News
Sejak Bayi Sudah Dicekoki Sabu-sabu, Bocah 8 Tahun Ini Jadi Kriminal, Polisi: Tak Ada yang Dia Takut
Bocah berinisial B (8) meresahkan warga bahkan pihak polisi pun merasa kewalahan laporan kasus pencurian. Efek sejak bayi sudah dicekoki sabu-sabu?
sementara sang ibu tak pernah peduli karena fokus bekerja sebagai buruh ikat rumput laut untuk memenuhi kebutuhan hidup.
‘’Kita tidak bisa menghakimi mengapa B tidak sekolah, mengapa sampai segitunya kenakalannya,
kadang ekonomi membuat orangtua sama sekali tidak peduli tumbuh kembang anak,
yang ada adalah bagaimana bekerja biar besok bisa makan,’’kata Yaksi.
B dan ibunya hanya tinggal di kontrakan kecil di daerah pesisir.
Namun demikian, dijelaskan Yaksi, kondisi ekonomi bukan alasan B menjadi kleptomania, gaya hidup ayahnya yang dikatakannya sudah rusak,
adalah faktor utama dari apa yang dilakukan B saat ini.
Dari laporan Pekerja Sosial (Peksos) yang diterima Yaksi pascadilakukan asesmen terhadap B sebelum dikirim ke Bambu Apus Jakarta,
dituliskan bahwa sejak berusia 2 bulan, ayahnya kerap mencampurkan narkoba jenis sabu-sabu ke dalam susu yang dikonsumsi B.
‘’Jadi sejak bayi umur dua bulan sudah dicekoki sabu-sabu, dicampur susunya dengan sabu sabu, alasannya supaya tidak rewel.
Itu membuat pola pikir anak terganggu, B kan anaknya tidak memiliki rasa sakit dan tidak ada rasa takut, tidak ada yang dia takuti, ironi sekali memang,"lanjutnya.
Awal 2021, B dibawa ke panti rehabilitasi narkoba
Yaksi menegaskan, Dinas Sosial sudah melakukan beberapa langkah terkait penanganan B.
Saat ini Dinsos Nunukan sudah melakukan koordinasi dengan Dinsos Provinsi Kaltara untuk memasukkan B ke panti rehabilitasi narkotika.
‘’Kita sudah lakukan koordinasi dengan provinsi Kaltara, karena ini akhir tahun dan terkait pembiayaan,
mungkin awal tahun 2021 baru kita akan kirimkan B ke panti rehabilitasi obat obatan,’’katanya.
Masih kata Yaksi, Kabupaten Nunukan memiliki sejumlah kendala jika dihadapkan pada kasus seperti B.
Kendala pertama adalah kemampuan anggaran. Dinsos Nunukan tidak memiliki anggaran rehabilitasi,
dan kendala kedua adalah nihilnya tenaga psikolog sehingga tidak pernah ada upaya konseling atau pendampingan yang dilakukan.
(*)
Tautan:
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bocah 8 Tahun Buat Polisi Kewalahan Akibat Aksi Pencuriannya: Sejak Bayi Susunya Dicampur Sabu-sabu, https://makassar.tribunnews.com/2020/11/22/bocah-8-tahun-buat-polisi-kewalahan-akibat-aksi-pencuriannya-sejak-bayi-susunya-dicampur-sabu-sabu?page=all.