Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Israel dan Oposisi Dituding Bertanggung Jawab Atas Tewasnya Ilmuan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh

Shamkhani menuturkan, operasi untuk membunuh Mohsen Fakhrizadeh dieksekusi dengan begitu rumit dan melibatkan peralatan elektronik.

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Presiden Hassan Rouhani menuding Israel sebagai "tentara bayaran" AS karena melakukan pembunuhan itu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Laksamana Muda Ali Shamkhani menyatakan, ilmuwan nuklir mereka dibunuh dalam sebuah "operasi yang baru dan rumit".

Di mana dalam operasi itu Israel dan oposisi dituding Irang bertanggung jawab, sebagaimana dikutp dari AFP Senin (30/11/2020).

Shamkhani menuturkan, operasi untuk membunuh Mohsen Fakhrizadeh dieksekusi dengan begitu rumit dan melibatkan peralatan elektronik.

Dia mengatakan kelompok oposisi Rakyat Mujahidin Iran (MEK) bersama dengan pemerintah Israel dan badan rahasia mereka, Mossad.

"Musuh menggunakan metode profesional, baru, dan rumit demi mencapai tujuan mereka," jelas Shamkhani tanpa merinci senjata yang dimaksud.

Media semi-resmi Fars melaporkan tanpa mengutip sumber, serangan terhadap Fakhrizadeh dilakukan menggunakan senapan mesin yang dinaikkan di truk.

Pada Sabtu (28/11/2020), Presiden Hassan Rouhani menuding Israel sebagai "tentara bayaran" AS karena melakukan pembunuhan itu.

Sebelumnya, Mohsen Fakhrizadeh tewas karena lukanya setelah mendapatkan perawatan akibat ditembak di kota Absard pada Jumat (27/11/2020).

Ilmuwan nuklir berusia 62 tahun itu ditembak oleh orang tak dikenal, di mana saksi sebelumnya mengaku mendengar suara ledakan.

Shamkhani menuding bahwa Tel Aviv merencanakan membunuh Fakhrizadeh selama 20 tahun terakhir, di mana mereka juga mengapal pergerakannya.

Dalam upcara pemakaman Fakhrizadeh di Teheran, Shamkhani mengeklaim pasukan keamanan sebenarnya sudah memprediksi di mana si ilmuwan bakal dibunuh.

"Sayangnya, karena frekuensi pemberitaan akan ancaman ini berkurang dalam 20 tahun terakhir, maka sikap siap siaga jauh berkurang," jelasnya.

Menurut Menteri Pertahanan Amir Hatami, Fakhrizadeh merupakan salah satu wakilnya, dan bertanggung jawab bagian penelitian dan pengembangan, termausuk di dalamnya adalah nuklir.

Baca juga: Dalam Delapan Bulan Terakhir, Dilaporkan Ada 180 Dokter Meninggal Akibat Terpapar Covid-19

Baca juga: Soal dan Jawaban TVRI Untuk Kelas 1-3 SD Selasa 1 Desember 2020, Pola Bilangan & Jumlah Harga Barang

Baca juga: Hendak Berteduh di Pondok Dekat Sawah, Maani Tewas Disambar Petir

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh dalam Operasi yang "Baru dan Rumit""

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved