Sulut Maju

Gubernur Olly Wujudkan Ekspor Produk Sulut ke Guangzhou Cina

Istimewa
Gubernur Olly Wujudkan Ekspor Produk Sulut ke Guangzhou 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Direct Call Ekspor Sulut tak hanya ke Jepang saja. Gubernur Sulut, Olly Dondokambey sudah menyiapkan rute ekspor ke Cina

"2 minggu lagi kita akan ekspor ke Guangzhou," kata Gubernur Olly.

Sulut pun sudah berhasil mewujudkan ekspor ke Jepang langsung menggunakan rute penerbangan pesawat. Itu sudah dimulai sejak 23 Oktober 2020, bertepatan dengan HUT Provinsi Sulut

"Sampai hari ini seminggu sekali, tiap hari Rabu kita ekspor ke Narita, Jepang," kata Olly.

Adapun ekspor ke Jepang yakni produk ikan tuna, bumbu dapur, ikan mujair dan beberapa komoditas lainnya.

Baca juga: Kisah Siswi 8 Tahun Asal Bolsel Tinggal di Kebun, Jalan Kaki 2 KM untuk Belajar Bersama Teman

Baca juga: Betrand Peto Patah Hati karena Ditolak Gadis, Sarwendah Minta Ruben Onsu Jangan Egois

Baca juga: Honor Hotman Paris Andai Jadi Pengacara Rizieq Shihab, Sudah Ada Ratusan Hubungi Kenapa Pilih Saya

Sulut menjadi Hub Port ekspor, karena barang yang di ekspor tidak hanya dari Sulut, ada juga berasal dari daerah lain.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulut, Tienneke Adam menambahkan peluang direct call eksport ke Cina terbuka lebar.

"Pasar Cina lebih besar dari pasar Jepang, semua komoditas mereka (Cina)," kata dia.

Sulut berhasil mewujudkan direct call  ekspor ke Jepang untuk komoditas ikan tuna,  ikan mujair putih, dan rempah-rempah. Jalur ke Jepang rutin per minggu menggunakan layanan penerbangan Maskapai Garuda.

Baca juga: Terekam CCTV Seorang Wanita Diculik di Siang Bolong, Dipaksa Masuk Mobil saat Lalu Lintas Padat

Tienneke mengatakan, selain pasarnya besar, kualitas ekspor gradenya tak setinggi Jepang, namun untuk level eksportir lebih tinggi Cina.

"Saat ini permintaan Cina sedang tinggi untuk tuna yang segar," kata dia.

Sulut berpeluang memasok tuna segar ke Cina, namun syaratnya harus ada penerbangan langsung pesawat kargo karena yang dibawa ikan segar

"Ke Cina, Korea, dan Jepang kisaran waktunya 5-6 jam, peluang Sulut besar," ungkap Tienneke.

Baca juga: Aktor Ini Raih Suara Tertinggi Bersama Pasangannya di Pilkada, Dia Kemudian Dikabarkan Sakit

500 Ribu Dollar

Direct Call Ekspor Rute penerbangan Manado - Narita (Jepang) makin bergairah.

Sejak dibuka 23 September 2020, eksport komoditas perikanan dan perkebunan Sulut sudah berlamgsung dua bulan.

"Rutin tiap rabu malam, lesawat mengangkut ikan tuna langsung ke Jepang," ujar Kepala Dinas Perindag Sulut, Edwin Kindangen didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Ronny Erungan kepada tribunmanado.co.id.

Inovasi Gubernur (non aktif) Sulut, Olly Dondokambey hingga terwujudnya akses ekspor langsung ini makin mrnggairahkan sektor perdagangan Sulut.

Baca juga: Saat Berbaring di Ranjang Kamar dengan Reino Barack, Syahrini Tutupi Bagian Tubuh yang ini

Apalagi konsumen Jepang nyatanya meminati produk ikan tuna Sulut.

Sejak ekspor dari 2 bulan lalu, sedikitnya 500 ribu dollar sudah bergulir dari eskpor tersebut.

Kindangen optimitis ke depan ekspor akan makin begairah, bahkan di tengah Pandemi Covid 19, permintaan Tuna tak pernah putus.

Lebih lanjut Kindangen mengatakan, sejak program ini dirintis Bandara Sam Ratulangi sudah menampakkan diri sebagai hub ekspor di Indonesia Timur. Komoditas dari Maluku, Maluku Utara, dan Gorontalo dikumpul di Manado. Kemudian, diekspor ke Jepang.

Baca juga: Let’s Welcoming Fabulous New Year 2021 at Yama Resort Tondano

Volume dan nilai komoditas perikanan asal Sulut menunjukkan tren peningkatan sejak ekspor langsung.

Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Manado, Hatta Arisandi mengatakan, angka nett komoditas perikanan terus naik sejak dibukanya direct call.

"Kami harap volume dan nilai komoditas perikanan dari Sulut terus meningkat sehingga bisa memberi dampak ekonomi lebih besar," kata Hatta.  (ryo)

Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca Besok Selasa 15 Desember 2020: Sejumlah Wilayah di Indonesia Hujan Petir

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: