Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Internasional

Dirjen WHO: Vaksin Sendiri Tidak akan Mengakhiri Pandemi Virus Corona

Pandemi sudah mengamuk berbulan-bulan, dengan infeksi melonjak melewati 54 juta orang dan merenggut lebih dari 1,3 juta jiwa di seluruh dunia.

Editor: Rhendi Umar
IST
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi virus corona tidak akan otomatis selesai dengan vaksin.

Hal tersebut disampikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pandemi sudah mengamuk berbulan-bulan, dengan infeksi melonjak melewati 54 juta orang dan merenggut lebih dari 1,3 juta jiwa di seluruh dunia.

"Vaksin akan melengkapi alat lain yang kami miliki, bukan menggantikannya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

"Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi," tegasnya, Senin (16/11), seperti dikutip Channel News Asia.

Ilustrasi Vaksin Virus Corona
Ilustrasi Vaksin Virus Corona (Fresh Daily)

WHO mencatat pada Sabtu (14/11) pekan lalu, kasus virus corona global mencapai 660.905 dalam 24 jam terakhir, rekor harian tertinggi.

Tedros menyebutkan, pasokan vaksin pada awalnya akan dibatasi, dengan "petugas kesehatan, orangtua, dan populasi berisiko lainnya diprioritaskan. Harapannya, akan mengurangi jumlah kematian dan memungkinkan sistem kesehatan untuk mengatasinya".

Tapi dia memperingatkan: "Itu masih akan meninggalkan virus dengan banyak ruang untuk bergerak. Pengawasan perlu dilanjutkan, orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak".

Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah Hanya untuk 60 Juta Orang, yang Lain Biayai Sendiri

Pemerintah hanya akan memberikan vaksin Covid-19 gratis

untuk 60 juta warga Indonesia.

Selebihnya disediakan vaksin mandiri yang dibiayai sendiri oleh masyarakat.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Rapat kemarin menetapkan bahwa yang betul-betul jadi target yang diberi vaksin

secara gratis sekitar 60 juta.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016). (kompas)

Kemudian ada vaksin mandiri, itu mereka membiayai sendiri terutama dari

perusahaan," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Menurut Muhadjir, vaksinasi cukup dilakukan kepada 70 persen masyarakat untuk mencapai

kekebalan kawanan atau herd imunity.

Selain itu, Muhadjir mengatakan tidak seluruh wilayah Indonesia yang terpapar.

Muhadjir mengungkapkan saat ini Kementerian Kesehatan masih melakukan terkait

vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat.

"Masih sedang dipelajari oleh Kemenkes, berapa kelayakan Indonesia dan wilayah

mana saja yang jadi perhatian," tutur Muhadjir.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan yang menjadi prioritas adalah

tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19.

"Nanti yg akan diutamakan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan pun yang betul-betul

kontak langsung dengan pasien.

Enggak harus semuanya," pungkas Muhadjir. 

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona.

Tribunmanado.co.id (Tribunnetwork) mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan

protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Baca juga: Info Terkini Gunung Merapi, BPPTKG Melaporkan Guguran di Lereng Barat 5 Kali Pukul 00.00 - 24.00 WIB

Baca juga: JAWABAN SOAL TVRI Selasa 17 November 2020 SD Kelas 4-6, Kunci Jawaban Soal Pancasila Kelas 4 5 6 SD

Baca juga: Profil Irjen Fadil Imran Kapolda Metro Jaya yang Baru, Gantikan Irjen Nana Sudjana, Karir Mentereng

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

KLIK TAUTAN AWAL: https://newssetup.kontan.co.id/news/who-jika-hanya-vaksin-tidak-akan-mengakhiri-pandemi-virus-corona

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved