Berita Regional
Sempat Minta Uang Rp 20 Ribu Bekal Bertemu Tuhan, Ayah Ditemukan Tewas, Tergantung di Pohon Mangga
Seorang pria berinisal TS ditemukan tewas gantung diri di pohon mangga yang berada di pekarangan miliknya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sorang pria berinisial TS (58) ditemukan tewas pada Jumat (20/11/2020) sekira pukul 16:00 WIB.
Menurut informasi yang ada, TS (58) sempat meminta uang Rp 20 ribu kepada sang anak sebelum ditemukan tewas.
Peristiwa ini terjadi di di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Tuban.
Diketahui pria tersebut tak bernyawa tergantung di pohon mangga di pekarangan rumahnya.

Tiga jam sebelum ditemukan tewas, TS sempat meminta uang kepada sang anak.
Saat itu, ia mengaku meminta Rp 20 ribu untuk bekal dirinya bertemu Tuhan.
Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri.
"Keluarga mengira korban mau mencari rumput,"
"Saat itu korban juga membawa sabit," sambungnya.
Namun ternyata, diduga TS gantung diri di pohon mangga yang berada di pekarangan miliknya.
"Ternyata korban gantung diri di pohon mangga yang berada di pekarangan miliknya," ujar Yoan dikonfirmasi.
Petugas tidak menemukan bekas penganiayaan di tubuh korban.
Sementara itu dijelaskan kepolisian, TS diduga depresi karena penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
"Korban juga sering ingin bunuh diri," tutur Yoan.
Bunuh diri setelah kekasih meninggal

Dua pekan setelah sang kekasih bunuh diri, perempuan berinisial MT (24) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Jasadnya ditemukan tergantung di samping rumahnya di Dusun Kata, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020) sore.
Kapolsek Sopai, Iptu Daud Massangka menuturkan, jasad MT pertama kali ditemukan oleh ayahnya yakni YK (59) saat hendak mencari batu untuk melempar burung pipit di sawah.
Saat berjalan di samping rumah, YK melihat anaknya tergantung di balok atap rumah bagian samping kiri rumah menggunakan kain selendang berwarna hitam yang terikat di leher.
Kemudian YK meminta pertolongan ke tetangga sekitar untuk mengevakusi anaknya.
“Dari hasil keterangan keluarga dan teman dekat korban bahwa semenjak pacar korban meninggal dunia karena gantung diri awal November 2020, mulailah korban sering terlihat menyendiri dan menjadi pendiam,” terang Daud.
Dari lokasi kejadiadn, polisi turut mengamankan barang bukti kain selendang berwarna hitam yang digunakan untuk gantung diri.
Sedangkan pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan dibuatkan surat pernyataan penolakan dan hasil penyelidikan tidak ada tanda kekerasan terhadap MT.
“Korban diduga mengalami depresi karena ditinggal pacar yang juga bunuh diri 3 November 2020 lalu,” ujar Daud.
Pekan lalu, pacar MT, YM (23), meninggal bunuh diri di Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai.
“Korban ditemui gantung diri depan kandang babi,” kata Daud.
Dari keterangan saksi YS, untuk kasus YM, dia pernah dirawat di rumah sakit dua hari karena pingsan di halaman rumahnya.
Semenjak sudah dirawat, YM sering menyendiri dan termenung.
“Saksi mencari korban di kamar namun tidak ada dan mendapati pesan bertuliskan ‘Selamat jalan keluarga’. Saksi kemudian mencari korban ke halaman dan menemukan tergantung di depan kandang babi,” terangnya.
Keterangan dari keluarga, korban selama ini tertutup dan pendiam.
“Barang bukti diamankan seutas tali pramuka berwarna putih yang digunakan korban gantung diri dan buku saku tempat korban menulis pesan singkatnya,” tuturnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 3 Jam Sebelum Tewas di Pohon Mangga, Ayah Minta Uang Rp 20 Ribu ke Anak Bekal Bertemu Tuhan, https://jakarta.tribunnews.com/2020/11/21/3-jam-sebelum-tewas-di-pohon-mangga-ayah-minta-uang-rp-20-ribu-ke-anak-bekal-bertemu-tuhan?