihab di kawasan Mapolres Tangerang Selatan, Selasa (15/12/2020)
Massa simpatisan Pemimpin FPI Rizieq Shihab di kawasan Mapolres Tangerang Selatan, Selasa (15/12/2020) ((KOMPAS.com/Tria Sutrisna))

Mulai dari aksi beramai-ramai memprotes penahanan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) tersebut dengan berbagai cara.

Seperti yang diketahui, Rizieq Shihab saat ini ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Rencananya, Rizieq Shihab akan ditahan selama 20 hari.

Rizieq Shihab ditahan pada Sabtu (12/12/2020) hingga Kamis (31/12/2020) mendatang.

Pemimpin FPI ini ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Para simpatisan Rizieq Shihab dan FPI pun memprotes penahanan tersebut.

Mereka menunjukkan beragam respon dalam protesnya.

Mulai dari minta ikut ditahan ramai-ramai hingga mengancam akan memenggal polisi.

Berikut beragam reaksi para simpatisan atas penahanan Rizieq Shihab.

Ancam penggal polisi

Seorang pria bernama Muhammad Umar ditangkap di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu (13/12/2020) usai mengunggah video ancaman terhadap polisi.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab didampingi kuasa hukumnya, Munarman tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2020).
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab didampingi kuasa hukumnya, Munarman tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2020). (Tribunnews/Jeprima)

 
Pemuda yang diketahui merupakan simpatisan FPI tersebut mengancam akan memenggal aparat kepolisian apabila menahan Rizieq.

"Dia sampaikan akan memenggal kepala polisi apabila menahan Rizieq Shihab. Itu perkataan yang dia buat sendiri dan di-posting sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin (14/12/2020).

Yusri menjelaskan, video ancaman itu dibuat menggunakan ponsel miliknya sendiri.

Video itu kemudian disebarkan melalui akun pribadinya di media sosial.

Video itu kemudian viral. Warganet ramai-ramai menge-tag akun media sosial Polri untuk melaporkan unggahan tersebut.

Adapun ucapan dalam video viral tersebut adalah sebagai berikut: "Saya Muhammad Umar. Jikalau Habib Rizieq ditangkap, polisi akan berhadapan dengan saya, dan saya akan penggal kepalanya."

Polisi langsung bergerak meringkus pria tersebut.

Saat penangkapan, aparat juga menyita barang bukti berupa ponsel, peci, serta baju koko yang digunakan dalam pembuatan video.

"Kami proses sesuai dengan aturan Undang-Undang ITE Pasal 28. Ancamannya adalah enam tahun penjara," kata Yusri.

Rizieq Shihab sebelumnya mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Sabtu (12/12/2020) untuk diperiksa sebagai tersangka kasus kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.

Pemimpin FPI itu diketahui menggelar acara pernikahan putrinya, yang dilanjutkan dengan acara Maulid Nabi, di kediamannya di Petamburan pada 14 November lalu.

Sekitar 10.000 tamu undangan diperkirakan hadir dan menciptakan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Rizieq langsung ditahan di rutan Ditres Narkoba Polda Metro Jaya usai diperiksa selama lebih dari 10 jam.

Ia ditahan selama 20 hari, atau sampai 31 Desember 2020, untuk mempermudah penyidikan.

Rizieq dijerat Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan dan Pasal 216 KUHP tentang Upaya Melawan Petugas, dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

Sebut polisi dajal

Seorang perempuan berinisial RW (53) juga ditangkap usai videonya yang mengecam polisi viral di jagat maya.

Di dalam video yang diunggah melalui aplikasi TikTok tersebut, ia menyebut polisi sebagai dajal.

RW ditangkap di rumahnya di kawasan Bogor, Jawa Barat, pada 14 Desember lalu.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Wanita Hamil, Jasadnya Dibuang di Tol Jagorawi, Ternyata Istri Siri

Baca juga: Tiga dari 33 Anggota Brimob Luka Berat Usai Bus yang Ditumpangi Alami Kecelakaan hingga Terguling

"Kami menangkap seorang ibu rumah tangga terkait ujaran kebencian di media sosial Tiktok dengan nama akun @yudinratu," ujar Yusri, Rabu (16/12/2020).

Penangkapan RW bermula saat polisi melakukan patroli siber di media sosial terkait berita-berita hoaks.

Polisi kemudian menemukan video RW yang diunggah melalui akun TikTok.

"Awalnya (penangkapan) tim melakukan siber patroli dan ditemukan sebuah video yang isinya seorang wanita menyatakan ujaran kebencian dan penghinaan di media sosial," kata Yusri.

Polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit ponsel yang digunakan untuk membuat video ujaran kebencian tersebut.

RW disangkakan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45A ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Selain itu, RW juga dikenakan Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 207 KUHP tentang ujaran kebencian bernada SARA dan berita bohong.

Ramai-ramai minta ditahan

Sejumlah simpatisan FPI di berbagai daerah ramai-ramai mendatangi kantor kepolisian di daerah masing-masing untuk menuntut dibebaskannya Rizieq Shihab.

Di antara kerumunan tersebut terjadi di Ciamis, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Jika permintaan mereka tidak dikabulkan, para pendukung Rizieq itu pun meminta ikut ditahan oleh kepolisian.

"Tujuan kami untuk damai. Tujuan kami baik, yaitu untuk menyatakan sikap kepada bapak-bapak polisi bahwa kami umat Islam se-Tangsel ingin Rizieq dibebaskan," ujar salah satu peserta aksi di Tangsel, Iswandi, pada Selasa (15/12/2020).

Ia juga meminta polisi menangkap dia dan rombongan yang membuat kerumunan di tengah pandemi Covid-19, selayaknya yang dilakukan oleh Rizieq.

Mereka juga mengaku terlibat dalam kerumunan di Petamburan, sehingga seharusnya ikut ditahan atas alasan keadilan.

Berbagai kerumunan tersebut kemudian dibubarkan oleh aparat yang bertugas usai mengadakan audiensi dan dialog dengan perwakilan massa.

Selain Rizieq, lima orang lainnya juga ditetapkan sebagai tersangka atas keterlibatan mereka dalam acara yang menimbulkan kerumunan di Petamburan.

Mereka adalah Harris Ubaidilah sebagai ketua panitia, Ali Alwi Alatas sebagai sekretaris panitia, dan Maman Suryadi sebagai penanggung jawab bidang keamanan.

Dua lainnya adalah Ahmad Sobri Lubis sebagai penanggung jawab acara dan Idrus sebagai kepala seksi acara.

Berbeda dengan Rizieq, kelima tersangka lainnya tidak ditahan dan hanya diminta wajib lapor.

Polisi beralasan ancaman hukuman mereka di bawah 5 tahun penjara.

Yusri mengatakan, kelima tersangka disangkakan Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dengan ancaman 1 tahun penjara.

Dalam tata cara hukum pidana, mereka yang diancam hukuman di bawah lima tahun penjara tidak bisa ditahan, ujarnya. (TribunNewsmaker.com/*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved