Penanganan Covid
Relawan Satgas Covid-19 Mengundurkan Diri Karena Acara Rizieq Shihab, Doni: Saya 8 Bulan Tak Pulang
Sejumlah relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengundurkan diri karena geram dengan langkah Satgas Covid-19 yang justru memfasilitasi acara HRS
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengundurkan diri.
Mereka mundur karena geram dengan langkah Satgas Covid-19 yang justru memfasilitasi acara kerumunan yang digelar Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan menyumbang masker dan hand sanitizer.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengaku selama delapan bulan terakhir, terhitung sejak Maret hingga Oktober 2020 tidak pernah pulang ke rumah.
Sejak virus corona mewabah di Indonesia, Doni ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional.
"Saya secara pribadi sudah delapan bulan terakhir tidak pulang ke rumah. Tiga bulan pertama itu betul-betul tinggal di kantor tidak pulang sama sekali. Setelah itu hanya pulang pada Sabtu-Minggu," kata Doni menanggapi mundurnya Relawan Satgas Covid-19 di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (19/11/2020).
Sebagai Satgas Covid-19, lanjut Doni, dituntut pengorbanan dan kesabaran dalam menangani pandemi wabah virus corona di Indonesia.
"Kalau ada suatu masalah yang terjadi sebaiknya tidak boleh dilakukan secara emosional," ungkap dia.
Dalam menghadapi pandemi wabah Covid-19, Doni menegaskan dibutuhkan kerja sama semua pihak.
"Jadi relawan yang sudah bekerja keras disampaikan terima kasih. Manakala ada yang memang sudah merasa tidak berkenan untuk melanjutkan kita pun tidak mampu untuk melarangnya," kata Doni.
"Karena semua relawan ini bekerja didasarkan atas hati nurani. Bekerja berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, dan kita bekerja berdasarkan prinsip-prinsip penanggulangan bencana, yaitu non diskriminatif," sambung dia.
Baca juga: Hasil Survei KPAI Selama Pandemi, Kekerasan Fisik dan Psikis Terhadap Anak Terbilang Tinggi
Sebelumnya, Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Andre Rahadian, memahami perasaan sejumlah relawan yang kecewa dan mengundurkan diri karena kerumunan massa dalam acara yang digelar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pekan lalu justru difasilitasi dengan diberi masker dan hand sanitizer.
“Kami menerima ini sebagai bentuk aspirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).
Hal ini disampaikan Andre menanggapi aksi sejumlah relawan yang menyatakan mengundurkan diri pada Kamis siang tadi.
"Tapi kami yakin dalam hati kecil para relawan, mereka tetaplah relawan. Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah coronavirus ini,” ucap Andre.
Andre menegaskan bahwa sampai saat ini ada 34.000 Relawan Satgas Covid-19 di seluruh Indonesia.
Menurut Andre, selama ini para relawan bersama seluruh anggota masyarakat adalah bagian penting dari perubahan perilaku pencegahan Covid-19.
Ia mengimbau agar seluruh relawan dan komponen masyarakat terus bahu-membahu untuk saling mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.
Kecewa dengan Sumbangan 20.000 Masker untuk Rizieq
Sejumlah relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengundurkan diri. Mereka mundur karena geram dengan langkah Satgas Covid-19 yang justru memfasilitasi acara kerumunan yang digelar Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan menyumbang masker dan hand sanitizer.
"Pemberian 20.000 masker dan hand sanitizer itu menuai protes termasuk dari relawan. Mestinya acara itu ditertibkan sesuai protokol kesehatan, bukan malah disumbang masker sebanyak itu," kata Abdul Mufid, salah satu relawan, membacakan pernyataan sikap di depan Hotel The Media, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2020).
Abdul melanjutkan, langkah Satgas Covid-19 yang menyumbangkan masker dan hand sanitizer bisa diartikan bahwa Satgas mendukung kegiatan kerumunan di markas FPI itu. Hal itu pun menciderai perasaan relawan yang selama ini sudah bekerja.
"Tindakan yang dilakukan itu telah mencederai usaha yang sudah kami bangun selama delapan bulan terakhir," kata Abdul.
Ia menyatakan mosi tidak percaya terhadap pimpinan Satgas Penganan Covid-19 dan jajarannya. Karena itu, mereka mengundurkan diri.
"Kami Relawan Satgas Penanganan Covid-19 akan tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas kemanusiaan sebagai Relawan Pencegahan Covid-19 di lembaga dan cara masing-masing," kata Abdul.
Baca juga: Buntut Acara Rizieq Shihab, 10 Sosok Ini Akan Dipanggil Polisi, Bupati Bogor hingga Gubernur Jabar
Setelah membacakan pernyataan sikap itu, puluhan relawan melepaskan rompi dan ID Card masing-masing. Mereka menumpuk rompi dan ID card itu.
Aksi itu diikuti sekitar 20 orang relawan. Namun, Agus mengklaim aksi mengundurkan diri ini sudah disetujui oleh 2.000 orang relawan Satgas Covid-19 se-Jabodetabek.
Hanya saja tak semuanya mengikuti acara pernyataan sikap itu mengingat kondisi pandemi.
"Kan kami tidak boleh buat kerumunan. Jadi ini hanya perwakilan saja," kata dia.
Saat menanggapi aksi tersebut, Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Andre Rahadian mengatakan bahwa pihaknya memahami perasaan beberapa relawan yang melakukan aksi tersebut.
“Kami menerima ini sebagai bentuk aspirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini. Tapi kami yakin dalam hati kecil para relawan mereka tetaplah relawan. Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah coronavirus ini,” ucap Andre.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tanggapi Mundurnya Relawan Satgas Covid-19, Doni Monardo: Saya 8 Bulan Tidak Pulang ke Rumah