Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Turki Tetap Aktifkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia, AS Bakal Beri Sanksi

Turki akan menggunakan S-400 seperti beberapa anggota NATO menggunakan S-300.

Editor: Alexander Pattyranie
InternationalInsider
(Ilustrasi) Rudal S-400 Buatan Rusia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON DC -  Turki melanjutkan persiapan untuk mengaktifkan sistem

rudal anti-pesawat S-400 buatan Rusia.

Padahal, Amerika Serikat (AS) pernah tekankan Turki untuk tak menggunakan rudal itu.

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 16.00, Pemotor Tewas di Tempat, Bus Bagong Gagal Nyalip Tabrak Motor dan Truk

Baca juga: Hebohkan Netizen Indonesia, Gisella Anastasia Didesak Komnas PA untuk Minta Maaf

Baca juga: Sosok Irjen M Fadil Imran, Dikabarkan Bakal Masuk Bursa Calon kapolri, Ini Biodata Lengkapnya

TONTON JUGA :

"Kami terus memeriksa dan mempersiapkan sistem (rudal anti-pesawat S-400) sesuai

dengan rencana kami," kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar, Kamis (12/11).

"Kami akan menggunakan S-400 seperti beberapa anggota NATO menggunakan S-300," ujarnya seperti

dikutip TASS dari kantor berita Anadolu.

Tapi, menurut Akar, proposal Turki untuk membentuk gugus tugas teknis dengan AS untuk

mempelajari kompatibilitas S-400 dan jet tempur generasi kelima F-35 tetap berlaku.

Kemungkinan sanksi tetap ada

Sementara Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik-Militer Clarke Cooper menyatakan

pada awal November lalu

, kemungkinan Washington akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki atas pembelian sistem

rudal permukaan-ke-udara S-400 buatan Rusia masih tetap ada.

Rusia mengumumkan pada September 2017 bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan

senilai US$ 2,5 miliar dengan Turki untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara. 

Berdasarkan kontrak tersebut, Ankara menerima satu set resimen sistem rudal

pertahanan udara S-400.

Kesepakatan itu juga termasuk transfer sebagian teknologi produksi ke Turki.

Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan

udara S-400 dari Rusia.

Pengiriman peluncur S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019.

Keputusan Turki membeli sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 telah menyebabkan reaksi

negatif yang tajam dari AS dan NATO.

AS terus menekan untuk membuat Turki membatalkan pembelian.

Karena Turki belum menyerah pada tekanan dan tidak akan melepas sistem S-400.

Washington telah mengeluarkan Ankara dari program untuk mengembangkan jet tempur F-35 generasi kelima.

AS juga mengancam Turki dengan sanksi.

Tapi tidak terburu-buru untuk mengambil langkah ini karena takut akan memburuknya hubungan

dengan sekutu utama NATO tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan, Ankara tidak akan menyerah

meskipun ada tekanan kuat dari AS.

Dia juga menolak ancaman sanksi dan menyarankan AS untuk berhenti menekan Turki.

Sedang Kementerian Pertahanan Turki kembali menyarankan agar Ankara dan Washington

membahas kemungkinan langkah-langkah teknis terkait S-400 untuk

menyelesaikan kontradiksi bilateral.

(Kontan.co.id)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Turki tetap aktifkan sistem rudal S-400 buatan Rusia, meski AS mengancam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved