Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

China Buat Matahari Tiruan

China Luncurkan Matahari Tiruan Berenergi Nuklir, Bahkan 10 Kali Lebih Panas dari Matahari Asli

Kabarnya China berhasil membuat matahari tiruan. Matahari buatan tersebut diketahui memiliki panas 10 kali lebih panas dari matahari aslinya.

Editor: Glendi Manengal
ISTIMEWA
Ilmuwan China menciptakan matahari tiruan yang dihasilkan dari reaktor nuklir. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya China berhasil membuat matahari tiruan.

Matahari buatan tersebut diketahui memiliki panas 10 kali lebih panas dari matahari aslinya.

Terkait hal tersebut matahari tiruan itu berhasil diluncurkan pada Jumat (04/12/20).

Baca juga: Darwinto Ditemukan Tewas Terkubur dalam Septic Tank, Sempat Hilang 6 Bulan, Polisi Ungkap Motifnya

Baca juga: VIRAL VIDEO Uang Total Rp 1 Miliar Rusak Dimakan Hama, Ada 23 Bundel Disimpan di Kaleng

Baca juga: Arti Mimpi Naik Haji, Melihat Kedua Orangtua Naik Haji Pertanda Mudah Cari Rezeki, Simak Tafsirnya

Negara China membuat langkah maju dalam pencarian energi bersih setelah berhasil mengoperasikan fasilitas penelitian reaktor fusi nuklir generasi baru miliknya HL-2M Tokamak, pada Jumat (04/12/20).

Melansir South China Morning Post, China National Nuclear Corporation (CNNC) mengatakan

perangkat HL-2M Tokamak mampu beroperasi pada suhu 150 juta derajat Celcius, atau setara 10 kali lebih panas dari matahari.

Energi yang dihasilkan hampir tiga kali lebih panas dari versi sebelumnya yang disebut HL-2A.

Sementara Matahari hanya beroperasi pada suhu 15 juta derajat Celcius.

Kemampuannya mereplikasi cara matahari menghasilkan energi dengan menggunakan

gas hidrogen dan deuterium sebagai bahan bakar tersebut, membuat reaktor fusi itu dijuluki ‘ matahari buatan’.

Matahari buatan China berenergi nuklir diluncurkan pada Jumat (4/12/2020).

“HL-2M adalah matahari buatan terbesar di China dengan parameter terbaik,” ujar Xu Min,

Direktur Institute of Fusion Science CNNC di The Southwest Institute of Physics CNNC seperti dikutip oleh Xinhua pada Jumat (04/12/20).

Kepala insinyur Institut tersebut, Yang Qingwei juga mengatakan bahwa HL-2M dapat mencapai waktu pengurungan plasma magnetik hingga 10 detik.

Fasilitas baru ini juga memiliki volume plasma tiga kali lipat dan intensitas arus plasma enam kali lipat dibandingkan dengan HL-2A.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved