Populer Nasional
Menko Mahfud MD: Saya Dapat Info Ada Sekelompok Anak-anak Muda Dilatih Meneror VVIP di Tempat Khusus
Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengakuan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Mahfud MD yang menuturkan,
bahwa ideologi radikalisme saat ini benar-benar menjadi ancaman besar bagi keselamatan NKRI dan Pancasila.
Satu di antaranya adalah ancaman nyata radikalisme dalam bentuk teror meneror.
(Foto: Menko Polhukam Mahfud MD. Singgung radikalisme di Indonesia/Tribun Jatim)
Terbukti, ia belum lama ini menerima informasi adanya sekelompok anak muda yang dilatih untuk meneror orang penting.
"Saya dapat info ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP
(Very-very important person/orang sangat penting)," ujar Mahfud saat memberi sambutan dalam acara
"Penyerahan Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa", Rabu (16/12/2020) malam.
Ia juga mengaku mengantongi foto-foto anak muda yang mengikuti kegiatan pelatihan teror tersebut.
"Saya dapat foto latihannya juga. Nah yang seperti ini, itu radikalisme yang mengarah, menghantam ideologi.
Itu satu, intoleran. Dua yang lebih parah dari itu adalah teror.
Teror itu karena paham jihadis, paham jihad yang salah," kata Mahfud.
Bukti lain teror menjadi ancaman Pancasila adalah keberhasilan aparat keamanan meringkus 23 orang terduga teroris.
Mereka diamankan ketika sudah mempunyai persiapan untuk menebar teror.
"Hari ini saya melihat, tadi polisi menangkap 23 orang teroris dari berbagai tempat
yang kemudian dikumpulkan di Lampung," terang Mahfud.
"Lalu diangkut ke Jakarta tadi, sebanyak 23 itu sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan teror.
Mengebom, membikin kerusuhan dan sebagainya di berbagai tempat," sambung dia.
Selain ancaman teror, Pancasila juga mendapat ujian dengan merebaknya intoleransi.
Intoleransi ini membuat tidak ingin menyatu dengan orang yang dianggap berbeda dengan pahamnya.
(Foto: Ilustrasi - anak muda dilatih meneror/Antara)
Untuk meredam radikalisme ini, Mahfud menekankan pentingnya kembali menguatkan persatuan.
"Tugas kita adalah menjalankan pemerintah, negara yang bersumbu pada kesatuan bangsa kita.
"Semua energi kita harus kita kerahkan untuk jaga keutuhan dan kebersamaan, kebersatauan kita," imbuh Mahfud.
(Kompas.com)