Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Teroris yang Terkait dengan Pemboman Manchester Arena Akan Bebas Penjara Pekan Ini, Berikut Sosoknya

Abdallah diketahui memiliki relasi dengan pelaku teroris yang melakukan bom bunuh diri di Manchester Arena, Salman Abedi. 

Instagram via tirbunwow
Ilustrasi terorisme 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa tahun silam, Seorang pria ditangkap terkait aksi bom bunuh diri di Manchester.

Ia adalah Abdalraouf Abdallah (27 tahun).

Abdallah dikabarkan kini akan dibebaskan pada akhir pekan ini, setelah dipenjara selama 9,5 tahun karena mendanai dan mempersiapkan aksi terorisme pada 2016. 

Abdallah diketahui memiliki relasi dengan pelaku teroris yang melakukan bom bunuh diri di Manchester Arena, Salman Abedi. 

Ilustrasi Terorisme
Ilustrasi Terorisme (Shutterstock)

Diketahui mereka melakukan kontak setidaknya 2 kali ketika Abedi menemui Abdallah di penjara, sebelum ia melakukan bom bunuh diri di Manchester Arena. 

Pembebasan Abdallah dilakukan di tengah penyelidikan publik atas pemboman pada 2017 di sebuah konser Ariana Grande, yang menyebabkan 22 orang tewas dan ratusan lainnya terluka, seperti yang dilansir dari The Independent pada Kamis (26/11/2020).

Penyelidik telah mendengar bahwa Abdallah memiliki "bukti penting" untuk diberikan tentang latar belakang serangan bom bunuh diri di konser Ariana Grande.

Namun, dia saat ini menolak untuk berbicara dengan polisi, karena alasan hak hukumnya untuk tidak menjawab pertanyaan yang mungkin memberatkan dirinya sendiri.

Abedi mengunjungi Abdallah di Penjara Belmarsh pada Februari 2015 dan kemudian, di HMP Altcourse di Liverpool pada Januari 2017, setelah dijatuhi hukuman.

Unit terorisme lokal menanyakan tentang sifat kunjungan pertama, meskipun hal ini tidak membuat Abedi dinyatakan sebagai Subjek Kepentingan.

Meskipun Abdallah dianggap sebagai pelaku "berbahaya" oleh hakim yang menjatuhkan hukuman, ia dapat menerima pengunjung tanpa pemeriksaan karena ia adalah narapidana Kategori B.

Di Inggris, semua narapidana diberi kategori dari A hingga D, berdasarkan ancaman yang mereka berikan dan hanya mereka yang diklasifikasikan pada risiko keamanan tertinggi A yang memerlukan persetujuan pengunjung mereka sebelumnya.

Baca juga: Teroris Profesor Bom Murid Kesayangan Dr Azahari Ditangkap Densus 88, Siswi hingga Pendeta Terbunuh

Kedua teman itu diketahui telah membahas aksi bom bunuh diri dan telah berbicara melalui telepon, yang mana otoritas penjara di HMP Altcourse menemukan Abdallah telah berusaha menelepon Abedi tiga bulan sebelum pemboman terjadi.

Abedi menjadi ekstremis pada bulan-bulan sebelum dia melakukan serangan teroris yang mematikan dan penyelidikan kasusnya berusaha untuk mengidentifikasi bagaimana hal itu terjadi.

Seorang sumber mengatakan kepada BBC bahwa Abdallah akan dibebaskan dengan pembebasan bersyarat yang paling ketat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved