Pengamat Politik
Rocky Gerung: Klarifikasi Hashim Terlambat, Adik Prabowo Ambilalih Komunikasi, Sentil Gebrak Meja
Gebrakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangkap mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo langsung menyeret Partai Gerindra selaku tempat bernaungny
Namun, euforia penghargaan yang diterima Partai Gerindra itu tertutupi berita penangkapan Edhy Prabowo terkait dugaan suap ekspor benur atau benih lobster.
"Sampai sekarang tidak disebut sama sekali. Kita sudah bertahun-tahun dapat. Anda bisa cek. ICW berikan penghargaan untuk Partai Gerindra. Kami yang paling bersih dan paling lengkap, transparan, sudah bertahun-tahun. Tapi dengan satu kejadian yang sangat-sangat kita sesalkan semua, kok bisa tidak diliput oleh media?" ujarnya.
Hashim curiga ada motif politik di balik dugaan korupsi izin ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo.
Ia menyebut kasus dugaan korupsi Edhy tersebut menyeret-nyeret namanya serta kakaknya, Prabowo.
Padahal menurut Hashim, keluarganya maupun Prabowo tak ada kaitan dengan izin ekspor benih lobster.
"Saya merasa ada politik tertentu, untuk jatuhkan nama keluarga kami," kata Hashim.
Hashim juga merasa sangat dirugikan oleh tindakan yang dilakukan Edhy.
Baca juga: Bawaslu Gelar Patroli Pengawasan Pelaku Politik Uang
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Zuhur Sendiri, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan
Baca juga: Masih Ingat Krisna Mukti? Heboh Video Panas Mirip Dirinya, Ngaku Suka Rekam untuk Koleksi Pribadi
Ia bahkan merasa menjadi korban atas pemberitaan yang kerap mengait-ngaitkan dirinya dan keluarga atas kasus yang menjerat Edhy tersebut.
"Kami merasa dikorbankan, kami merasa dizalimi, dan saya terus terang saja saya menduga ada motivasi politik tertentu," ujarnya.
Hashim mengatakan dirinya telah berbisnis sejak lama dan mengklaim tak pernah berlaku curang. Menurutnya, bisnis yang dirinya lakukan sepenuhnya bersih, mulai dari izin hingga ekspor-impor.
"Kami sudah lama berbisnis tidak pernah kami curang, apalagi korupsi, apalagi langgar aturan yang berlaku," katanya.
Senada dengan Hashim, putrinya yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menduga ada motif politik di balik kejadian ini.
"Mungkin ada konotasi politik kami dijadikan sasaran terus dan yang tidak fair kawan media banyak yang justru dukung dengan sebarkan tuduhan itu," ujarnya.
Sara--sapaan akrabnya--bahkan menyebut kejadian ini bisa menggerus elektabilitasnya sebagai calon kandidat wakil wali kota di Pilkada Tangerang Selatan, di mana pemungutan suara akan berlangsung kurang dari seminggu.
"Kalau dikaitkan Pilkada itu jadi makanan umum dan gerus elektabilitas, enggak perlu ditanya itu logikanya," katanya.