China
China Punya Armada Serbu Baru yang Disebut Tangguh di Segala Medan Perang
China telah meningkatkan militernya dengan meluncurkan kendaraan serbu off-road baru yang berpotensi memicu ketakutan di seluruh dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sering terlibat baku gertak dengan negara-negara lain, China saat ini tengah siaga dalam menghadapi konflik.
Negara komunis ini pun terus meningkatkan kekuatan tempurnya. Termasuk dengan selalu mengembangkan teknologi militernya.
Baru-baru ini, China menunjukan bahwa mereka tengah meningkatkan militernya dengan meluncurkan kendaraan serbu off-road baru yang berpotensi memicu ketakutan di seluruh dunia.
Selama latihan tembak langsung di China timur, militer China meluncurkan jenis baru howitzer self-propelled segala medan.
Kendaraan baru ini mampu bermanuver off-road dan tetap menjaga kecepatannya.
Melansir Express.co.uk, Jumat (11/12/2020), rekaman tersebut menunjukkan senjata 122 milimeter yang dipasang di bagian belakang kendaraan lapis baja Dongfeng Mengshi enam roda yang dimodifikasi.
Selama latihan militer, howitzer ditembakkan oleh Tentara Grup ke-72 PLA, yang merupakan bagian dari Komando Teater Timur.
Li Qiuyu, seorang komandan kompi, mengatakan kepada media penyiaran China, CCTV, bahwa howitzer yang dipasang di kendaraan serbu lebih mampu daripada senjata berat yang dipasang di truk milik tentara.
Li mengatakan kendaraan dapat melintasi semua medan dan dapat mengatasi rintangan di medan perang.
Tujuan kendaraan belum diketahui tetapi outlet media mengatakan PCL-171 adalah "adik" dari PCL-181.
Meskipun ini adalah rekaman resmi pertama PCL-171, kendaraan itu terlihat beroperasi di jalan-jalan di China timur pada bulan Agustus.
PCL-181 diluncurkan pada parade militer Hari Nasional China tahun lalu.
Senjata-senjata ini membawa howitzer meriam 155 milimeter dan terlihat melindungi pasukan Chinadi Himalaya.
Selain itu, ketakutan akan terjadinya Perang Dunia 3 juga meningkat karena negara Komunis tersebut terus mengembangkan rudal antarbenua.
Thomas de Maizière, wakil ketua kelompok refleksi NATO, memperingatkan sekutu bahwa mereka tidak boleh "acuh tak acuh" terhadap potensi ancaman serius China.