Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Indonesia Lawyers Club

ILC Tadi Malam Ali Ngabalin Disebut Intel KPK, Karni Ilyas Tanya Novel: Kenapa Ngabalin Bisa Lolos?

Diketahui dalam acara Indonesia Lawyers Club semalam membahas soal penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK.

Editor: Glendi Manengal
Youtube Indonesia Lawyers Club
Di ILC tadi malam Karni Ilyas Sebut Ali Ngabalin Intel KPK 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di ILC Tadi malam heboh Karni Ilyas sebut Ngabail Intel KPK.

Diketahui dalam acara Indonesia Lawyers Club semalam membahas soal penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK.

Terkait hal tersebut Tenyata Ngabalin adalah penasehat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca juga: Nekat Hajar Mantan Pacar, Pria Ini Berakhir Tragis, Tewas di Tangan Ibu & Kakak Korban

Baca juga: Kecelakaan Maut, Dua Orang Tewas, Truk Alami Rem Blong hingga Tabrakan Beruntun, Ini Kronologinya

Baca juga: KETIKA Karni ILC Tanya Tujuan Ali Ngabalin Ikut ke Sejumlah Negara, Singgung Soal Koper yang Ditahan


Foto : Ali Mochtar Ngabalin. (tribunnews)

Pertanyaan publik kenapa Menteri Edhy Prabowo bisa ditangkap KPK sudah terjawab.

Edhy Prabowo ditangkap KPK menggegerkan publik, apalagi Edhy merupakan anak kesayangan Prabowo di Gerindra.

Selain itu yang menjadi sorotan adalah hadirnya Ngabalin dirombongan Edhy Prabowo saat melawat ke negeri Paman Sam.

Usut punya usut, ternyata Ngabalin adalah penasehat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Bahkan dalam program talk show ILC tadi malam, Karni Ilyas menuduh Ngabalin adalah intel KPK.

Mendengar tuduhan tersebut, Ngabalin pun langsung mempertegas bahwa penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK tak mungkin atas laporan dirinya.

Ia menilai KPK telah mempunyai data dan bukti terkait penangkapan tersebut.

Bahkan Ngabalin akan kooperatif bila diminta KPK untuk memberikan pertanyaan.

Kata Novel

Penyidik KPK, Novel Baswedan akhirnya buka suara terkait Ali Ngabalin yang tak ikut ditangkap saat OTT Menteri KKP Edhy Prabowo.

Diketahui saat penangkapan Ali Ngabalin berada satu rombongan dengan Edhy Prabowo.

Ketika itu mereka baru saja mendarat dari Amerika Serikat.

Penjelasan disampaikan Novel menjawab pertanyaan presenter senior, Karni Ilyas.

"Kenapa Ngabalin bisa lolos? Padahal ada dalam rombongan.

Kalaupun dikeluarkan kena dulu harusnya kan," tanya Karni sebagaiamana dikutip dari akun Youtube Karni Ilyas Club, Senin (30/11/2020).

Menjawab hal itu, Novel mengatakan Ngabalin tidak ikut ditangkap karena dia bukan orang yang diduga sebagai pelaku.

Ngabalin, lanjut Novel, juga bukan orang yang perlu ditangkap untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Novel memastikan tidak ditangkapkapnya Ngabalin bukan karena ia merupakan seorang pejabat.


Foto : Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Memang setiap proses upaya penangkapan atau tertangkap tangan, yang akan diamankan atau diperiksa,

dilakukan penangkapan dalam hal OTT itu adalah orang yang diduga sebagai pelaku dengan syarat-syarat tertentu,

orang yang diperlukan keterangannya sebagai saksi untuk menjelaskan peristiwa , hal hal itu pak Karni.

Selain itu (terduga pelaku dan saksi,-Red) tentu tidak (ditangkap).

Siapapun dia, bukan karena dia pejabat, bukan. Namun memang karena kepentingan diperlukan apa tidak," jelas Novel.

Lebih jauh, Novel juga menjawab sejumlah pertanyaan dari Karni Ilyas terkait penangkapan KPK terhadap Edhy Prabowo.

Di antaranya, Novel menjawab tentang keberhasilan OTT KPK setelah sekian lama tidak ada OTT pasca- KPK dengan undang-undang baru.

Novel mengatakan, proses penangkapan Edhy Prabowo melalui proses panjang dan merupakan kerja tim, bukan dirinya semata.

"Saya sebagai penyidik, saya tentunya bagian dari operasi itu. Tentunya itu tim yang bekerja.

Proses tentunya panjang dan banyak ada keterlibatan masyakat yang memberikan bantuan," jelas Novel.

Novel mengakui, adanya UU baru KPK membuat upaya pengungkapan kasus lebih berat dan lebih sulit.

"Tentunya dengan UU KPK yang baru, tugas untuk memberantas korupsi itu menjadi lebih sulit, lebih berat.

Oleh karena itu kalau dilihat belakangan ini tidak terlalu banyak kegiatan pengungkapan kasus, itu kendalanya terkait itu.

Kenapa kok belakangan ini ada (OTT)? Prosesnya panjang," beber dia.

Novel menyatakan dirinya tidak bisa berbicara lebih jauh karena saat ini proses hukum terhadap Edhy Prabowo masih berjalan dan ia merupakan bagian dari proses yang berjalan tersebut.

Karni Ilyas kemudian bertanya apakah pengungkapan kasus Edhy Prabowo terbilang mudah? Pasalnya modus yang dipakai seperti transfer rekening bisa dianggap ceroboh atau bodoh.

Terkait hal ini, Novel pun enggan membeberkan lebih detail.


Foto : Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Banyak faktor di sana. Tentnya ada suatu proses yang dilakukan berkelanjutan, dengan cermat, tekun dan yang terpenting adalah, keberhasilan di KPK yang saya tahu itu berhubungan dengan kecepatan dan kekedapan.

Semakin cepat proses yang dilakukan, semakin kedap operasinya maka keberhasilannya akan semakin tinggi," ujar Novel.

Lebih jauh, Karni Ilyas kemudian menyinggung soal bagaimana penyidik KPK bisa mengetahui uang yang diambil melalui ATM Staf Khusus Edhy Prabowo dipergunakan oleh Edhy Prabowo.

Novel menyatakan ada banyak cara yang dilakukan.

Namun demikian, ia enggan membeberkan karena hal itu bagian dari rahasia penyidikan.

"Banyak cara yang bisa dilakukan pak Karni.

Cuman ini proses sedang berjalan dan saya tidak mewakili KPK untuk berbicara terkait hal ini.

Dua hal itu tentunya membuat saya tidak berbicara tentang hal itu," kata Novel.

Novel melanjutkan, dalam pengungkapan kasus, penyidik harus selalu kreatif.

"Tapi tentunya proses investigasi itu petugas-petugasnya harus kreatif dan itu membuat pola bisa dilakukan lebih cermat dan yang lebih penting lagi dalam setiap kejahatan selalu ada saja pihak-pihak yang bertolak belakang, sehingga pihak-pihak itu yang memberitahukan kepada kami," jelas dia.

Simak Jawaban Ngabalin:

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Heboh karena Disebut Intel KPK Oleh Karni Ilyas, Ini Jawaban Ali Ngabalin di ILC Tadi Malam, https://sumsel.tribunnews.com/2020/12/02/heboh-karena-disebut-intel-kpk-oleh-karni-ilyas-ini-jawaban-ali-ngabalin-di-ilc-tadi-malam?page=all.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved