Penanganan Covid
Ilmuwan Temukan Virus Corona Pada Kelelawar yang Ditangkap Tahun 2010 Silam di Kamboja
Penemuan itu dilaporkan para peneliti di Jepang dan Kamboja, yang menunjukkan bahwa virus yang mereka teliti adalah kerabat dekat SARS-CoV-2 pertama
TRIBUNMANADO.CO.ID - Para ilmuwan di dua laboratorium di Asia telah menghasilkan penemuan mengejutkan, yakni virus corona yang terkait dengan virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi global saat ini.
Penemuan itu dilaporkan para peneliti di Jepang dan Kamboja, yang menunjukkan bahwa virus yang mereka teliti adalah kerabat dekat SARS-CoV-2 pertama yang ditemukan di luar China.
Dikutip dari Nature, Selasa (24/11/2020), peneliti-peneliti ini mengungkapkan virus corona pada kelelawar tapal kuda yang disimpan di lemari pendingin di Kamboja terkait erat dengan virus SARS-CoV-2.
Penemuan yang sama juga disampaikan peneliti di Jepang, virus corona yang terdapat dalam kotoran kelelawar tapal kuda jenis lainnya juga menunjukkan keterkaitan erat dengan virus yang menyebabkan pandemi Covid-19.
Para peneliti menemukan virus corona pada kelelawar yang disimpan di lemari pendingin laboratorium di Kamboja dan Jepang.
Penelitian tentang virus yang berkaitan erat dengan SARS-CoV-2 itu dipublikasikan di jurnal Nature pada Senin (23/11/2020).
Melansir Xinhua Indonesia pada Kamis (26/11/2020), virus corona di Kamboja ditemukan pada dua kelelawar tapal kuda Shamel yang disimpan di lemari pendingin yang ditangkap di Kamboja utara pada 2010 lalu.
Sementara itu, sebuah tim di Jepang menemukan virus corona lain yang juga memiliki kaitan erat dengan SARS-CoV-2 pada kotoran kelelawar beku, menurut studi tersebut.
"Virus ini adalah kerabat SARS-CoV-2 yang pertama kali diketahui ditemukan di luar China," tulis penelitian tersebut, mencatat bahwa temuan baru ini mendukung upaya pencarian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di seluruh Asia untuk menyelidiki asal hewan pandemi Covid-19.
Baca juga: Misteri Virus Corona yang Tengah Melanda Dunia, Apakah Benar dari Kelelawar ? Ini Jawaban Ilmuwan
Namun, menurut penelitian itu masih belum diketahui apakah virus corona baru SARS-CoV-2 ditularkan langsung dari kelelawar kepada manusia atau melalui inang perantara.
"Kedua penemuan ini menarik karena mengonfirmasi bahwa virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 relatif lazim pada kelelawar Rhinolophus, dan bahkan pada kelelawar yang ditemukan di luar China," kata Alice Latinne, ahli biologi evolusi di Wildlife Conservation Society Vietnam di Hanoi.
Latinne sejauh ini telah melihat beberapa analisis tim Kamboja, seperti dikutip dari pernyataannya.
Aaron Irving, peneliti penyakit menular di Universitas Zhejiang di Hangzhou, China, mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa "kerabat SARS-CoV-2 lain yang belum ditemukan" dapat disimpan di lemari pendingin laboratorium.
Ia mengatakan memiliki berencana untuk menguji juga sampel kelelawar dan mamalia lain yang disimpan.