Korea Utara
Korea Utara Latih Lumba-lumba Jadi Pasukan Militernya, Bersihkan Ranjau & Serang Musuh
Menurut para ahli, rezim Korea Utara nampaknya menginginkan lumba-lumba sebagai bagian dari angkatan laut.
Mamalia laut ini juga bisa digunakan untuk menyerang pasukan katak musuh, atau dikenal sebagai penyelam militer.
Lumba-lumba bisa menandai pasukan ini untuk keperluan penyelidikan dan netralisasi.
Amerika Serikat dengan programnya yang berbasis di San Diego, telah mengerahkan lumba-lumba dan singa laut di Vietnam dan Teluk Persia.
Sampai saat ini, hanya Angkatan Laut Rusia dengan pangkalan di Kutub Utara dan Laut Hitam, yang mengikutinya.
Rusia menggunakan Paus Beluga, lumba-lumba, dan anjing laut dalam program militer mereka.
Menurut USNI, kandang penangkaran yang ada di Korea Utara seukuran dengan penampungan untuk lumba-lumba.
USNI membandingkannya dengan penampungan lumba-lumba punya Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Rusia.
Ada kemungkinan penangkaran yang terlihat di Korea Utara adalah bagian dari peternakan satwa laut.
Dimana penangkaran ini dikelola oleh angkatan bersenjata Korea Utara.
Namun penangkaran yang muncul di citra satelit tidak konsisten dengan penangkaran hewan laut lain di Korea Utara, kata laporan itu.
Korea Utara juga dilaporkan melatih lumba-lumba untuk membuat dolphinarium di ibu kotanya, Pyongyang.
USNI berspekulasi bahwa karena tumpang tindih antara aparat militer dan sipil negara, program angkatan laut di Nampo dapat memanfaatkan infrastruktur.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korea Utara Dilaporkan Latih Lumba-lumba untuk Bersihkan Ranjau dan Serang Pasukan Katak Musuh, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/11/14/korea-utara-dilaporkan-latih-lumba-lumba-untuk-bersihkan-ranjau-dan-serang-pasukan-katak-musuh?