Penanganan Covid
Misteri Asal-Usul Covid-19 yang Belum Terpecahkan, dari Sumber Penyebaran hingga Sorotan Bagi China
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) telah membentuk tim internasional yang terdiri dari 10 ilmuwan untuk melacak asal-usul virus.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa negara berlomba-lomba menemukan vaksin untuk menjinakkan penyebaran pandemi virus corona.
Namun, di saat bersamaan peneliti lainnya tengah menyelidiki kejadian masa lampau untuk mengungkap salah satu misteri terbesar virus, tepatnya dari mana asalnya.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) telah membentuk tim internasional yang terdiri dari 10 ilmuwan untuk melacak asal-usul virus.

Mereka harus menyelidiki hewan yang dicurigai dan bagaimana pasien pertama kali terinfeksi.
"Kami ingin mengetahui asal usulnya dan kami akan melakukan segalanya untuk mengetahui asal usulnya," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutip AFP, Senin (30/11/2020).
Sayangnya sampai saat ini sama sekali belum ada jaminan atas kesuksesan dari penelitian ini.
Baca juga: Kesedihan Keluarga Korban Kecelakaan Tadi Pagi, Ditabrak Pajero, Kakak: Dia Punya Dua Orang Anak
Sumber Penyebaran
WHO meyakini kasus pertama terjadi sejak awal Desember. Kasus pertama dilaporkan di kota Wuhan di China setahun yang lalu, sebelum negara-negara di seluruh dunia mulai mencatat pertumbuhan infeksi.
Tapi laporan WHO pada bulan November menyatakan lokasi pertama kali epidemi terdeteksi tidak selalu mencerminkan lokasi epidemi itu dimulai.
Beberapa bulan terakhir, para peneliti di berbagai negara menyarankan bahwa kasus mungkin tidak diketahui jauh sebelum Desember 2019.
Hal itu berdasarkan analisis dari air limbah atau sampel darah.
“Tetapi masih ada kekurangan bukti yang jelas untuk mendukung klaim ini,” kata Etienne Simon-Loriere, dari departemen virologi di Institut Pasteur di Paris.
Menurut WHO, peneliti mengandalkan analisis genetis untuk membuat pohon keluarga virus corona.
Itu akan membantu peneliti lebih memahami dinamika penularan.
Utamanya terkait bagaimana virus mungkin telah berevolusi dari waktu ke waktu dan bagaimana cluster mungkin terkait di waktu dan tempat.
Baca juga: 2 Desember 1804 Napoleon Jadi Kaisar Prancis, Kopral Violet yang Kisah Cintanya Bikin Patah Hati
Penyebaran ke Manusia
Para ilmuwan setuju bahwa penyakit itu berasal dari hewan.
"Pertanyaan besarnya adalah apa yang membuatnya melompat ke manusia," kata Etienne Simon-Loriere kepada AFP.
Kecurigaan pun jatuh pada kelelawar, yang dianggap pembawa utama untuk virus corona.
Tetapi Loriere menambahkan kemungkinan ada hewan perantara untuk mengantar SARS-CoV-2 ke manusia.
Sejak awal analisis genetik mengidentifikasi trenggiling sebagai hewan perantara.
Namun penelitian terhadap mamalia yang menjadi sasaran penyelundupan satwa liar regional ini tidak diselesaikan.
Penyelidik WHO perlu mengklarifikasi hal ini dengan menyelidiki pasar basah di Wuhan, yang menjual hewan hidup dan liar dan telah dikaitkan dengan banyak kasus awal.
Tim akan dilengkapi dengan petunjuk yang dimiliki di awal pandemi.
Menurut Simon-Loriere, peneliti juga bisa mencari hewan dengan reseptor virus, protein yang disebut ACE2, mirip dengan yang ditemukan pada manusia.
Melalui reseptor itu virus menempel pada sel. Beberapa hewan seperti cerpelai dan musang ditemukan memiliki reseptor yang sangat mirip dengan manusia. Sementara yang lain sangat berbeda.
Teori lain yang berputar-putar dalam rumor konspirasi terkait asal mula virus selama berbulan-bulan adalah bahwa Institut Virologi Wuhan terlibat dalam wabah tersebut.
Presiden AS Donald Trump yang tengah mengalami ketegangan diplomatik dengan China juga menggembar-gemborkan gagasan serupa.
Ia mengklaim virus itu mungkin bocor dari lab biosafety.
Baca juga: Tingkat Pengangguran di Jepang Catatkan Rekor Tertinggi Akibat Pandemi Covid-19
Bantahan China
Sementara Simon-Loriere mengatakan masih belum mungkin untuk sepenuhnya mengesampingkan gagasan bahwa virus itu lolos secara tidak sengaja. Dia menekankan bahwa tidak ada indikasi bahwa itu adalah buatan manusia.
“Semua unsur genomnya sudah teramati di alam, terutama pada kelelawar coronavirus,” ujarnya.
Mengurai Teka-Teki
WHO mengatakan memahami bagaimana epidemi dimulai penting untuk mencegah masuknya lebih lanjut ke populasi manusia.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia itu juga telah memperingatkan bahwa proses melacak bagaimana penyakit melompat dari hewan adalah teka-teki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipecahkan.
"Pengenalan virus baru ke populasi manusia adalah salah satu misteri terbesar yang bisa diungkap oleh seorang ahli epidemiologi," katanya.
Simon-Loriere menjelaskan tujuan penelitian ini adalah untuk memahami mekanisme dan menerapkan langkah-langkah untuk menghindari munculnya SARS-CoV-3, 4, dan lain-lain.
Misalnya, selama epidemi SARS tahun 2002, larangan konsumsi musang - yang diidentifikasi sebagai inang perantara virus corona - dianggap membantu mencegah masuknya kembali virus ke manusia.
Badan kesehatan PBB mengirim tim pendahulu ke Beijing pada Juli untuk meletakkan dasar bagi penyelidikan tersebut.
Baca juga: Swab Antigen Negatif, PCR Positif, Anies Baswedan Terpapar Covid-19, Ketemu Saya Silakan Tes Usap
Tetapi masih belum jelas kapan tim yang lebih besar akan dapat melakukan perjalanan ke China untuk memulai pekerjaannya. Pada akhir November WHO mengatakan berharap untuk memiliki tim ilmuwan yang lebih besar di lapangan secepat mungkin.
Amerika Serikat menuduh Beijing tidak transparan. WHO dituding bersekutu dengan China untuk menahan penyidikan terkait bagaimana wabah pertama kali dimulai.
Banyak pihak juga telah menyuarakan keprihatinan bahwa badan tersebut mungkin telah mengizinkan China untuk mendikte ketentuan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus.
Namun Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta para kritikus untuk berhenti "mempolitisasi" masalah itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Asal-Usul Covid-19, Misteri yang Belum Terungkap