Sulawesi Utara
Ketua DPD RI Khawatir Partisipasi Pemilih Pilkada di Bawah 50 Persen
KPU Sulawesi Utara (Sulut) di minta secara proaktif mendatangi setiap pemilih, hal itu guna mencegah minimnya partisipasi masyarakat saat Pilkada.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - KPU Sulawesi Utara (Sulut) di minta secara proaktif mendatangi setiap pemilih,
hal itu guna mencegah minimnya partisipasi masyarakat saat Pilkada 9 Desember 2020.
Hal itu menjadi kekhawatiran Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti.
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Data Diri 2 Pekerja Migran Ilegal Asal Aceh Ditangkap TNI AL, Modus Jaring Puput
Baca juga: Pesta Kehamilan Berujung Petaka, Istri Hamil Jatuh & Tersungkur Ditabrak Teman, Videonya Viral
Baca juga: Berita Manado Populer Hari Ini: Pegadaian Manado Bertindak Tegas, Vicky Lumentut: IPM Manado Naik
TONTON JUGA :
“Saya ada sedikit usulan yang mungkin bisa dipakai oleh KPU mencegah jangan sampai nanti pada
saat pemilihan tanggal 9 Desember tingkat kehadiran itu dibawah 50 persen bahkan yang hadir
kemungkinan hanya 35 – 40% itu hasil survei yang sudah dibuat,” ungkapnya di Acara FGD Merawat
Kerukunan di Tengah Pandemi Covid-19 dan Pilkada Sulut di Aula Mapalus Kantor Gubernur
Sulut, Senin (16/11/2020)
La Nyalla mendesak KPU dengan menggerakan aparatnya/perangkatnya untuk
mendatangi daerah pemilih.
"Pemilih-pemilih itu didatangi dikasih surat suara, disuruh coblos di situ kemudian dimasukkan
dalam kotak, mungkin dengan cara seperti itu lebih banyak pemilih yang akan hadir," kata dia.
KPU Sulut punya target tersendiri terkait target partisipasi pemilih Pilkada serentak 2020.
Salman Sahelangi, Komisioner KPU Sulut mengatakan, soal target ada penyesuaian dengan
kondisi pandemi Covid 19 saat ini.
Pasalnya, satu di antara program andalan KPU yakni sosialisasi kepada pemilih tak bisa dilakukan
seperti biasanya karena keterbatasan aktivitas
"Sekarang kita hanya bisa sosialisasi via medsos, pertemuan daring, tidak bisa lagi sosialisasi
tatap muka langsung, " ujarnya.
Hal ini diyakni cukup memengaruhi cakupan sosialisasi ke masyarakat.
"KPU RI juga sudah mengoreksi target partisipasi pemilih dari 79 persen
menjadi 77.5 persen, " ungkapnya
Koreksi ini wajar karena memang harus melihat situasi real saat kita ini
"Kita juga tak mau over confident menetapkan target, " kata dia
Pada Pemilu 2019, sosialisasi cukup gencar dengan beragam metode, partisipasi pemilih
Provinsi Sulut mencapai 83,4 persen, lebih tinggi dari partisipasi pemilih nasional di angka 82 persen.
Kondisi Covid 19 ini, Salman mengatakan, anggaran untuk sosiliasi, pendidikan pemilih
dan partisipasi masyarakat paling banyak digeser.
Sosialisasi melibatkan banyak orang tak lagi bisa dilakukan karena harus mematuhi
protokol kesehatan Covid 19.
"Kita akan maksimalkan sosilisisasi medsos dan pertemuan via daring, " ungkapnya.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Kecelakaan Maut, Dua Orang Tewas Terlindas, Mesin Kendaraan Alat Berat Mati dan Berjalan Mundur
Baca juga: Otak Pembunuhan Sadis Dedek Terungkap, Anak SMA, Pelaku Berakting Nangis di Depan Ibu Korban
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat Jadi Korban Tabrak Lari
TONTON JUGA :