Berita Ekonomi
Ekspor Langsung, Kemiri, Dancow dan Blue Band dari Sulut Masuk Pasar Jepang
Komoditas hasil perikanana sangat dominan. Dimana, sebanyak 6,89 ton tuna utuh, 5,72 ton tuna loin dikirim ke Jepang.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sulut kembali melakukan ekspor langsung komoditas perikanan dan pertanian ke Jepang, Rabu (18/11/2020).
Pada pengiriman edisi kedelapan ini, terjadi peningkatan volume ekspor signifikan.
Dimana, volume komoditas yang dikirim mencapai 22,99 ton. Khusus dari Manado sendiri, untuk pertama kalinya mencapai 14,02 ton.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPP BC) Manado, M. Anshar mengatakan, untuk pertama kalinya volume ekspor dari Sulut hampir mendekati target, yakni 15 ton.
Komoditas hasil perikanana sangat dominan. Dimana, sebanyak 6,89 ton tuna utuh, 5,72 ton tuna loin dikirim ke Jepang.
Selain itu ada ikan hias hidup seberat 341 kg dan bawang merah 965 kg.
Menarik, turut diekspor ke Jepang sampel kemiri, susu Dancow dan mentega Blue Band.
"Ini tandanya ada permintaan buyer di Jepang. Makanya dikirim sampel dulu. Jika memenuhi syarat, spesifikasinya oke, bisa dikirim lebih banyak lagi," kata Anshar di kantornya, Kamis (19/11/2020).
Anshar bilang, terbukanya ekspor langsung ke Jepang membuka peluang besar bagi pelaku usaha, khususnya UMKM untuk memasarkan produknya ke Negeri Matahari Terbit tersebut.
"Sejatinya bukan hanya ikan saja, bisa saja barang-barang, aneka makanan khas, kerajinan dan lain-lain," kata Anshar yang didampingi Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Ari Sugiarto dan Kasi Perbendaharaan, Yuyu Mulyana,
Terpisah, Manajer Sales and Service Garuda Indonesia Manado, Agny Gallus Pratama mengatakan, selain dari Manado, ada juga komoditas dari Ambon, Makassar, Gorontalo dan Jakarta.
Dari Ambon, sebanyak 5,59 ton tuna utuh; Gorontalo sebanyak 1,5 ton tuna loin, Makassar 314 kg tuna loin dan sebanyak 1,55 general kargo berupa spare part kendaraan dari Jakarta.
"Kami berharap, volume pengiriman terus naik sehingga bisa berdampak lebih besar bagi perekonomian di Sulut," kata Agny
Garuda Indonesia sendiri akan mempertimbangkan penambahan slot penerbangan langsung ke Jepang bila volume barang yang dikirim stabil di atas angka 20 ton. "Bisa saja jadi dua kali seminggu," kata Agny. (ndo)
Baca juga: Wanita Ini Sempat Cium Bau Menyengat di Sekitar Jasad 3 Pria Tewas di Rumah, Diduga Keracunan Asap
Baca juga: Aksi Pencurian Pecah Kaca Mobil di Serpong Utara Tertangkap CCTV, Uang Rp 10 Juta Raib
Baca juga: Ada Warga yang Takut Vaksin Covid-19 Tak Halal, 75 persen Warga Papua, Jawa Terima Vaksin