Berita Boltim
Sehari Menjelang Pilkada, Disdukcapil Boltim Dipadati Warga untuk Membuat e-KTP
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dipadati warga, Selasa (8/12/2020)
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Sehari menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 pada 9 Desember 2020 (besok), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dipadati warga, Selasa (8/12/2020).
Kantor yang terletak di Dinas Pekerjaan Umum (PU) lama tersebut dipadati warga yang hendak membuat E-KTP.
Pantauan Tribunmanado.co.id, sejak pagi hari sekira pukul 07.30 Wita hingga saat ini sekira pukul 13.03, warga masih memadati kantor Dukcapil tersebut.
Tak sedikit dari mereka (warga) yang datang dari wilayah Modayag, Nuangan, Tutuya dan Buyat.
Baca juga: Bawaslu Manado Terus Awasi Bantuan di Masa Tenang dan Money Politik
Baca juga: Ketua Bawaslu Minsel Ingatkan 12 Kebiasaan Baru di TPS
Baca juga: Kronologi Kasus Penculikan Anggota PPK, Korban Ditodong Pistol, Pelaku Punya Dendam Pribadi
Bahkan, nampak pintu masuk Disdukcapil tak terlihat karena banyaknya warga yang mengantre di teras depa pintu kantor.
Nampak pula, warga yang lesehan di samping kantor, ada yang menunggu di atas motor dan di dalam mobil.
Seekali terdengar dari dalam petugas Disdukcapil memanggil nama-nama yang hendak melakukan perekaman e-KTP.
Pembludakan warga yang hendak merekam e-KTP telah terjadi sekira lima hari menjelang pencoblosan.
Baca juga: Seorang Nenek Simpan Uang Rp 1 Miliar di Rumah, Tabungan Ludes Dimakan Serangga
Hal tersebut pun diakui Kepala Disdukcapil Boltim Rusmin Mokoagow.
Kepada Tribunmanado.co.id, Rusmi menjelaskan, pihaknya telah memberikan pengumuman untuk perekaman e-KTP tiga bulan sebelum hari pencoblosan.
"Padahal kami sudah beritahu jauh sebelum hari ini, tiga bulan malahan, tapi nanti sekira hampir seminggu ini membludak," ujarnya.
Ia menjelaskan, warga yang datang ada untuk pergantian KTP karena ganti domisili ada juga cetak baru.
Baca juga: Wali Kota Bogor Bingung Hasil Tes Swab Rizieq Shihab, Tanya Kalau Negatif Kenapa Tak Disampaikan?
"Ada yang cetak baru, dan ada yang ganti domisili," jelasnya.
Lanjutnya, sekira 200 orang yang datang dan hanya 60 orang yang bisa dilayani dikarenakan server hanya satu.
"Alat kami kurang, dan hanya satu yang berfungsi," jelasnya.
Sementara itu, Uyo warga Buyat mengaku dirinya sudah antre sejak pagi.
"Saya baru tahu kalau harus urus KTP untuk bisa ikut mencoblos besok," jelasnya. (ana)
Baca juga: Seorang Nenek Simpan Uang Rp 1 Miliar di Rumah, Tabungan Ludes Dimakan Serangga
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: