Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Pilu

Kisah Pilu Gonzalez kecil, Bocah 4 Tahun Ingin Jadi Malaikat, Ibu & Ayahnya Meninggal karena Corona

Raiden Gonzalez kecil pertama kehilangan ayahnya, Adan (33 tahun), pada Juni karena Covid-19, sebelum ibunya Mariah, juga menininggal karena Covid.

Editor:
istimewa
Adan (33 tahun) dan Mariah Gonzales (29 tahun) meninggal dalam waktu 100 hari karena virus corona. 

Keluarga anak itu berusaha mengadakan parade bertema dinosaurus pada Kamis, 28 November, untuk merayakan ulang tahun kelima bocah itu.

Dinas pemadam kebakaran setempat, penghibur Batman, klub truk monster, klub sepeda motor dan klub mobil klasik semuanya akan berpartisipasi.

Banyak yang Senasib dengan Gonzalez

DDY, seorang dokter di Sampang, Jawa Timur, meninggal dunia karena Covid-19, Senin (15/6/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi mengatakan, sebelum meninggal dan saat dirujuk ke Surabaya, DDY sempat membagikan catatan kepada sejawatnya.

Di antaranya kepada Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang. Catatan itu kemudian menjadi pesan berantai.

"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, Insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".

Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil.
Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. ((TARSO SARRAF / AFP))

Menurut Agus, pesan itu menjadi peringatan bahwa tenaga medis dalam menangani Covid-19 tidak membutuhkan pujian dan sanjungan.

Tenaga medis rela mengorbankan hidupnya demi menangani corona.

Selain itu, pesan dokter DDY mengingatkan bahwa corona nyata adanya, bukan mengada-ada karena korbannya keluarga dokter sendiri.

"Pesan lainnya dari dr D bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak seperti nasib dr D," ungkap Agus Suryantono.

Tiga hari sebelum DDY meninggal, ibu kandung DDY meninggal dunia karena diserang Covid-19.

Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung DDY yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).

Sehingga, DDY, ibu kandung dan ayahnya, semua meninggal karena positif Covid-19.

EL, istri almarhum DDY, bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, juga karena terkonfirmasi positif Covid-19.

(Kompas.com/ Shintaloka Pradita Sicca/Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 4 Tahun Ini Ingin jadi Malaikat Setelah dalam 100 Hari Kedua Orangtuanya Meninggal karena Covid-19 " https://www.kompas.com/global/read/2020/11/21/230912670/bocah-4-tahun-ini-ingin-jadi-malaikat-setelah-dalam-100-hari-kedua

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved