Hari Perkebunan Nasional
Peringati Harbunnas, Sulut Lepas Ekspor Hasil Perkebunan ke 9 Negara Senilai Rp 11,2 Miliar
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melepas ekspor komoditas pertanian sub sektor perkebunan dari Sulut
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melepas ekspor komoditas pertanian sub sektor perkebunan dari Sulut senilai Rp 11,2 miliar ke sembilan negara.
Pelepasan ekspor itu dilaksanakan dalam rangka turut memeriahkan Hari Perkebunan Nasional ke 63.
Beberapa komoditas tersebut diantaranya tepung kelapa (343,4 ton), santan kelapa (25 ton) dan pala biji (15 ton) dengan total volume mencapai 383,4 ton.
Adapun negara tujuannya Brazil, New Zealand, Cina, Georgia, Australia, Canada, Vietnam, Belanda dan Hungaria.
Baca juga: KPU Manado Sebut Rekap Suara Tanpa Hambatan, Tim AA-RS Pantau Tahapan
Baca juga: Usai Mengisi BBM di Langowan, Bagian Belakang Mobil Kijang Ini Meledak
Baca juga: Ketua KPU Minsel: Pleno Sementara Berjalan di Tingkat PPK
Pelepasan ekspor hasil perkebunan tersebut dilakukan Menteri Pertanian sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan _ad interim_ , Syahrul Yasin Limpo secara virtual di Scientia Square Park, Tangerang, 10 Oktober 2020.
Pelepasan ekspor komoditas hasil perkebunan Sulut tersebut dilaksanakan di gudang PT. Sasa Inti Amurang, Minahasa Selatan yang merupakan eksportir baru dibidang pengolahan kelapa dengan produknya berupa tepung kelapa, santan dan air kelapa.
Dari data IQFAST, Karantina Pertanian Manado nilai ekspor komoditas perkebunan dari Sulut mengalami peningkatan.
Pada tahun 2019 nilai ekspor komoditas pertankan sebanyak Rp 2,01 triliun. Sedangkan pada tahun ini hingga tanggal berjalan sudah mencapai Rp 2,6 triliun.
Baca juga: Oma Nelly Senang Bisa Ikut Pemungutan Suara Ulang
Menurut Donni Muksydayan Saragih, Kepala Karantina Pertanian Manado komoditas perkebunan menjadi primadona saat ini ialah olahan kelapa.
“Kiranya peningkatan nilai ekspor tersebut harus berbanding lurus dengan semakin meningkatnya pula harga atau daya beli ke petani. Sehingga membawa kesejahteraan masyarakat di daerah," tuturnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, Refly Ngantung menekankan bahwa pihaknya dan karantina pertanian, serta instansi terkait di Provinsi Sulut terus fokus pada pengembangan produk sampingan kelapa seperti briket arang dan sabut kelapa.
Baca juga: Lowongan Kerja Bulan Desember 2020, Butuh Banyak Posisi Lulusan SMK, Ini Syarat dan Cara Daftar!
Pihaknya berharap perusahaan eksportir juga dapat membantu pemasarannya agar kedepan diharapkan kesejahteraan petani kelapa juga meningkat.
Dari rilis data BPS sendiri, sektor pertanian tumbuh signifikan pada kuartal 1 yakni 2,19 persen dan kuartal 2 tumbuh 2,15 persen (Y o Y).
"Lebih dari 70 persen ekspor pertanian disumbang oleh sub sektor perkebunan. Kedepan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini kita olah dahulu, baru di ekspor," ujar Jamil.
Selain dari Manado, Mentan Syahrul juga melakukan pelepasan ekspor raya komoditas perkebunan secara virtual tersebut dari berbagai pelabuhan laut dan bandar udara.
Baca juga: Willoy Betta Splendent Jadi Juara Umum Betta Contest Volume 2 Ikan Cupang Hias se-Indonesia
