Korupsi Dana Covid di Kemensos
Rocky Gerung Curigai Parpol Kesulitan Uang Memaksa Mensos Korupsi, Sentil PDIP-Gerindra, Hukum Mati
Dua kader partai politik besar di Kabinet Presiden Joko Widodo menjadi tertuduh kasus suap, yang memaksa keduanya mundur dari jabatan menteri
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Dua kader partai politik besar di Kabinet Presiden Joko Widodo menjadi tertuduh kasus suap, yang memaksa keduanya mundur dari jabatan menteri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hal ini menimpa Mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo dan Menteri Sosial, Juliari Batubara.

Mencermati fenomena ini Rocky Gerung, Pengamat Politik yang lantang mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo pun ikut berbicara terkait korupsi dana penanganan Covid-19 yang dilakukan Kementrian Sosial (kemensos), pada 5 Desember 2020.
Bagi Rocky, sejatinya Menteri Sosial (Mensos) itu seharusnya mengurus rakyat miskin, mensejahterakan masyarakat.
Lebih lanjut, Rocky Gerung meyakini, hal yang menimpa Juliari berhubungan dengan kesulitan keuangan partainya.
“Secara pribadi, ya mungkin dia gak perlu itu 10.000 (paket bansos sembako), tapi dia tahu dia mesti masukkin uang kepada partai. Jadi ini sudah jadi pengetahuan umum,” ujar Rocky Gerung.
Baca juga: Intip Penampilan Mikhayla saat Temani Ardi Bakrie Kondangan, Anak Sulung Nia Ramadhani Bikin Salfok!
Baca juga: Resmi Ditangkap KPK, Juliari Batubara: Saya Ikuti Dulu Prosesnya Ya, Mohon Doanya
Padahal, seperti diketahui, Jokowi beberapa kali mengungkapkan tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah adalah visi misi presiden dan wakil presiden.
“Pemilu kemarin, kantong-kantong partai habis, Pilkada di 300 daerah juga menghabiskan isi kantong partai. Nah karena itu harus ada yang ditabung ulang dengan cara mencuri, merampok,” kata Rocky Gerung, seperti dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
“Sekarang hak-hak orang miskin dia rampok, itu yang namanya dungu. Kalau dia rampok korporasi, ya bolehlah, ini hak rakyat kecil. Jadi partai wong cilik merampok hak wong cilik,” ujar Rocky Gerung.
Tak hanya itu, menurut Rocky, kasus korupsi yang dilakukan oleh kader-kader dari dua partai terbesar di Indonesia, yakni PDIP dan Gerindra, akan menghalangi masuknya investor ke negara tersebut.
“Semua pemilik modal yang punya karakter dari luar negeri menghitung-hitung, gimana
uangnya bisa ditilep lagi dong,” tuturnya.

Rocky pun mengatakan terkait hukuman mati yang menghantui para koruptor dana bansos Covid-19, Rocky mengakui dia memang tidak menyetujui hukuman mati tersebut, namun ia menilai bahwa penegakkan hukum seperti itulah yang dinantikan oleh masyarakat.
“Jadi percuma kita mengkampanyekan anti hukuman mati kalau tokoh-tokoh yang seharusnya paham akan isu semacam itu, melakukan pekerjaan, kelakuan yang merujuk pada hukuman mati. Itu konyolnya tuh,” ujarnya.