Seni Lukis
Jeffry Watimena Pamerkan Karya Lukis Berjudul Yakiku
Galeri Nasional Indonesia (GNI) bersama Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara menggelar Pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara Arus Timur
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Galeri Nasional Indonesia (GNI) bersama Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara menggelar Pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara “Arus Timur” mulai 4 Desember 2020 di laman galnasonline.id.
Dikuratori Citra Smara Dewi, Heru Hikayat, dan Yusuf Susilo Hartono pameran ini menampilkan 25 karya berupa lukisan pada kanvas dan kertas, patung, sketsa, mural pada tembok, gerabah, kaligrafi Islam, relief, dan batik tulis dari 23 perupa yang tergabung dalam Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara dan 2 perupa undangan tim kurator.
Jeffry Watimena satu di antara seniman lukis Sulut asal Kota Bitung, ikut memarkan karyanya dengan judul Yakiku.
Di atas media lukis, Jeff pria yang keseharian mengajar di sekolah SMP di Bitung melukis seekor Yaki atau bahasa latin Macaca Nigra.
Baca juga: Kesbangpol Pantau Kesiapan Pendistribusian Logistik Surat Suara di TPS
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Jelang Pilgub, Yasti Imbau Warga Terapkan 3M
Baca juga: Pemkab Minut Usulkan 625 Formasi Guru P3K
Dengan model kepala di sebelah kanan, sedang mengisap sebatang rokok dan badannya di sebelah kiri.
“Keikutsertaan kami di GNI, meski di situasi Pandemi Covid-19, seniman Bitung masih bisa berjuang sampai galeri nasional tempat pameran lukisan berkuaalitas nasional. Meskipun tanpa dukungan pemerintah dalam suasana politik,” tutur Jeff Minggu (6/12/2020).
Dia berharap disituasi pandemi seperti saat ini, tidak memadamkan kreativitas dan feel para pelukis agar terus dan tetap berkarya.
Adapun karya Jeff, sempat terekam liputan Tribunmanado.co.id pada bulan Agustus 2019,
di Gedung Balai Prajurit Kota Bitung, dengan tema Selasart.
Pada pameran tunggal itu menampilkan lukisan karya Jeffry Watimena dengan sejumlah gambar seperti Port I, Macaca II, Rangkong Sulawesi, Melaut, Veminext, Waraney dan lainnya.
Jef merupakan warga perum puri Permata Blok B Nomor 9 Manembo-Nembo, sejak tahun 1991 aktif mengikuti pameran di seluruh pelosok tanah air.
Baca juga: Oknum Driver Taksi Online di Manado Rebut Tas dan Ancam Bunuh Penumpangnya, Undang Perhatian Warga
Sementara itu dalam rilis yang diterima Tribunmanado.co.id, pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara “Arus Timur” memiliki keterkaitan dengan salah satu program andalan GNI yakni Pameran Seni Rupa Nusantara, yang memang fokus pada keterwakilan perupa-perupa di daerah dalam kancah seni rupa nasional.
“Di sinilah frasa “Arus Timur” cocok untuk dijadikan tema pameran ini, karena ingin menggarisbawahi Komunitas Seni Torang sebagai representasi dari medan sosial seni rupa sekaligus melihat dinamika perkembangan seni rupa di Sulawesi Utara,” kata Heru Hikayat.
Nama Sulawesi Utara dalam kamus seni rupa Indonesia modern memang masih minim disebut.
Padahal menurut studi dari Drs Jerry Manus MSn dan Drs Meyer Matey MSn Tenaga Pengajar Seni Rupa, Universitas Negeri Manado (Unima) bahwa pada abad ke-19 sudah ada nama Paulus Najoan dan Frederick Kasenda yang berkiprah sebagai guru gambar di wilayah Indonesia Timur.
Baca juga: Jusuf Kalla: Jihad Itu Bukan Semata-mata untuk Perang, Jangan Kita Trauma
Lalu kemudian ada sosok Henk Ngantung (1921-1991), salah seorang tokoh seni rupa Indonesia kelahiran Tomohon.