Pilkada Minsel
Kalahkan Adik CEP di Pilkada Minsel, Frangky Wongkar Dikenal Sederhana dan Punya Kualitas Mumpuni
Pertarungan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, berlangsung cukup sengit.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Pertarungan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, berlangsung cukup sengit.
Dari hasil hitung cepat quick count Lembaga Survei Independen, Calon Bupati Minahasa Selatan (Minsel) nomor urut 3 Franky Donny Wongkar SH dan Pdt Petra Yani Rembang (FDW-PYR) unggul sementara.
Hal ini membuat Wakil Bupati dari Christiany Eugenia Paruntu ( CEP ) atau Tetty Paruntu itu mengalahkan adik Tetty Paruntu, Michaela Elsiana Paruntu ( MEP ) yang juga sama-sama bertarung dalam Pilkada Minsel.
Diketahui dari hasil hitung cepat atau quick count Lembaga Survei Independen, paslon nomor urut 3 meraih 54,06 persen suara.
Disusul paslon nomor urut 1 MEP-VT meraih 35,54 persen suara, kemudian paslon nomor 2 ROSO-HARUM 10,40 persen.
Sosok Franky Wongkar
Franky Donny Wongkar, SH adalah nama lengkap politisi PDI Perjuangan.
Franky Wongkar saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Minahasa Selatan.
Franky, sapaan akrabnya, sebelumnya sempat tiga periode tercatat sebagai anggota DPRD Sulut.
Franky adalah politisi kelahiran Amurang, 1 Februari 1966.
Franky Wongkar dibesarakn di keluarga sederhana.
Ayahnya berprofesi sebagai petani.
Beruntung kendati hanya mengandalkan hasil pertanian dan kerja serabutan, ayah dan ibunya punya tekad agar Franky kecil dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
Ia menghabiskan pendidikan dasar dan menengah di Amurang yakni SD RK Amurang, SMPN II Amurang dan SMA Amurang.
Selepas SMA, Franky sempat mengalami pergulatan bathin.
Ia berada pada posisi dilematis.
Diantara melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, atau bekerja membantu orang tua.
Apalagi kondisi ekonomi orang tuanya terbilang pas-pasan.
Baca juga: 2 Selebritis Ini Unggul Sementara di Pilkada, Sederet Aktor Terkenal Ucapkan Selamat
Jika memilih langsung bekerja, berarti ia harus mengubur impiannya untuk menjadi seorang pengacara, cita-citanya sejak duduk di bangku SMP.
Melihat kemauan yang kuat darinya, orang tua Franky mendorongnya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Ia pun memilih Fakultas Hukum Unsrat sebagai tempat baginya untuk menimba ilmu.
Semenjak belajar di kampus kebanggaan warga Sulawesi Utara ini, daya kritisnya mulai tumbuh dan berkembang.
Termasuk kepekaannya terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat khususnya kaum marginal.
Makanya setelah menyandang Sarjana Hukum, ia langsung memilih profesi sebagai advokat.
Di dunia advokat, Franky bekerja total.
Sempat Dipercayakan sebagai Direktur YLBHI-LBH Manado
Dikalangan teman-temannya, ia dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja, dan dari latar belakang berbeda-beda.
Perangainya pendiam, akrab dan murah senyum, tapi ia dikenal memegang teguh prinsip.
Ia sempat dipercayakan sebagai Direktur YLBHI-LBH Manado pada tahun 1996 sampai 2002.
Organisasi yang saat itu sering tampil membela masyarakat kecil.
Franky juga sempat diserahi tugas sebagai Ketua DPC IKADIN Manado.
Selain persoalan kemanusiaan di bidang hukum, ia juga terpanggil untuk mengabdikan diri untuk mendampingi persoalan lingkungan hidup.
Bahkan Franky pernah menduduki posisi Ketua Dewan Daerah Walhi Sulut.
Suami tercinta dari Elsje R Sumual ini tercatat pernah melakukan pendampingan kepada masyarakat.
Baik advokasi kasus tanah maupun lingkungan hidup.
Contoh pendampingan kasus SUT di Kaneyan, kasus PT Newmont di Ratatotok dan kasus PT di Boyong Atas.
Gaya Politik Franky Wongkar
Baik di legislatif maupun di partai, Franky dikenal politisi yang supel dan familiar.
Bahkan cenderung tak mau terlena dengan posisinya sebagai orang nomor 2 di partai pemenang Pemilu 1999.
Kebanyakan ia bekerja membesarkan partai dari belakang meja dan turun langsung ke akar rumput.
Selama menjadi wakil rakyat, Franky jauh dari gosip dan isu tak sedap.
Ia kemudian dijuluki sebagai salah satu politisi bersih.
Di internal partai, selain memiliki integritas, ayah dari Inri, Rael dan Eldo ini, juga dikenal sebagai figur yang berdedikasi dan loyal kepada pimpinan partai dan AD/ART.
Gaya berpolitiknya yang santun dilengkapi dengan atribut kapasitas dan kualitas yang mumpuni, membuat Franky menjadi politisi yang disegani baik kawan maupun lawan.
Mantan Ketua IKADIN Manado ini selama 4 periode dipercayakan sebagai sekretaris muulai dari kepemimpinan FH Sualang hingga Olly Dondokambey.
Franky juga memiliki insting politik yang jitu.
Buktinya, pria baru baya ini tak langsung menerima saat ditawarkan menjadi caleg pada Pemilu 1999.
Kendati mungkin bisa terpilih, tapi rekan-rekannya di periode banyak yang tersandung kasus.
Pada Pemilu 2009, ia menghadapi ujian sebagai politisi. Ia diputuskan tidak terpilih, kendati ia memiliki bukti-bukti kuat suaranya dicurangi figur populis ini tetap sabar.
Dan kesabarannya membuahkan hasil dengan menjadi anggota DPRD Sulut PAW pada 2013-2014 dan terpilih menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2014.
Ia termasuk salah satu politisi yang telah mengalami dan ditempa oleh pahit getirnya perjuangan.
Jelang Pilbup Minsel 2015, sosok pekerja keras ini, didaulat untuk menjadi kandidat Wakil Bupati.
Ia berpasangan dengan Tetty Paruntu sebagai Cabup Minsel.
Paket yang dikenal dengan julukan PAKAR ini, diusung oleh PDI Perjuangan.
Akhirnya, pasangan Tetty Paruntu-Franky Wongkar berhasil meraih suara terbanyak dan dinobatkan sebagai orang nomor satu dan nomor dua di Kabupaten Minsel.
Kematangannya dalam berpolitik kembali dibuktikannya selama menjadi wakil bupati.
Kehidupan ekonominya memang mengalami perubahan.
Masih Bantu Urusan Rumah Tangga
Namun tidak meningkat tajam, Franky masih sering membantu isteri tercintanya di dalam rumah.
Saat isterinya mencuci piring di dapur, tak jarang Putra Asli Minsel ini kedapatan sedang menyeterika baju, kendati sudah menyandang predikat top eksekutif.
Karakter pribadinya tetap seperti sedia kala, sederhana dan merakyat. (*)