Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ternyata Ada Lilitan Tali Pusar Pada Leher Bayi, Astaghfirullah, Proses Persalinan di Emperan Toko

Dengan keberanian dan cepatnya mengambil keputusan, Bidan Indriyani langsung membantu persalinan sang ibu di emperan toko di Pasar Pabean.

SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq
HEROIK - Bidan yang bertugas di Kantor Diskea Koarmada II, Indriyani menggendong bayi laki-laki yang berhasil ditolong dalam persalinan sungsang penuh risiko, Jumat (13/11/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - "Saya melihat satu kaki keluar. sungsang. Tetap persalinan harus dilakukan," ucap Bidan Indriyani saat ditemui di Diskes Koarmada II, Jumat (13/11/2020).

Terjadi persalinan di emperan toko

Yang melahirkan adalah seorang ibu bernama Siti Romlah (33).

HEROIK - Bidan yang bertugas di Kantor Diskea Koarmada II, Indriyani menggendong bayi laki-laki yang berhasil ditolong dalam persalinan sungsang penuh risiko, Jumat (13/11/2020).
HEROIK - Bidan yang bertugas di Kantor Diskea Koarmada II, Indriyani menggendong bayi laki-laki yang berhasil ditolong dalam persalinan sungsang penuh risiko, Jumat (13/11/2020). (SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq)

Beruntung karena saat itu ada Siti Indriyani.

Siti Indriyani adalah seorang bidan dari Kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Armada II Surabaya.

Bidan tersebut langsung membantu persalinan warga Pesapen Barat itu.

Siti Romlah berhasil ditolong dalam persalinan sungsang di emperan toko Pasar Pabean Surabaya tanpa peralatan medis.

Dengan keberanian dan cepatnya mengambil keputusan, Bidan Indriyani langsung membantu persalinan sang ibu di emperan toko di Pasar Pabean.

Istri dari Serda Rudi Hermanto, anggota TNI AL ini, mengaku wajib menyelamatkan janin sekaligus ibunya. Padahal dia paham bahwa inilah persalinan tidak saja sulit, tapi penuh resiko.

Apalagi saat kaki kiri keluar duluan, diikuti kaki lainnya hingga pinggang bayi. Namun pundak ke kepala begitu sulit untuk keluar.

"Saya terus bantu sang ibu dengan atur napas dan gerakan khusus. Ternyata ada lilitan tali pusar pada leher bayi. Astagfirullah," sebut Indriyani.

Tidak hanya itu. Kondisi tidak ada peralatan medis sama sekali. Murni kecakapan dan keahlian keterampilan tangan kosong sang bidan. Inilah perjuangan hidup dan mati sang ibu yang sesungguhnya.

Namun, jiwa kuat untuk tidak membiarkan sang ibu dan bayinya dalam ancaman, Bidan Indriyani terus berjuang keras. Di emperan toko, drama penyelamatan berlangsung selama kurang lebih 25 menit.

"Alhamdulillah bayi bisa keluar dan saya selamatkan. Saya lihat sang ibu juga sadar. Tapi lagi-lagi, bayi laki-laki keluar tidak ada tangis," sang bidan kaget.

Artinya jantung bayi harus dibantu karena Indriyani menyebut bayi mengalami hipoksia. Harus dibantu dengan rangsangan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved