Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ibu Hamil Meninggal

Innalilahi, Ibu Hamil Meninggal Dunia Usai Ditolak 7 Rumah Sakit, Begini Penjelasan Dinas Kesehatan

Ditolak beberapa rumah sakit karena saat pandemi rumah sakit penuh. Ibu hamil ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Suasana jenazah Hartini di atas ambulans saat berada di halaman parkir RS Wahidin Sudiroh Husodo, Makassar, Rabu malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ditolak beberapa rumah sakit karena saat pandemi rumah sakit penuh.

Ibu hamil ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Diketahui ibu tersebut keracunan kehamilan dan membutuhkan penanganan medis secapatnya.

Baca juga: VIDEO Rekonstruksi Adegan Penembakan 6 Laskar FPI, 4 Orang Ditangkap, Namun Ditembak Karena Melawan

Baca juga: VIRAL Video Ibu Hamil dalam Ambulans Tak Mendapat Penanganan Medis karena Belum Tes Covid-19

Baca juga: Pengabaian Prokes Jadi Penyebab Melonjaknya Kasus Covid Usai Pilkada di Sulut

Seorang ibu hamil yang meninggal bersama janinnya di salah satu Rumah Sakit (RS) di Kota Makassar, Hartina (29 tahun) menjadi pembicaraan di jagat maya.

Bagaimana tidak, sebelum meninggal, Hartina diduga ditolak di beberapa rumah sakit di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk juga di Makassar.

Hartina merupakan warga asal Desa Bontomate'ne, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bulukumba, dr Hj Wahyuni, yang dikonfirmasi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ibu satu anak tersebut, Senin (14/12/2020).

Ia juga menceritakan kronologi atas meninggalnya Hartina.

"Dalam pelayanan di Puskesmas Bontobangun, dalam hal ini bidan tetap komunikasi dengan rumah sakit. Tentunya atas instruksi-instruksi dokter Obgyn ini, puskesmas tetap melaksanakan," katanya.

Hanya saja, kata dia, memang pada situasi tertentu karena kondisi ibu tersebut keracunan kehamilan, membutuhkan tindakan segera. 

"Dan pada saat itu, rumah sakit kita tahu sekarang kondisi pandemik, ada beberapa tenaga kesehatan di rumah sakit, dalam hal ini OK (kamar operasi) rumah sakit, yang terkonfirmasi positif covid-19.

Sehingga hal itulah, yang menyebabkan OK rumah sakit ditutup untuk sementara," jelasnya.

Menurutnya, karena situasi pasien membutuhkan tindakan cepat, sehingga pihak puskesmas langsung membawa pasien tersebut ke Rumah Sakit Bantaeng. 

"Artinya situasinya Ibu yang membutuhkan pertolongan segera, tindakan yang cepat, sehingga pasien itu dibawa segera ke rumah sakit terdekat, dalam hal ini Rumah Sakit Bantaeng," tambahnya.

Hanya kondisi di Rumah Sakit Bantaeng saat itu juga penuh pasien dan Hartinia harus segera mendapatkan pertolongan sehingga harus dirujuk segera.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved