Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penangkapan Menteri KKP

Rocky Gerung Tanggapi soal Edhy Prabowo: Kita Rayakan dengan Pesan Seafood, Ada Big Fish Tertangkap

Jadi Sorotan karena ditangkap KPK di Bandara. Edhy Prabowo yang kini resmi jadi tersangka kasus korupsi mendapat perhatian pengamat politik.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Rocky Gerung Tanggapi soal Menteri Edhy Prabowo yang ditangkap KPK 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jadi Sorotan karena ditangkap KPK di Bandara.

Edhy Prabowo yang kini resmi jadi tersangka kasus korupsi mendapat perhatian pengamat politik.

Salah satunya Rocky Gerung menanggapi soal kasus tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam, Pengendara Tewas Ditabrak Lalu Terlindas Mobil saat Kejar Lampu Merah

Baca juga: Dendam karena Kerap Dianiaya, Istri Nekat Sewa Pembunuh Bayaran Rp 100 Juta untuk Bunuh Suaminya

Baca juga: Maia Estianty Disindir Para Juri, Sosok Peserta Indonesian Idol Ini Disebut Mirip Mulan Jameela


foto : Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan suap proses penetapan ekspor benih lobster. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Akademisi Rocky Gerung akhirnya buka suara menanggapi penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

KPK menangkap Edhy Prabowo sepulang dari Amerika Serikat pada Rabu dini hari (25/11).

Penangkapan Edhy Prabowo itu diduga terkait ekspor benur.

Edhy Prabowo ditangkap bersama anggota keluarga dan sejumlah pihak dari Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP).

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, salah satu barang yang diamankan adalah kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi.

"Turut diamankan sejumlah barang di antaranya kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi dan saat ini masih diinventarisasi oleh tim," kata Ali, Rabu siang.

Ali menuturkan, KPK menangkap 17 orang dalam rangkaian operasi tangkap tangan di Depok, Jakarta, dan Bandara Soekarno-Hatta.

Sebanyak 17 orang itu terdiri dari Edhy dan istri, pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah pihak swasta.

"Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang, di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP. Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta," ujar Ali.

Ali mengatakan, rangkaian operasi tangkap ini terkait dugaan korupsi mengenai proses penetapan calon eksportir benih lobster.

"Saat ini, KPK masih memeriksa 17 orang yang diamankan tersebut secara intensif selama 1x24 jam. "Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Ali.

Dilansir TribunJakarta dari vlog Rocky Gerung, akademisi ini mengurai pendapatnya mengenai penangkapan tersebut bersama Hersubeno Arief.

Rocky menceritakan, gelagat penangkapan Edhy sebenarnya telah terbaca.

"Ini mudah diduga dari awal karena ada yang enggak tuntas. Waktu ekspor benur dibongkar Tempo, kelihatannya pihak KKP berada di atas angin bisa diselesaikan," ucap Rocky Gerung.

Kendati demikian, Rocky menekankan selalu ada persaingan dalam konteks politik.

"Tapi konteks politiknya selalu ada persaingan di dalam soal bisnis kan, karena kalau mulus-mulus saja akan tertunda penangkapannya.

Tapi mungkin ada MoU yang belum diselesaikan jadi semua orang sekarang berpikir di belakang OTT tersebut ada pesan politiknya," beber Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung justru mengajak semua pihak merayakannya dengan makan seafood.

"Tapi saya anggap yaudah kita rayakan saja itu dengan pesan seafood hari ini karena ada big fish tertangkap," kelakarnya.

Menurut Rocky, banyak orang menganggap kemampuan KPK itu bergantung pada Novel Baswedan.

"Seharusnya Novel yang jadi sorotan, biarkan Firli sibuk baca buku. Saat ini orang banyak berpikir untuk menduetkan Anies dan Novel Baswedan. Anies pemikir dan Novel pemburu," imbuh Rocky Gerung.

Rocky menganalisa, Edhy Prabowo merupakan tangan kanan Prabowo Subianto di dalam kabinet.

"Ini semacam kepedihan yang akan terjadi lagi.

Ada perubahan komposisi kekuasaan di istana, orang menganggap mungkin sorotan pers lebih banyak ke Prabowo dibandingkan Jokowi atau menteri lainnya.

Karena itu akan ada spekulasi bahwa Prabowo diberi sinyal untuk mengambil inisiatif, agar tak menjadi tokoh."

"Jaringan ini mengalami kesulitan uang transaksi telor udang karena tokoh utamanya yang langsung ditangkap, maka selesai jaringan monopolis telur udang di negeri ini.

Ini persoalan distributor tunggal, manipulasi data dan sebagainya, jadi dibelakang ini ada pembagian upeti yang tak tuntas," ucap Rocky Gerung.

Kemudian, Rocky Gerung menyatakan, peristiwa penangkapan ini membuat ia menduga akan ada kasus "amputasi" kabinet yang lebih besar.

"Saat ini amputasinya dipercepat, jadi teramputasi satu. Jadi mungkin ada kalkulasi sendiri seperti NasDem yang sudah beroposisi dengan kekuasaan, mungkin diduga akan mengambil jalan yang sama.

Kepemimpinan Jokowi rentan ada intrik dalam kabinet," papar Rocky Gerung.


foto : Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Kompas.com)

Reaksi Prabowo Subianto

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya telah melaporkan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal penangkapan kader Partai Gerindra sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dasco mengatakan, Prabowo menginstruksikan untuk menggunakan informasi lebih lanjut dari KPK.

"Kami sudah melaporkan kepada Ketua Umum kami, dan arahan dari Ketua Umum untuk menunggu perkembangan lebih lanjut informasi dari KPK," kata Dasco dari sebuah video yang diterima Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

Berdasarkan hal tersebut, Dasco mengatakan, partainya belum bisa mengomentari lebih lanjut terkait ditangkapnya Edhy Prabowo karena masih menunggu informasi valid dari KPK.

"Kami dari Partai Gerindra belum bisa berkomentar lebih jauh, kami masih menunggu informasi yang valid dari KPK tentang itu," ujarnya.

Lebih lanjut, terkait dugaan korupsi ekspor benur dalam penangkapan Edhy ini, Dasco juga mengatakan belum bisa memberikan tanggapan sebelum KPK menyampaikan pernyataan resmi.

Namun, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Edhy Prabowo sebelum Menteri KP itu berangkat ke Amerika Serikat.

"Dua minggu yang lalu atau 12 hari yang lalu, dia cuma bilang pamit saja ke Amerika," ucap Dasco.

SIMAK VIDEONYA:

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Menteri Edhy Prabowo Diciduk KPK, Rocky Gerung: Kita Rayakan dengan Pesan Seafood Hari Ini, https://jakarta.tribunnews.com/2020/11/25/menteri-edhy-prabowo-diciduk-kpk-rocky-gerung-kita-rayakan-dengan-pesan-seafood-hari-ini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved