Berita Viral
Kisah Lelut dan Anjing-anjingnya, Bawa Jalan-jalan Pakai Motor, Adopsi Puluhan Anjing Terlantar
Lalu, sekitar tahun 1999, Lelut yang saat itu punya satu anjing, mulai mengajak kesayangannya itu jalan-jalan
Ia mengatakan, dalam merawat 22 anjing harus menyisikan setidaknya Rp 2 juta hingga Rp 3 juta untuk biaya perawatan hingga makanannya.
Anjingnya ia beri makan nasi, ayam, dan makanan anjing setiap harinya.
"Susahnya ya biaya operasional, perawatan kesehatan dan makan," katanya.
Lelut mengatakan, memelihara anjing sangatlah gampang. Namun yang sulit adalah merawatnya.
Ia berpesan kepada masyarakat jika punya anjing dirawat hingga mati, jangan dibuang jika sudah bosan.
Sebab, sejak pandemi Covid-19 ini, ia menemui lebih banyak anjing peliharaan yang dibuang atau diliarkan.
Viral Anjing Dipaksa Makan Cabai
Sebuah video viral merekam seekor anjing menangis setelah dipaksa memakan semangkuk camilan yang dicampur cabai merah.
Video tersebut ditengarai direkam ci China dan tengah menjadi sebuah tren.
Tentu saja, aksi itu mendapat kecaman karena dibuat hanya demi konten.
Seekor anjing jenis german shepherd di China telah dipaksa pemiliknya untuk memakan semangkuk camilan dengan cabai merah selama siaran langsung yang bertema pesta makanan hewan, yang sedang ramai di media sosial di sana.
Melansir Daily Mail pada Kamis (17/9/2020) tren video baru muncul di China, setelah pemerintah menindak orang-orang yang melakukan acara makan online karena kampanye nasional negara itu untuk mengekang limbah makanan.
Sebelum Presiden Xi meluncurkan kampanye "Operasi Piring Kosong" untuk melawan limbah makanan pada Agustus lalu, pengguna media sosial China sangat menikmati tontonan video "Chibo", atau Mukbang, fenomena online yang populer berasal dari Korea Selatan.
Kemudian, diterjemahkan secara luas sebagai "siaran makan", suatu suatau aktivitas orang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan dalam siaran langsung disertai interaksi dengan pemirsa mereka.
Namun, China sejak Agustus melarang orang-orang membagikan jenis konten tersebut, yang kemudian justru mendorong pemilik hewan peliharaan untuk memanfaatkan situasi dengan membagikan video hewan yang makan makanan dan camilan yang tidak biasa secara berlebihan.