8 Loyalis Beringin Bolsel Nyatakan Dukungan Buat Iskandar-Deddy, Ini Alasannya

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Delapan orang fungsionaris Partai Golkar Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), beralih mendukung pasangan Berkah. 

Padahal sebelumnya, delapan loyalis Beringin Bolsel ini secara tegas siap memenangkan pasangan Riski. 

Menurut Abdul Latif Moha, salah satu tokoh penting di tubuh Golkar Bolsel ini mengatakan jika delapan orang fungsionaris Golkar ini, pada tahun 2019 kemarin sempat ikut serta dalam pemilihan legislatif dari partai Golkar.

“Kami siap dengan konsekuensi dari atas, tapi kali ini dalam pemilihan ini kami menyatakan diri untuk bersama pasangan Berkah," kata Moha ketika dihubungi Tribun Manado, Senin (23/11/2020). 

Selain dirinya, 8 orang loyalis Beringin Bolsel yang berpaling diantaranya, Andrika Hasan, Musdarmin Mane, Rifal Dali, Pasisa Yamin, Dewi Paputungan, Sopyan Manopo dan Marini Suadiharja. 

“Intinya, kami diabaikan oleh Paslon yang memakai kendaran Golkar, sehingga kami mencari tempat dimana kami bisa dihargai, bukan malah sebaliknya," kata dia. 

"Dan kami bukan untuk diperhatikan tapi hargailah kami sebagai fungsionaris partai Golkar,” kata LM sapaan akrabnya.

Lanjutnya, Latif mengatakan hari ini dirinya bersama-sama dengan Paslon Berkah karena panggilan hati tanpa ada campur tangan orang lain.

“Hari ini saya di Berkah itu benar, dan saya akan memperjuangkan Berkah sampai titik terakhir," aku dia. 

"Sebelumnya saya bersama Riski namun terlalu banyak dinamika didalam tim tersebut, saya tidak nyaman lagi disana," ucapnya.  

Adik kandung dari Tokoh Pemekaran Bolsel yakni Alm Hi. Syamsuddin Kudji Moha, ini mengungkapkan tiga hal yang membuat dirinya memilih dan mendukung Berkah.

Yang pertama Iskandar dan Deddy itu sosok pemimpin yang sangat mengedepankan kearifan dalam hidup bermasyarakat. 

Kedua bicara integritas bagi kedua sosok ini tidak perlu dipertanyakan lagi karena sudah teruji. 

Ketiga mereka punya kepedulian yang sangat tinggi.

"Sesama teman meski pun dalam kepentingan yang berbeda, semua itu terlihat atas etika moral dari keduanya,” jelas Moha.